10

1.1K 189 8
                                    


Happy Reading

Sorin yang sedang berjalan sendirian, tiba-tiba dikejutkan dengan seseorang yang memegang tangannya dari belakang.

"Eoh!!" Kaget Sorin, melihat dokter Lim.

Spontan gadis itu melepas tangannya dari pegangan pria itu.

"Apa yang ahjussi lakukan?!" Tanyanya, karena pria ini tiba-tiba memegang tangannya.

Dokter Lim kembali memegang tangannya "Ikut saya sebentar" Ucapnya dan menarik Sorin.

"Eoh mau ke mana?!" Sorin melepas tangannya kasar.

"Saya mau periksa kamu lagi"

"Periksa apanya!? Saya saja tidak sakit!"

Pria itu kembali menariknya.

"Yak!!" Kesal Sorin.

"Sebentar saja"

"Kenapa harus dipaksa!!"

"Kalau tidak dipaksa kamu bakalan tidak mau!"

Sorin menatap pria ini tidak percaya, dan memberontak mencoba melepas tangannya.

"Siapapun tolong aku!!!!" Teriak Sorin membuat pria itu berhenti.

"Hei, saya tidak menculik kamu!" Tegur dokter Lim.

"Ada apa ini?" Sosok pria dengan bekas luka di wajahnya menatap dokter Lim dan Sorin bergantian.

Pria itu adalah Sersan Tak In Hwan, komandan pasukan khusus yang memimpin tempat ini.

Sorin melepas tangannya dari dokter Lim dan bersembunyi di belakang Sersan Tak.

"Ahjussi tolong aku.. Orang ini ingin menculikku"

"Tidak! Aku hanya ingin memeriksanya" Ucap pria berkacamata itu.

"Aku tidak sakit!! Sudah berapa kali kubilang aku tidak sakit!" Kesal Sorin.

"Kau memang tidak sakit Lee Sorin!" Lama-lama pria ini ikut kesal dengan sifat keras kepala Sorin "Aku hanya memeriksamu sebentar"

"Tidak mau!! Ahjussi pasti mau robek tanganku lagi kan!? Mengira aku monster kan!!"

"Monster?" Tanya Sersan Tak pada dokter Lim.
























Sekarang mereka bertiga berada di ruang kesehatan. Sersan Tak menemani Sorin diperiksa oleh dokter Lim, gadis itu tidak tau alasan pria tua ini mau menemaninya.

Dan benar saja, dokter Lim kembali merobek kecil telapak tangannya dan melihatnya dengan baik apakah tangannya akan sembuh dengan sendirinya seperti yang di alami orang-orang yang terkena gejala monsterisasi.

Padahal dia sudah bilang kalau tiap malam dia ikut absen.

Darah mengalir di telapak tangannya, sayatan itu tidak melihatkan perubahan, membuat dokter Lim tidak mengerti karena darah Sorin melihatkan perubahan saat dia teliti kemarin.

Sorin pun dibiarkan pergi, dan tersisalah kedua pria itu.

"Kenapa kau mengira anak itu mengalami gejala?" Tanya Sersan Tak.

Dokter Lim membuang nafas panjang, pria itu membuka kacamatanya dan membersihkannya menggunakan pakaiannya.

"Setiap melihatnya, entah kenapa membuat saya teringat dengan subjek yang pertama kali saya teliti"

Subjek yang dia jaga dengan baik, kemudian menghilang entah ke mana.

.
.
.

Saat berjalan menuju kamarnya, Sorin melihat Younghoo, melihat pria tentara itu membuatnya dengan sendirinya menghampiri pria itu.

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang