02. Bolos & ruang BK.

171 6 0
                                    

Haii

Semoga suka ya sama cerita nya




🌷Happy reading 🌷

Brukk.

"Aduhh awshh," ringis Shavella saat terjatuh dibebatuan, karena tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

"Lo kalo jalan pake mata dong! Liat nih lutut gue jadi memar--- e-eh," omelan Shavella berhenti ketika ia mendongak ke atas dan melihat siapa yang menabrak nya--ralat yang di tabraknya.

"Kak Raga?"

"Lo? Shavella?" tanya Raga.

"Ah, iya, gue Shavella adik nya Malvin," jawab Shavella sedikit gugup.

"Lo gak papa? Sorry tadi gue gak sengaja nabrak elo," kata Raga.

"Gue gak papa, ini bukan salah lo kok, ini salah gue. Lari gak liat jalan," balas Shavella.

"Lutut lo perlu di obatin, ayo ke UKS," kata Raga.

"E-enggak usah, ini gak papa kok, cuma luka kecil," ujar Shavella.

"Oh, oke. By the way, lo ngapain berkeliaran di saat jam pembelajaran? Lo bolos?" tanya Raga.

"E-engga, gue mau ketoilet, iya ketoilet!" ujar Shavella gugup setengah mati.

"Ohh yaudah, gue ke kelas dulu ya," pamit Raga, ia pun melangkah menjauh dari Shavella.

Jantung gue rasa nya mau copot batin Shavella.

🌷

Jam pembelajaran kedua telah di mulai, namun, gadis dengan Name tag Shavella Mentari Aselnia masih duduk santai di kantin sembari menyantap mie ayam nya. Gadis itu memang tak ada takut takut nya dengan siapa pun, guru saja ia lawan apalagi siswa.

Malvin yang dari toilet tak sengaja melihat Shavella sedang duduk santai di kantin, laki-laki itu sudah menduga bahwa adik nya sedang bolos. Ia pun menghampiri gadis itu.

"Sha, lo bolos lagi?" ucap Malvin.

Uhukk.

Uhhuk.

Shavella langsung meraih es teh nya dan langsung meminum nya hingga menyisakan setengah saja. Ia tersedak akibat Malvin yang tiba-tiba membicara.

"Heh! Kalo ngomong pake aba aba dulu, gue kesedak jadi nya!" kesal Shavella.

"Siapa yang nyuruh lo bolos?" tanya Malvin datar.

"Gue! Napa lo, gak senang?!"

"Sha, hampir setiap hari lo bolos, kapan bisa tertib sih?" ujar Malvin tak habis pikir.

"Gue yang bolos, napa lo yang sewot. Tenang brow, bukan lo yang rugi kok, dan gue juga gak dirugiin kalo gue bolos," ucap Shavella santai.

Marvel memijat pelipis nya, memang susah membuat Shavella sadar, "terserah lo deh," kata Malvin, lebih baik Malvin menyudahi semua nya dari pada masalah bakal makin panjang. Malvin yang hendak pergi, namun terhenti karena Shavella.

"Ehh, mau kemana lo?" tanya Shavella.

"Ke kelas lah, masa iya ke kuburan!"

"Urusan kita belum selesai,"

"Maksud lo?"

"Kenapa tadi pagi lo gak bangunin gue, gue nyaris telat cok," kata Shavella.

"Masih nyaris kan? Belum telat,"

Kisah Kita: Shavella & RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang