18. Bekal Lucu.

67 5 0
                                    


Haii

Call me Sese

Semoga suka ya sama cerita nya




🌷Happy reading🌷

Saat ini suasana dikantin sangat ramai. Semua siswa-siswi sibuk memakan makanannya, sama seperti Shavella, Zaifa dan Kalea. Ketiga perempuan itu juga sibuk menyantap makanan nya.

"Vell!" panggil Zaifa.

Kegiatan Shavella terhenti. "Kenapa?" tanya nya.

"Sorry ya, tadi gue ngechat kak Raga ngasih tau kalo lo keluar kelas. Gue takut lo kenapa-kenapa." Zaifa memang mengirim pesan kepada Raga setelah Shavella pergi meninggalkan kelas.

"Gak papa, Zai. Makasih udah peduli sama gue." Shavella tersenyum kepada Zaifa, Zaifa pun membalas senyuman itu.

"kak Raga siapa?" celetuk Kalea.

"Anak os____"

"Pacar Vella!" Zaifa memotong ucapan Shavella dengan cepat.

"Wahh, lo udah punya pacar Vel? Gue kira lo jomblo." Kalea tertawa kecil.

Shavella menatap datar Kalea. "Gue mah udah punya. Tuh, si Zaifa yang jomblo abadi."

Zaifa melirik tajam Shavella. "Iya dah, iya. Gue mah jomblo abadi. Soal nya jodoh gue nyangkut di pohon cabe."

Shavella dan Kalea sontak tertawa.

"Emang lo punya pacar, Kal?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Zaifa.

Kalea terdiam sejenak. "Kagak!"

Zaifa dan Shavella tertawa. Ini nama nya menertawai secara bergantian. Kalea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia menertawai Zaifa yang jomblo, padahal diri nya juga begitu.

"Lo ngetawain gue gara-gara gue jomblo, ternyata lo juga jomblo..." Zaifa masih saja tertawa.

"Dasar kaleng!" ujar Shavella.

Kalea mengernyit. "Kaleng? Kaleng apaan?"

"Lo lah, siapa lagi!" Shavella memang sangat hobi mengganti nama orang.

"Nih anak kalo udah akrab emang suka ngeganti nama orang. Lo masih mending kaleng, lah gue? Zaitan anjirr..." Zaifa masih sulit menerima nama itu, padahal sudah bertahun-tahun ia dipanggil seperti itu oleh Shavella.

Kalea menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Nama gue udah bagus gitu, lo masih ganti juga. Tapi gak papa deh, Zaifa lebih parah..." Kalea tertawa diakhir kalimat.

"Itu tuh panggilan sayang dari gue... Jadi lo berdua harus bersyukur punya panggilan sayang dari gue!" ujar Shavella.

"Hello rakyat-rakyat jomblo!" Dia Mahesa. Cowok itu tidak datang sendirian, pasti selalu ada dua orang yang mengekorinya.

"Kayak nya bumi sempit banget deh. Dimana-mana gue ketemu mulu sama nih poci ngesot!" Zaifa menatap Mahesa dengan tatapan sinis.

Kisah Kita: Shavella & RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang