17

793 142 16
                                    


Happy Reading

Eunyoo masih istirahat. Untungnya saja yang menabrak Eunyoo adalah manusia, Sorin tidak bisa bayangkan jika semalam yang mereka hadapi adalah monster.

Kini gadis itu duduk melihat pria di depannya yang sedang merakit sebuah alat.

Paman ini bernama Hosang, dan perempuan yang seumuran dengannya itu bernama Hani.

Sorin tidak tau jika masih ada manusia yang hidup di luar di mana para monster berkeliaran, ditambah mereka hanya mengandalkan satu senapan dan alat yang mereka rakit sendiri. Hebat.

Hani membawakan mereka makanan, keduanya mulai akrab karena mereka berdua seumuran.

"Bos, bagaimana dengan perempuan itu, dia masih tidak sadar" Tanya Hani.

"Nanti juga sadar sendiri" Jawab Hosang.

"Tapi lukanya tidak parah bukan?" Tanya Sorin.

Hani menggeleng "Kurasa tidak"

Sorin menoleh ke belakang menatap mobil van milik paman ini. Paman Hosang dan Hani tidak selalu menetap tinggal, mereka kadang mencari tempat yang menurut mereka aman dari para monster menggunakan mobil ini.

.
.
.

Di atas kapal perahu.

Gadis berambut pendek itu membuka pintu dengan sangat pelan, dilihatnya ibunya sedang tertidur dengan posisi duduk. Dia menatap ibunya dengan lama, tanpa dia sadar tangannya mulai mengelus surai ibunya.

Hyunsoo naik ke atas, dan terhenti begitu melihat pemandangan anak dan ibu itu. Lelaki itu kemudian tersenyum tipis.

Perlahan tangannya menyentuh penutup mata di mata kiri ibunya, dan kemudian terkejut saat wanita itu terbangun.

Yikyung terkejut melihat Ahyi di depannya, spontan dia mendorong tubuh gadis itu sampai terjatuh.

Karena sadar mendorong Ahyi, wanita itu langsung berjongkok di depan putrinya.

"Kau tidak apa?" Dia yang akan menyentuh tangan putrinya, langsung berhenti.

Sontak Yikyung mundur dan berdiri.

Gadis itu menyeringai melihat ibunya, dia ikut berdiri dan menatap wanita itu dengan tatapan tidak percaya.

"Ibu masih takut denganku?"

Yikyung langsung menatap ke arahnya.

Tatapan yang diberikan ibunya, membuatnya merasa sakit lalu pergi meninggalkan ibunya.

-o0o-

Pria itu melempar bola ditangannya ke sebuah target yang terpajang di dinding dengan sangat kuat. Cukup lama dia berada di tempat ini, melempar bola dengan pikirannya yang sedang kacau.

Terlihat sosok gadis cantik menghampiri dirinya.

Younghoo tidak menoleh ke arah gadis itu yang kini berdiri di sampingnya, sampai akhirnya gadis itu pun menahan tangannya yang akan kembali melempar bola.

"Apa yang kau lakukan di sini? Bukannya mencari Yongseok yang menghilang?!"

Pria itu melepas kasar tangan gadis itu yang menyentuh tangannya. Younghoo berjalan pergi namun lagi-lagi gadis itu menghalangi jalannya.

"Bukannya kalian keluarga? Dia bagian dari peleton!? Dia menghormatimu dan selalu menceritakan kebaikanmu. Kenapa tidak mencarinya dan hanya diam di sini!!"

Pria itu menatapnya dengan tajam "Kalau kau mencintainya seharusnya kau melarangnya pergi!! Dia egois tidak memikirkan dirinya sendiri bagaimana bahayanya dunia di luar sana!!" Younghoo emosi, dia marah dan juga kesal.

Jin-A langsung terdiam, dia adalah kekasih Yongseok. Gadis itu pun pergi dengan wajah ingin menangis, meninggalkan Younghoo yang langsung melempar bola ke sembarang arah.

Pria itu mengacak rambutnya kesal. Dia marah, tidak tau harus melakukan apa-apa. Bawahannya menghilang, Sersan Tak melarangnya untuk mencari bawahannya, ditambah dengan gadis ceria yang selalu berada di sisinya, pergi meninggalkannya.

Seokchan menghela nafas melihat atasannya di sana. Younghoo sedang banyak masalah, dan selalu menyendiri akhir-akhir ini.

.
.
.

Malam pun tiba, terlihat Sorin sedang berjalan sendirian di bawah sinar rembulan yang menerangi jalannya. Dia kesepian, Eunyoo masih belum sadarkan diri, membuatnya tidak tau harus melakukan apa-apa. Soalnya Hani dan paman Hosang sedang pergi memburu.

Sorin yang sedang berjalan sendiri, dikejutkan dengan sosok monster berbadan besar dengan tubuh diselimuti seperti batu berdiri tidak begitu jauh darinya.

Gadis itu terkejut dan langsung menutup mulutnya untuk tidak berteriak, Sorin mencoba tenang dan tidak panik, walaupun kakinya sekarang sedang bergetar hebat.

Mencoba berjalan menjauhi monster tersebut, naasnya Sorin malah menginjak kaleng membuat monster itu langsung menatap ke arahnya.

















Gadis itu berlari sambil berteriak. Terlihat ada banyak monster sedang mengejarnya.

"Yak!! Aku juga monster!!! Kenapa kalian mengejarku!!!!" Teriak Sorin sambil menangis.

Dia mencoba berlari sekuat tenaga, tidak tau mau ke mana, yang pasti dia sudah sangat jauh dari mobil van milik paman Hosang, tau begini seharusnya dia diam bersama Eunyoo.

"Eomma!!!! Tolong aku!!!"

Gadis berambut pendek itu menatap Sorin tidak habis pikir.

Sorin yang sedang berlari terkejut saat seseorang menarik tangannya dan membawanya bersembunyi.

Ahyi segera menutup mulut Sorin karena gadis itu hampir saja berteriak.

Setelah dirasa aman, kini keduanya keluar dari tempat persembunyian.

"Apa yang kau lakukan?"

Sorin berjongkok dan mencoba bernafas dengan perlahan.

Ahyi menatapnya dengan datar "Bukannya melawan mereka, kau hanya melarikan diri"

Gadis itu sontak menatapnya "Kau gila!? Untuk apa aku melawan mereka jika akhirnya mereka akan membunuhku!"

Ahyi menyeringai mendengarnya "Mereka tidak akan bisa membunuhmu" Ucap gadis itu dan berjalan pergi, membuat Sorin berdiri dan mengikutinya.

"Kenapa mereka tidak akan membunuhku, kalau aku beneran monster kenapa monster-monster itu mengejar sesama monster?"

Ahyi berhenti dan menoleh ke arahnya "Entahlah, aku juga tidak tau"

Sorin yang berjalan mengikutinya, meringis begitu lututnya tiba-tiba merasa sakit, dilihatnya darah mengalir dari lututnya, mungkin karena dia terjatuh tadi saat dikejar monster.





















-To Be Continued..

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang