Hallo guys 👋👋
Gimana sama kabar kalian?
Alangkah baiknya sebelum baca untuk vote dulu ya ....
Happy Reading Guys 🖤
••••
Rinjani mendengkus kesal, dia belum mengisi perutnya sama sekali dan bel masuk sudah berbunyi. Wah, benar-benar tidak bisa diajak kompromi sedikit.
Tiara bersama Kenzie yang melihat Rinjani melangkah mendekati gadis itu, mereka penasaran dengan apa yang tadi dibicarakan oleh Rinjani dan juga kepala sekolah.
“Rin,” panggil Tiara.
“Iya, Ra. Kenapa?” tanya Rinjani.
Tiara jadi bingung ingin bertanya atau tidak. Namun, kalah cepat dengan Kenzie yang langsung memberikan pertanyaan.
“Gimana?” tanya Kenzie to the point.
Rinjani menatap dua sejoli itu dengan tersenyum. Lalu menjawab, “nanti aku ngasih tau, tapi bukan disini.”
Tiara dan Kenzie kompak mengangguk, tidak bisa untuk bertanya lagi. Mereka semua melanjutkan langkah. namun, ditengah perjalanan bukannya menuju kelas ketiganya berbalik dan kembali menuju lab komputer.
“The others are waiting for us in the computer lab,” celetuk Tiara.
Tiga remaja itu masuk dan melihat Resya, Sagara, dan juga Devan yang sedang duduk didepan komputer.
Mereka bertiga langsung mendekat, tidak lupa menutup pintunya kembali.
“Pelakunya pak Frans, dan dia lakuin ini semua karena dendam.” Rinjani mengeluarkan handphone dari saku roknya, lalu memutar rekaman yang tadi.
Semuanya berkumpul kearah Rinjani dan mendengarkan rekaman yang diputar, dapat mereka dengar suara pak Frans.
Tiara mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, matanya menatap tajam kearah ponsel Rinjani.
“Benar-benar, ya, pak Frans. Aku bakalan lapor ke polisi!” desis Tiara.
“Gak semudah itu, Ra. Mereka pasti punya banyak rencana,” sahut Sagara.
“Benar banget, kita gak tau apa yang terjadi kedepannya. Kalau emang suatu saat nanti salah satu kita mati itu udah takdir,” timpal Resya.
Rinjani mematikan ponselnya kembali, tangannya mengambil handphone itu dan memasukkan kembali kedalam saku roknya.
“Istri dan anak dia mati karena takdir, gak seharusnya dia dendam sama pak Hendra. Apalagi sampai bunuh siswa-siswi di sekolah kita, kasus pembunuhan dan pelecehan itu hukumannya gak main-main,” kata Tiara.
“Aku rasa Vina sering nakutin pak Frans, tapi karena udah dibutakan sama dendam. Makanya, jadi kayak gini.” Kenzie menghidupkan komputer tersebut, mengambil flashdisk dari saku bajunya.
Teman-teman dia hanya melihat apa yang dilakukan oleh pria itu, mereka lebih memilih untuk diam tanpa bertanya apapun.
“Kita gak ada waktu lagi, nyawa kita semua sedang dipertaruhkan. Entah aku, kamu, atau kita semua di sini yang salah satunya bakal pergi.” Kenzie menoleh menatap wajah masing-masing sahabat-sahabat dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My School Mystery
Teen FictionSebelum baca follow dulu, ya 🙌😇 Sebuah peraturan baru, membuat seisi SMA Citra Bangsa gempar. Peraturan yang sudah ditetapkan oleh kepala sekolah, membuat hampir seluruh siswa-siswi terkejut. Tiara Arunika Euthalia, Gadis pintar dan genius di SMA...