Hallo guys 👋👋
Gimana sama kabar kalian?
Thank you udah baca cerita aku, semoga kalian suka sama alurnya ❤️
Sebelum baca alangkah baiknya vote dulu ya ....
Happy Reading 💜
Suasana perpustakaan memang lebih hening, sunyi, dan tidak berisik sama sekali. Sangat berbeda sekali dengan kantin, disana akan terdengar suara kegaduhan serta suara teriakan dari beberapa murid.
Didalam perpustakaan, tentu banyak sekali murid-murid. Ada yang duduk sambil membaca buku, ada yang berdiri melihat-lihat buku-buku yang tertata rapi di rak, ada juga yang menuju bagian pojok belakang untuk bermain komputer.
Perpustakaan memang menyediakan sekitar tiga sampai lima komputer, jika ada siswa-siswi yang ingin mengerjakan tugas tidak perlu menuju lab komputer lagi.
Enam remaja yang ingin menuju kantin tadi, membatalkan niat mereka. Hanya Resya dan Devan yang menuju kantin tadi, untuk membelikan roti dan sebotol air mineral.
Mereka berenam duduk di kursi dalam perpustakaan, dengan buku tebal yang berada diatas meja.
Masing-masing memakan roti, tapi dengan mata yang menatap sekitar. Dalam perpustakaan dilarang untuk membawa makanan, oleh sebab itu mereka harus berjaga-jaga.
Tiara memakan roti dengan mata yang menatap setiap baris kalimat-kalimat, didalam buku novel.
“Andai aja Alini ngasih tau siapa pelakunya, pasti kasus ini udah selesai!” sungut Resya.
“Kalau dia ngasih tau, nyawa dia pasti terancam,” sahut Rinjani.
Sagara yang sibuk dengan tablet ditangannya,tidak peduli dengan pembicaraan dua sejoli itu.
Kalau buku ini belum kita selesaiin, gak akan dapat jawabannya. Kenzie mengambil buku itu, mulai membuka lembaran-lembaran kertas itu.
Tiara menatap Kenzie, gadis itu menunjuk buku tersebut menggunakan dagunya. Aku udah baca hampir sampai halaman akhir. Akan tetapi, tetap aja gak dapat jawabannya.
“Kalian semua sadar gak sih?” tanya Devan.
Mereka semua langsung mengalihkan tatapan, menatap penuh tanda tanya kearah Devan.
“Sekolah kita sedikit jauh dari pemukiman, terus warga disekitarnya gak ada yang sekolahin anaknya disini. Kalian gak rasa curiga gitu? Hampir seantero Citra Bangsa, murid-murid dari jauh semua,” lanjut Devan.
Benar juga apa yang dikatakan oleh Devan, semua murid-murid dari jauh. Mungkinkah, beberapa warga disini tau tentang apa yang terjadi di Citra beberapa tahun yang lalu?
“Jadi?” Rinjani bertanya dengan mengangkat sebelah alisnya.
Kita keluar dari sekolah dan cari informasi melalui beberapa warga, jawab santai Devan.
“What!? Is that true?!” Spontan Resya langsung menggebrak meja.
Itu membuat mereka menjadi pusat perhatian, Tiara bersama sahabat-sahabat dia langsung menunduk malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My School Mystery
Teen FictionSebelum baca follow dulu, ya 🙌😇 Sebuah peraturan baru, membuat seisi SMA Citra Bangsa gempar. Peraturan yang sudah ditetapkan oleh kepala sekolah, membuat hampir seluruh siswa-siswi terkejut. Tiara Arunika Euthalia, Gadis pintar dan genius di SMA...