Hallo guys 👋
Gimana sama kabar kalian?
Alangkah baiknya sebelum baca untuk vote dulu ya ....
Happy Reading ✨
••••
“Kita awasi pak Roni juga? Atau pak Ramlan? Kalau ibu Rini sih, aku gak yakin kalau dia yang lakuin ini semua,” celetuk Resya.
Enam remaja itu, duduk melingkar dengan kaki bersila didalam ruangan XII IPA 1 lantai tiga.
“Semua orang itu baik, tapi akan ada sesuatu yang membuat dia jadi jahat. Hanya karena keegoisan dan memuaskan keinginan diri sendiri, banyak orang akan menghalalkan segala cara sampai nyakitin perasaan orang lain,” sahut Rinjani.
“Aku gak yakin kalau pak Roni bakal lakuin ini semua, beliau itu sangat baik sekali sama murid-murid.” Tiara masih sedikit tidak yakin untuk menyelidiki pak Roni.
“Semua orang di dunia ini, kadang gak sebaik apa yang kita lihat. Kita gak tau didalam isi hatinya itu, dia benci kita atau gak.” Kenzie berusaha untuk menasehati Tiara, semoga gadis itu bisa paham dengan apa yang dia katakan.
Sagara mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan Kenzie “Benar, Ra. Kadang orang yang kita anggap panutan dia gak sebaik itu.”
Kalimat terakhir Sagara, sedikit menganggu pikiran Tiara. Panutan? Ada seorang guru di Citra Bangsa, yang ia anggap sebagai panutan. Apa dia juga yang melakukan ini semua?
“Kita awasi mereka semua, tapi bagi kelompok,” usul Devan.
“Bagi kelompok kayak waktu itu?” tanya Rinjani yang dibalas anggukan.
Tiara mengeluarkan buku tebal yang biasa mereka bawa kemana-mana, gadis itu mulai membuka lembar-perlembar.
“Kalau buku ini belum selesai, kita gak bakal dapat jawabannya. Ini semua berawal dari Vina, otomatis kita harus cari lewat buku ini juga.” Tiara menyodorkan buku itu tepat ditengah-tengah.
Semua orang memang akan mati, tetapi kenapa harus dibunuh?
Setega itu mereka sama kami?Kalimat itu terpampang dengan jelas, kata mereka selalu menjadi tanda tanya. Pelaku bukan sendiri, melainkan banyak orang.
Ingin mencari tau lewat flashdisk? Itu bisa saja, tetapi bagaimana kalau di flashdisk itu tidak menunjukkan para pelakunya? Justru mereka sendiri yang akan pusing, mencari tau lagi dan lagi.
Saat tengah berperang dengan pikiran masing-masing, mereka terkejut saat melihat Alini yang berdiri terdiam mematung didepan pintu.
“Alini!” seru mereka semua bersamaan.
Adik kelas itu langsung membalikkan badannya untuk berlari, namun kalah cepat dengan Sagara yang langsung menahan tangannya.
“Kamu ngapain kesini?” tanya Tiara dengan santai.
Alini menatap Tiara dengan gugup, rahasia yang ia simpan rapat-rapat sudah terbongkar didepan gadis itu. Bagaimana kalau teman-teman dia juga ikut bertanya?
Sagara menarik Alini mendekati sahabat-sahabatnya, memaksa gadis tersebut untuk duduk.
“Jangan takut, kita gak makan kamu.” Resya tertawa pelan melihat wajah tertekan Alini.
Alini memaksakan senyumnya, apalagi melihat wajah Tiara semakin menambah kegugupannya.
“Kamu kenapa kesini?” tanya Tiara sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My School Mystery
Teen FictionSebelum baca follow dulu, ya 🙌😇 Sebuah peraturan baru, membuat seisi SMA Citra Bangsa gempar. Peraturan yang sudah ditetapkan oleh kepala sekolah, membuat hampir seluruh siswa-siswi terkejut. Tiara Arunika Euthalia, Gadis pintar dan genius di SMA...