11

994 175 5
                                    


Happy Reading

Setelah selesai menemani Yeseul memilih dress untuk di pakai besok, Sorin pun berjalan pulang ke kamarnya. Melewati beberapa orang yang juga bersiap-siap untuk tidur.

Sorin yang sedang berjalan tiba-tiba teringat dengan ulang tahun Chanyoung besok. Bagaimana jika dia mengucapkannya sekarang? Kan tidak ada salahnya bukan? Entah kenapa tiba-tiba dia ingin menemui laki-laki itu.

Gadis itu pun mulai pergi mencari Chanyoung.

Sorin yang sedang mencari Chanyoung, berhenti melangkah ketika melihat laki-laki di carinya ini sedang bersama seorang nenek.

Chanyoung dan nenek itu terlihat sedang berbincang-bincang dan tertawa bersama. Sesekali Chanyoung menyuapi sang nenek sambil mendengar apa yang diceritakan nenek itu.

Melihat interaksi keduanya, entah kenapa membuatnya merasa hangat dan tersentuh.

Laki-laki itu tersenyum, senyumannya tulus menatap nenek itu. Dan tanpa ia sadari, dia tersenyum melihat senyuman itu.

.
.
.

Keesokannya..

Setelah memberikan kado kepada Chanyoung, laki-laki itu langsung pergi dan tidak lupa berterima kasih kepadanya.

Melihat Chanyoung pergi, Yeseul memasang wajah sedih dan kembali ke kamarnya. Dasar! Lelaki itu dari dulu tidak peka dengan perasaanya.

Chanyoung pergi menemui Eunyoo.

"Kau tau ini hari apa?"

Perempuan itu hanya diam.

"Ini hari ulang tahunku" Ucap Chanyoung melihatkan senyumannya.

Eunyoo melirik ke arahnya.

"Benarkah, kalau begitu selamat" Ucap Eunyoo dengan raut datar dan langsung pergi.

Sorin yang diam-diam melihat keduanya, tanpa sadar tertawa membuat laki-laki itu spontan melihat ke arahnya.

"Lee Sorin?"

Sorin yang ketahuan menguping pun keluar dari tempatnya.

"Yak! Kau yakin menyukai Lee Eunyoo?"

Wajah Chanyoung terlihat terkejut mendengar apa yang dia katakan barusan, membuatnya semakin tertawa.

"A-apa yang kau bicarakan?" Gugup Chanyoung.

Sorin yang masih tertawa pun berhenti "Astaga yang benar saja. Kelihatan sekali kalau kau menyukainya" Sorin kemudian menyodorkan sebungkus ramen ke arahnya "Selamat mendekati kematian"

"Terima kasih, tapi di dunia ini tidak ada yang tau kapan kematiannya, tidak selalu orang yang lebih tua yang duluan mati"

Gadis itu memasang wajah kesal "Kau serius sekali! Aku hanya bercanda"

Sorin pun langsung pergi, membuat Chanyoung mengejarnya dan bertanya mengapa Sorin bisa tau kalau dia menyukai Eunyoo.

"Kelihatan sekali!"

"Kelihatan dari mananya?"

"Ya karena aku juga perempuan"

"Hah maksudnya?"

Sorin berhenti melangkah membuat Chanyoung ikut berhenti.

"Kalau begitu ajari aku menggunakan senapan"

"Sebenarnya, aku tidak boleh mengajari warga sipil yang tidak pernah mengikuti militer menggunakan senjata"

"Kenapa?!"

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang