Sweet Home

25

Happy Reading

Yuna pergi, gadis itu kembali meninggalkannya.

Eunhyuk pun memutuskan ke stadion sendirian, dia akan kembali mengumpulkan para neohuman. Karena di tempat itu, dia merasakan keberadaan sesamanya berada di sana. Mereka para neohuman bisa merasakan keberadaan satu sama lain di mana pun mereka berada.

Di stadion, terlihat ketua Ji sedang menarik Yeseul ke ruang bawah tanah.

"Bu, kita mau ke mana?" Takut Yeseul melihat tempat ini.

Ji hanya diam, dia menarik tangan gadis ini dengan kasar, lalu berhenti saat mereka tiba di depan pintu besi berbentuk bulat.

"Masuk!" Ujar wanita itu.

Gadis itu menggeleng kepala "Tidak mau! Bu sebaiknya kita pergi dari sini, tempat ini sangat menakutkan" Rengek Yeseul.

Ji menyisir rambutnya ke belakang, memutar bola matanya malas sambil menghela nafas kasar.

"Ibu? Yak! Sejak kapan aku ibumu!"

Yeseul terkejut melihat perubahan ekspresi pada wajah Ji. Wanita itu mendekatinya dan memegang lengannya dengan sangat kuat.

"Berhenti, panggil aku ibu!"

Dua iris hitam di hadapannya ini menatapnya dengan sangat tajam, membuatnya terintimidasi sekaligus sedih dengan tatapannya.

Yeseul memang tahu, jika wanita di depannya ini bukanlah ibunya. Dia telah kehilangan ibunya sejak wabah ini terjadi, dan saat pertama kali bertemu dengan Ji, sosok yang ia rindukan entah mengapa seolah kembali menemuinya.

Pada saat itu Ji juga tidak mempermasalahkan Yeseul memanggilnya dengan sebutan ibu. Karena saat itu dia belum bisa menerima kenyataan dimana dia kehilangan sosok putranya dan tidak lagi mendengar panggilan ibu untuknya.

Matanya mulai berair, dadanya terasa sesak mendengar wanita yang selama ini ia anggap sebagai ibunya, berkata seperti itu.

Ji mulai membuka pintu besi dan mendorong gadis ini ke dalam sana. Saat akan menutup pintu ini, dia dikejutkan saat seseorang mendorongnya menjauh dari pintu ini.

Setelah mendorong ketua Ji menjauh dari pintu besi, Chanyoung membuka pintu dan melihat Yeseul yang sedang terduduk sambil menangis.

"Chanyoung aa" Isak gadis itu, menatap matanya.

.
.
.

Dokter Lim yang sedang menatap sekitar, berhenti melangkah saat melihat sosok pria berjubah sedang berdiri membelakanginya.

"Lama tidak berjumpa, teman"

Pria berkacamata itu mengernyit bingung, mendengar orang di depannya menyebut dirinya sebagai teman.

Ui-Myeong lalu memutar badannya, menatap pria itu sambil tersenyum.

"Aku tau kau tidak akan mengenalku dengan wajah baru"

Dokter Lim memperbaiki kacamatanya, mencoba menatap orang itu dengan baik. Kalau pun orang di depannya ini adalah hasil eksperimennya, tapi kenapa rasanya sangat asing ya.

Sesosok perempuan kemudian ikut mendekati mereka berdua.

"Eoh, MH 3!!" Seru dokter Lim bersemangat, terdengar bahagia bertemu dengan hasil eksperimennya yang menghilang setelah hancurnya bamseom.

Eunbi tersenyum menatap dokter Lim.

"Sayang sekali, seharusnya kau juga mengenali sahabatmu ini" Lirih Ui-Myeong, dan langsung mengeluarkan tangan monsternya ke arah kaca yang tepat berada di belakang dokter Lim.