12

118 23 1
                                    

Alka langsung menurunkan Rara dengan sedikit kasar dan menghampiri Zelva.

"Aw" Ringis Rara memegang bokongnya.

Alka membuka bajunya dan mengikatnya ke dahi Zelva.

"Sakit Al"

Alka menepuk-nepuk pipi Zelva karna gadis itu memejamkan matanya. "Zel jangan tutup mata lo" Perintahnya tapi Zelva menutup matanya.

Alka panik setengah mati. Dan juga darah nya juga bertambah banyak keluar.

"ALKA"

"ZELVA"

Alka mendengar suara temannya langsung saja berteriak.

"Lo gapap___" Vion menghentikan ucapannya ketika melihat Zelva yang tak sadarkan diri.

Raden, Gibran dan Galleo kaget melihat kening Zelva yang ditutupi baju Alka mengeluarkan banyak darah.

"Zelva kenapa?" Tanya Kaisar mendekati Alka.

Alka menjelaskan semuanya kepada mereka. "Gue bener-bener udah gagal jaga Zelva" Alka menyalahkan dirinya sendiri karena dirinya Zelva seperti ini.

Kaisar menggeleng. "Lo nggak gagal"

°°°

Zira dan yang lainnya melihat Alka yang berlari dengan cepat. Dan Zelva yang berada digendongan Alka membuat mereka khawatir.

Emira menangis mendapati temannya yang tidak sadarkan diri dengan kening yang mengeluarkan darah.

"Zel..." Selyn dan Icha juga ikut menangis melihatnya.

Viona menampar Alka, dirinya kecewa karna Alka gagal menjaga Zelva. Dan langsung masuk kedalam mobil bersama Selyn, Icha, dan Emira.

Sedangkan Zira menatap tajam Rara yang dibelakang Raden.

"Zira lo kenapa" Raden heran dengan Zira yang berjalan kearahnya dengan tatapan tajam.

Plak!!

Raden menutup mulutnya kaget.

Zira menampar Rara begitu kencang sehingga membuat seluruh murid langsung melihat kearah dirinya dan Rara.

"Gue tau lo yang bikin Zelva kayak gitu"

Jantung Rara berdegup kencang. "Gue tau lo sedih dengan kondisi temen lo. Tapi, jangan nuduh gue sembarangan dong" Rara mendorong Zira kencang sehingga hampir terjatuh kalo saja Raden tidak menangkapnya.

Alka menoleh kebelakang menatap Rara. "Lo udah bisa jalan?"

"Maksud lo?" Tanya Zira dan Alka memberitahukan kalo kaki Rara keseleo.

Zira tertawa dan kembali menampar Rara. "Gue baru tau kalo cara lo buat narik perhatian Alka sekotor ini"

"Dia bohongin lo Al" Ucap Zira yang menangis dipelukan Raden.

Rara menggeleng dan menangis. "Gue gak bohongin lo. Gue beneran keseleo" Alka menatapnya tajam.

"Jangan percaya Al" Ucap Zira yang terdengar sangat pelan.

°°°°

Alka dan yang lainnya berlari dilorong rumah sakit.

Zira langsung memeluk Viona.

"Apa kata dokter?" Tanya Galleo.

"Masih diperiksa" Jawab Icha.

Galleo membawa Icha kedalam pelukannya. "Zelva bakal baik-baik aja" Icha mengangguk dipelukan Galleo.

Vion mendekat ke Emira dan mengusap pelan kepala gadis itu.

Emira menatap Vion. "Zelva bakal baik-baik aja kan?" Vion mengangguk dan memeluk Emira.

We Are Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang