49

447 24 4
                                    

Hallo guys 👋👋

Gimana sama part kemarin?

Maaf, atas keterlambatan updatenya ☺️

Bagaimana sama kegiatan kalian hari ini?

Apa ada yang merasa sedih, sakit hati, kecewa, putus asa, kesepian, kebimbangan, atau keraguan didalam hidup?

Aku hanya mau bilang tetap semangat dalam menjalani kehidupan kalian sehari-hari, tetap berdoa kepala Tuhan minta kekuatan dan pertolongan dari Dia. Sebab, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anak-Nya sama sekali. Setiap kata yang terucap, setiap air mata yang jatuh saat kalian berdoa, Tuhan tau dan Tuhan dengar apa yang kalian katakan.

Selamat hari Minggu ❤️

Tuhan Yesus Memberkati kita semua 🕊️🤍✨

Salam toleransi 🙏😇


Happy Reading 💜

••••

Suasana duka kembali dirasakan oleh murid-murid SMA Citra Bangsa. Terlebih untuk murid-murid dari kelas IPS.

Berita yang menggemparkan sekaligus mengejutkan semua murid, membuat beberapa orang tidak menyangka dengan apa yang terjadi.

Hari ini, 28 Februari 2023. Tepat akhir bulan Februari, Devan Diatama Winata tewas terbunuh didalam kamar asramanya sendiri.

Murid-murid banyak yang ketakutan, terlebih yang kali ini nyawanya terenggut adalah salah satu sahabat dari Tiara, orang yang selama ini menentang aturan.

Beberapa siswa-siswi berpikir, kalau kematian Devan pasti ada kaitannya dengan Tiara. Ada yang menyalahkan gadis itu, ada pula yang mengatakan Tiara pembawa sial.

Tiara berada didalam pelukan Kenzie dengan isak tangis yang tiada hentinya sama sekali, tidak menyangka kalau salah satu sahabat dia akan menjadi korban seperti ini.

"RESYA, SIALAN! INI SEMUA PASTI ULAH KAMU, KAN?" bentak Rinjani dengan suara seraknya.

Gadis itu tiada hentinya histeris saat mengetahui Devan telah pergi, padahal tadi malam mereka masih sempat bercanda.

Resya yang dituduh lantas menggelengkan kepalanya. Dia tidak tau sama sekali. "Kamu apa-apaan, sih, Rin. Aku gak tau maksud kamu apa," sahut Resya.

Rinjani menghapus air matanya dengan kasar, tangannya menunjuk kearah jenazah Devan yang kini dimasukkan kedalam kantong jenazah oleh kepolisian.

Garis polisi dipasang didepan kamar Devan, tidak ada satupun yang masuk, tidak ada yang berani melewati garis itu, hanya kepolisian yang masuk untuk melakukan penyelidikan dan menindak lanjuti kasus ini.

"Gak usah pura-pura gak tau, Sya. Devan pergi gara-gara kamu, kan?" Sungguh, saat ini Rinjani sudah kehabisan tenaganya. Devan, lelaki yang ia cintai pergi meninggalkan dia sendiri.

"Kamu bisa gak sih berhenti nuduh aku? Kamu mikir aku gak sedih? Kamu mikir aku gak terpukul? Kamu mikir aku gak kehilangan, Devan? Aku sedih, Rinjani. Aku terpukul dan aku kehilangan Devan sebagai sahabat aku! Kamu mikir aku sekeji itu untuk lenyapin sahabat aku? Aku gak suka dituduh kayak gini!" teriak Resya dengan emosi.

My School Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang