03

1.5K 202 4
                                    


Happy Reading

Gadis itu terus berusaha membuka pintu yang sepertinya di kunci dari luar. Apa dokter Lim yang menguncinya? Untuk apa?

Sorin melihat sekitarnya mencoba mencari alat apapun untuk bisa menghancurkan gagang pintu ini. Perutnya tiba-tiba bunyi karena lapar, oh ayolah dia belum makan apapun hari ini.

Pintu kemudian terbuka membuat gadis itu menoleh.

Gadis itu terkejut melihat anak laki-laki di depannya ini. Bukannya dia.....

"Apa lihat-lihat!" Judes anak itu.

Anak itu masuk dan mengambil sesuatu dan langsung pergi. Namun saat dia pergi Sorin lebih dulu menghadang jalannya.

"Yak! Bukannya kau anak di film Sweet Home?!"

Anak itu menatap Sorin kesal "Apa-apaan" Nada bicaranya terdengar malas dan langsung pergi.

"Tunggu dulu!" Sorin langsung mengikutinya.

Sepanjang mereka berjalan, gadis itu tidak berhenti menatap anak laki-laki ini. Tidak salah lagi, anak ini adalah anak yang bertemu dengan monster mata itu! Bagaimana bisa dia bertemu anak ini di sini?! Tunggu dulu, apa benar ini Seoul tempat tinggalnya?

"Yak!" Panggil Sorin namun anak itu tidak berhenti dan tetap berjalan.

"Eishh" Kesal Sorin dan menarik baju anak itu sampai langkahnya berhenti.

"Eish APA!!!" Teriak anak itu membuat Sorin terkejut.

Sorin menatap anak ini tidak percaya "Yak! Kau tidak sopan sekali" Ucapnya tidak habis pikir.

Sedangkan anak itu langsung pergi meninggalkannya.

.
.
.

Sorin mencari bu Cha, oh astaga dia sangat lapar. Dia tidak mengenal orang-orang di sini, apa jam makan malam belum di mulai?

Gadis itu terus memegang perutnya. Dari bangun setelah sekian lama tidak sadarkan diri sampai menangis dan bingung dengan situasi sekarang, Sorin belum makan apapun. Tau begitu harusnya dia makan makanan tidak enak tadi saja. Astaga eomma aku lapar sekali..

Langkahnya terhenti saat kepalanya tiba-tiba berdenyut hebat.

"Agkh" Erang Sorin memegang kepalanya.

Perutnya lapar dan sekarang kepalanya sakit. Rasanya dia ingin menangis saja.

"Kau baik-baik saja?"

Gadis itu membuka matanya, menatap lelaki di hadapannya dengan lamat. Dia diam, sedangkan lelaki itu terus menatapnya dengan khawatir.

"Wajahmu sangat pucat, kau tidak apa?"

Oh ayolah, bagaimana bisa dia bertemu laki-laki tampan dengan kondisi seperti ini. Dia bahkan belum mencuci mukanya.

"Aku sangat lapar" Ucapnya.


















Kini keduanya berada di tempat yang sunyi dari orang-orang, tepatnya di atap gedung. Jam makan malam belum di mulai, namun karena melihat gadis ini sangat kelaparan, Chanyoung pun diam-diam mengambil makanan dan membawanya di sini.

Sorin makan dengan sangat lahap. Jujur, makanan ini sama saja dengan makanan di ruang kesehatan tadi. Mungkin karena sudah lapar, perutnya tidak peduli makanan di makannya ini enak atau tidak.

Gadis itu mengangkat kepalanya, menatap lelaki itu yang sedang berjalan ke sana kemari dengan senapan di tangannya. Keren sekali.

"Yak!" Panggilnya membuat Chanyoung menoleh.

Chanyoung pun menghampirinya.

"Ada apa?" Ucapnya berjongkok di depan Sorin.

"Duduk di sampingku, aku tidak suka makan sendiri" Ujar Sorin.

Lelaki itu diam, membuat Sorin geram dan langsung menariknya duduk di sampingnya.

"Maaf, aku harus tetap berjaga–

"Tidak ada monster di sini!" Sela Sorin.

Chanyoung terkejut saat Sorin akan menyuapinya.

"Aaa" Gadis itu menyodorkan sendok ke arahnya.

"Aku tidak lapar terima kasih"

Sorin memasang wajah malas dan tidak jadi menyuapnya.

10 menit telah berlalu..

Hening. Tidak ada percakapan di antara keduanya, sampai akhirnya Sorin pun mulai membuka suara.

"Sepertinya kita seumuran"

Chanyoung spontan menatap ke arahnya.

"Kurasa tidak" Balas lelaki itu.

"Namamu siapa?"

"Park Chanyoung"

"Aku Sorin, Lee Sorin"

Chanyoung diam lagi.

"Oh yaa, kudengar ada monster di sini. Sejak kapan? Maksudku tahun berapa. Eh tunggu dulu, sekarang tanggal berapa?"

Lelaki itu terlihat bingung dengan pertanyaan Sorin.

"Wajahmu sangat asing, apa kau penyintas baru?" Tanya Chanyoung merubah topik pembicaraan.

Sorin mengangguk sambil mengunyah makanan.

"Aku bahkan bukan berasal dari dunia ini"

Kalimat Sorin kembali membuat Chanyoung bingung.

"Apa yang sebenarnya kau bicarakan?"

Gadis itu berhenti mengunyah, dan menatap ke atas memandang langit malam dengan lama.

Eomma, sebenarnya apa yang terjadi? Sorin bingung, sangat bingung. Dia ada di mana? Apa ini benar-benar Seoul tempat kelahirannya? Tapi sejak kapan monster muncul?? Monster... Apa makhluk itu benar-benar ada?

"Kau tau menggunakan benda itu?"

Chanyoung melirik senapannya "Iya, aku tentara"

"Ajari aku"

"Hah?"

"Setelah kembali ke duniaku, aku ingin terlihat keren di depan teman-temanku" Dia mengangkat tangannya seolah tangannya adalah pistol di depan Chanyoung "Dor dor!" Ucap Sorin di akhiri tawanya.

-o0o-

"Kau mau ke mana?"

"Mencari yuna"

Perempuan itu berjalan cepat dan berhenti di depan pria tinggi ini.

"Dia sudah lama tidak kembali, yakin dia tidak melarikan diri?"

"Tidak ada alasan baginya untuk melarikan diri"

Pria dengan janggut tipis itu kembali berjalan meninggalkannya.

"Aku yakin dia tidak akan kembali" Gumam perempuan itu.
























-To Be Continued..

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang