Hallo guys 👋👋
Gimana sama kabar kalian?
Gimana sama part kemarin?
Alangkah baiknya sebelum baca vote dan follow dulu, ya ....
Happy Reading 💜
••••
Pukul 21.00 WIB. Tiara berguling-guling di kasurnya kesana-kemari, gadis itu hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Derren telah pulang sedari tadi, disaat ingin pulang pun dia masih saja mengganggu Tiara, membuat gadis itu menahan kekesalan.
“Wake up, baby. Kita ke kamar Sagara, bahas soal rencana kita selanjutnya.” Rinjani menarik tangan Tiara, namun gadis itu menggeleng dengan tegas.
Dia capek saat ini, dia ingin beristirahat sejenak. Bisa besok saja membahas kasus-kasus itu, dia hanya ingin tidur.
Rinjani yang melihat gelengan kepala dari Tiara, lantas itu menggelengkan kepalanya.
“Let's go baby.” Rinjani mengulurkan tangannya kearah Tiara, namun tetap sama tak ada respon sama sekali.
Gadis itu hanya diam sembari menutup matanya, dia kesal karena Rinjani terlalu terburu-buru untuk menuju ke sana.
“Kamu pintar, otak kamu jenius, tapi kalau kamu lakuin sesuatu malas kayak gini yang ada gak bakalan pernah dapat hasilnya.”
Perkataan Rinjani membuat Tiara bangkit berdiri, tangannya menunjuk kearah Rinjani dengan tatapan sinis.
“Gak ada hasilnya? Ada kok, hasilnya. Kalau kalian gak nyembunyiin sesuatu dari aku, pasti kasus ini udah clear!”
Rinjani menghela nafasnya pelan. Lantas gadis itu langsung menyahut, “semuanya butuh waktu, Ra.”
“Segala sesuatu emang ada waktunya, tapi apa yang kalian buat sama aku buat aku gak habis mikir sama kalian. Kalian nyembunyiin sesuatu yang penting dari aku, Rin. Kamu pikir aku gak kecewa? Aku kecewa, Rinjani. Aku kecewa sama kalian, tapi aku berusaha untuk terima itu semua.” Tiara menunjuk dirinya sendiri dengan suara serak.
Dimatanya terpancar kekecewaan yang begitu besar, tapi gadis itu seolah-olah menunjukkan kalau ia tenang-tenang saja.
Menerima semuanya dengan lapang dada, rasa ketidakpercayaan mulai timbul perlahan-lahan saat mereka semua malah menyembunyikan sesuatu hal yang penting. Tiara, gadis SMA yang seharusnya tidak perlu memperdulikan segala hal. Tiara, gadis yang seharusnya fokus dengan pendidikan tanpa memikirkan apapun. Sekarang, semua itu berubah.
Dirinya harus memikul beban begitu berat, beban untuk memberikan keadilan pada siswa-siswi yang nyawanya direnggut secara paksa oleh orang yang tidak ada rasa kemanusiaan.
“I knows. I knows. Aku juga tau aku salah, Ra. But, please. Jangan kayak gini, kita semua butuh kamu, Ra.” Rinjani mencoba memberikan pengertian kepada Tiara.
Mereka semua tau apa yang mereka perbuat salah, mereka tau itu bisa buat Tiara kecewa, mereka tau kalau itu bisa buat Tiara tidak mempercayai mereka lagi. Tapi, apa yang sudah terjadi mungkin sudah direncakan.
“Aku selalu berdoa pada Tuhan aku tiap malam, Rinjani.” Lidah Tiara terasa kelu untuk melanjutkan kalimatnya. “Aku ... aku mengadu sama Tuhanku. A--aku bilang kalau aku ... udah capek.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My School Mystery
Teen FictionSebelum baca follow dulu, ya 🙌😇 Sebuah peraturan baru, membuat seisi SMA Citra Bangsa gempar. Peraturan yang sudah ditetapkan oleh kepala sekolah, membuat hampir seluruh siswa-siswi terkejut. Tiara Arunika Euthalia, Gadis pintar dan genius di SMA...