05

1.1K 193 5
                                    


Happy Reading

Matanya bengkak karena habis menangis, cukup lama Sorin berada di toilet berdiam diri. Jujur, dia sangat takut bertemu monster mengerikan di luar sana.

Eomma tolong aku... Sorin tidak tau apa yang harus dia lakukan di sini....

Gadis itu menekuk kakinya dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua kakinya.

Perban di tangan kirinya berwarna merah karena banyaknya darah yang keluar. Tangannya masih sakit, jika ini mimpi seharusnya tangannya tidak sakit. Tunggu dulu, bagaimana jika dia mati di dunia ini, apakah dia akan kembali ke dunianya?

Seolah mendapat ide cemerlang, gadis itu pun berniat untuk mengakhiri hidupnya.


















Sekarang dia berdiri di atas kursi, menutup matanya dan merasakan angin yang menerpa wajahnya. Kedua tangannya ia rentangkan membayangkan dirinya seolah terbang, hahaha khayalan yang bagus.

Sorin membuka matanya, dan melirik ke bawah. Bulu kuduknya spontan merinding karena ketakutan. Yaa, sekarang Sorin berada di atap gedung dan berniat menerjunkan diri ke bawah sana.

"Tidak apa, setelah kau mati kau tidak akan merasakan sakit yang namanya patah tulang" Ucapnya meyakinkan dirinya.

Gadis itu kembali melirik ke bawah dan memejamkan matanya dengan kuat.

Sumpah! Dia sangat takut!

Sorin membuang nafas panjang. Ok, sekarang dia akan melompat.

Satu

Dua

Tiga

Agkh sial! Kenapa kakinya tidak mau melompat ke bawah.

Tunggu, sekarang sudah jam berapa? Karena tanpa dia sadar, dia sudah berjam-jam berdiri di atas sini.

"Kenapa belum melompat?"

Sorin terkejut dan spontan menoleh ke belakang.

"Eoh Ahjussi?"

Pria dengan kaos hitam itu membuang asal puntung rokoknya, dia membuang nafas kasar dan berjalan mendekati Sorin.

"Lompatlah" Ujarnya, membuat Sorin terdiam.

Gadis itu tersenyum canggung "Bukannya seharusnya mencegahku yah?" Ucap gadis itu.

"Untuk apa?"

Sorotan matanya membuat Sorin terintimidasi.

"Kalau kau ingin mengakhiri hidupmu ya sudah, lompat" Lanjut pria itu.

Sorin kembali menatap ke bawah. Sebenarnya, kakinya bergetar ketakutan melihat tingginya tempat ini.

Pria itu, Younghoo berdiri di samping Sorin dan ikut menatap ke bawah.

"Kau tidak akan mati melompat dari sini"

Suara pria itu membuat Sorin menoleh ke samping.

"Kau hanya akan menyusahkan kami. Patah tulang dan di operasi, kau akan menghancurkan hidupmu" Ujar pria itu lagi.

Younghoo merogoh saku kirinya dan menyodorkan sebuah pistol ke arahnya.

"Pakai ini"

Sorin mengernyitkan kening.

"Apa yang–

"Kau akan langsung mati jika menggunakan ini ke kepalamu, tidak ada rasa sakit yang akan kau rasakan"

Sorin menatap pria ini tidak percaya.

"Ahjussi! Apa ahjussi ingin membunuhku!?"

Pria itu menggeleng pelan dan menatap ke arahnya "Tidak. Kau sendiri yang akan mengakhiri hidupmu"

Orang-orang yang berada di bawah spontan berteriak dan panik melihat Sorin yang seperti akan melompat dari atas sana. Para tentara pun segera menoleh ke atas dan ikut terkejut, begitupun dengan Chanyoung yang melihat Sorin.

"Lee Sorin?" Ujar Chanyoung, dan dengan cepat berlari menyusul Sorin.

Sorin menghela nafas panjang "Baiklah, aku tidak akan mengakhiri hidupku hari ini. Tapi... Ada tapinya nih" Pria itu menatapnya dengan lamat, membuatnya merasa aneh di tatap seperti itu "Kapan-kapan pinjamkan aku benda itu?" Ucapnya melirik pistol di tangan Younghoo.

Younghoo melirik pistolnya, dan kemudian menyimpannya di saku "Baiklah" Ucapnya.

Sorin pun akan turun, namun kursi yang di pijaknya tiba-tiba bergoyang membuatnya panik dan tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya sampai akhirnya dia pun terjatuh ke belakang sebelum Younghoo memegang tangannya.

Gadis itu hampir terjun ke bawah kalau Younghoo tidak cepat menangkap tangannya.

"Akkk!!!!" Teriak Sorin histeris bergelantungan di pegang Younghoo.

Para tentara dan orang-orang di bawah semakin terkejut dan mencari cara untuk menangkap Sorin dari bawah sana.

"EOMMA APPA TOLONG AKU!!" Teriak Sorin sambil menangis.

"Jangan panik!!" Teriak Younghoo memegang tangan Sorin dengan erat.

Pria itu menarik Sorin ke atas, pegangannya sangat erat sampai membuat urat-urat di tangannya terlihat sangat jelas. Dia menarik Sorin dengan kedua tangannya membuat tubuh gadis itu mulai terangkat.

Dia memeluknya dan membantunya turun ke bawah.

Tangisan Sorin pecah. Younghoo terkejut saat Sorin mengeratkan pelukannya.

"Kupikir aku akan mati hari ini" Suara Sorin di sela tangisannya.

Pria itu tersenyum kecil mendengarnya "Bukannya kau berniat mati hari ini?"

Gadis itu semakin menangis, dia menangis karena ketakutan.

Pintu besi kemudian terbuka melihatkan Chanyoung. Lelaki itu memegang kedua lututnya dengan nafas terengah-engah, dan melihat Sorin menangis di pelukan Sersan Kim. Lelaki itu bernafas lega, dia pikir dia terlambat.























-To Be Continued..

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang