03. Kejahilan Shavella.

119 6 0
                                    

Haii

Semoga suka ya sama cerita nya




🌷Happy reading 🌷

Kini Shavella dan Malvin telah memasuki pekarangan rumah nya, Shavella tak sengaja melihat mobil orang tua nya berada di garasi, berarti kedua orang tua nya sudah pulang dari luar kota. Papa Shavella dan Malvin bernama Gaskara Arsenio, dan mama nya bernama Sellania Shakira.

Tanpa berlama-lama, Shavella langsung berlari masuk kedalam rumah nya. Malvin menatap bingung ke arah Shavella, ia pun mengekori gadis itu. Saat sampai di ruang tamu, Shavella dan Malvin melihat kedua orang tuanya sedang duduk di sofa sembari menatap penuh makna.

"Papa, Mama, Sha kangen!" kata Shavella sembari mendekat ke arah Sella dan Gaska.

"Stop Shavella!" ucap Sella dengan nada tinggi.

"Kenapa? Mama gak kangen sama, Sha?"

"Shavella, kamu sadar gak sih sama kesalahan kamu hari ini?" kata Sella. "Bolos gak bikin kamu pinter, Sha!" Lanjut Sella.

"Mama tau dari mana?" tanya Shavella.

"Pihak sekolah nelfon mama! Ternyata kamu sering bolos ya," kata Sella.

"Maaf, ma,"

"Kamu cuma bisa malu-maluin mama sama papa! Seharusnya kamu bisa contoh kakak kamu!" kata Sella.

"Ma!" tegur Malvin.

"Diam kamu, Malvin!" kata Sella, Malvin pun hanya mampu diam. Sedangkan Shavella hanya tertunduk.

"Jangan terlalu keras sama Shavella, Sella," tegur Gaska.

"Terlalu keras gimana, pah? Shavella udah keterlaluan, dia udah bolos berkali-kali dan membuat masalah di sekolah nya. Dia cuma bisa malu-maluin mama!" kata Sella.

"Sudahlah, lupakan saja masalah ini. Saya masih banyak kerjaan," ucap Gaska, setelah mengatakan itu, Gaska berjalan menjauh, ia memilih pergi ke ruang kerja nya.

"Begini jadi nya kalau kamu selalu di manja! Kamu tau gak sih, Sha? Mama tuh cape ngurusin kamu, mama baru dateng dari luar kota tapi sudah di sambut dengan kelakuan kamu!" kata Sella.

"Maaf kalo Sha selalu nyusahin mama, maafin Sha, mah," lirih Shavella.

"Kali ini mama maafin, tapi kalo mama denger kamu buat masalah lagi, mama gak bakal ampunin kamu, Shavella! Paham?" kata Sella.

Shavella yang mendengar hal itu langsung tersenyum senang, ia hendak memeluk sang mama tapi, "jangan peluk mama Sha! mama ada urusan!" ucap Sella dan langsung pergi begitu saja.

Gadis yang tadi nya tersenyum kini kembali murung. sesusah itu? Padahal cuma ingin peluk, memang salah ya anak sendiri mau memeluk sang ibu? Pikir Shavella. Malvin yang melihat perubahan ekspresi dari sang adik langsung mendekat ke arah Shavella dan memeluk gadis itu.

"Biar gue yang peluk. Mama mungkin lagi banyak pikiran, gak usah di masukin ke hati, ya?" ucap Malvin yang masih memeluk Shavella.

"Tapi ini bukan yang pertama, bang. Setiap Sha mau peluk mama, mama selalu ngehindar. Padahal Sha anak mama, kenapa selalu ngehindar dari, Sha?" ujar Shavella sembari menahan tangisan nya.

"Mama engga sayang ya, sama Sha?" lanjut Shavella.

"Shuthh... Jangan ngomong gitu, mama sayang sama lo, masa iya mama gak sayang sama anak nya sendiri," kata Malvin.

"Makasih ya, bang. Di saat semua orang gak peduli sama Sha, masih ada bang Malvin yang slalu peduli dan sayang sama, Sha," ujar Shavella sembari melepaskan pelukan nya.

Kisah Kita: Shavella & RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang