36

521 30 2
                                    

Hay guys 👋👋

Apa kabar?

Gimana dengan part yang kemarin?

Jangan lupa untuk vote dulu, ya

Happy Reading 💜

••••

“Saka,” panggil Tiara saat melihat Saka, murid XI IPS 2 yang baru saja melewati koridor lantai satu.

Orang yang bersangkutan menghentikan langkahnya, menoleh kebelakang melihat Tiara yang berjalan dengan cepat.

“Iya, kenapa?” tanya Saka.

Tentu saja Saka mengenalnya, dulu juga saat pertama kali masuk mereka dikenalkan dengan Tiara. Bahkan, MPLS bersama dengan Tiara juga.

“Aku mau nanya kamu, tapi jangan marah,” jawab Tiara.

Saka mengangguk saja, menunggu pertanyaan dari kakak kelasnya. Walaupun ada rasa penasaran didalam dirinya.

“Kamu waktu itu duluan ke tempat kejadian, saat Afifah jatuh?” tanya Tiara.

“Iya, waktu itu saat keadaan sudah sepi. Sebenarnya, aku lihat dia lewat dari lantai dua. Hanya waktu itu aku gak pernah mikir kalau dia akan menuju lantai tiga. Jadi, aku izin ke toilet setelah pulang aku dengar ada bunyi dari sana. Aku sama ibu Mia pergi dan lihat dan ternyata itu Afifah,” jawab Saka.

Tiara menatap sekitar lalu sedikit mendekat kearah Saka. “Kamu lihat sesuatu yang aneh waktu itu?” tanyanya.

Saka mengingat kembali kejadian yang terjadi satu bulan yang lalu. Dia orang pertama yang menuju ke sana, pasti ada sesuatu bukan?

“Gak tau. Tapi, waktu aku dipanggil ke polisi. Disana mereka nuduh aku, kalau aku yang udah jatuhin Afifah dari tangga itu. Pak Frans juga gak bela aku, beliau seperti memojokkan aku seolah-olah kalau aku yang emang bersalah,” jawab Saka.

Dari jawaban ini bisa Tiara simpulkan kalau pelaku berusaha untuk menutupi kesalahannya, dengan menjadikan orang lain kambing hitam.

Dia bisa melaporkan kejahatan mereka, tapi bagaimana kalau tidak berhasil. Kalau melalui keluarganya itu bisa, tapi untuk melawan mereka yang memiliki power sangat kuat itu sulit.

Bisa saja mereka menyogok polisi ataupun hukum untuk kasus ini selesai dan tidak bersalah. Justru itu mereka akan membalaskan dendam kepada murid-murid yang tidak bersalah, serta akan semakin banyak masalah yang akan terjadi.

Beruntung kalau nanti ada murid yang mau cari tau, kalau tidak? Siapa yang susah? Siapa yang menderita? Pasti ujung-ujungnya akan diam dan diperlakukan semena-mena.

Gadis itu langsung pamit pergi untuk kembali ke kelasnya, karena tidak ada yang harus ditanyakan lagi. Namun baru beberapa langkah kakinya harus terhenti saat ponselnya berbunyi.

Tangannya mengambil handphone dari saku roknya, lalu melihat siapa yang menelepon.

Gadis itu mengernyit bingung, saat melihat nama kontak ‘My Hero’ terpampang di layar ponselnya. Tiara langsung menekan tombol berwarna hijau untuk menjawab.

My School Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang