Hay guys 👋
Gimana sama kabar kalian?
Gimana juga sama part kemarin?
Alangkah baiknya sebelum baca vote dulu ya ....
Happy Reading 💛
••••
Rinjani yang memegang kunci membuka pintu kamar asrama nomor 24 di lantai tiga, sedangkan yang lain sibuk mengawasi sekitar.
Setelah terbuka, mereka langsung buru-buru masuk ke dalam. Setelah masuk, Rinjani kembali mengunci pintu tersebut.
Keadaan kamar yang gelap, Tiara langsung menuju saklar lampu dan menyalakan.
Ruangan yang indah, dengan beberapa foto buang Daisy, dan juga beberapa foto tentang hujan, langit, dan luar angkasa.
“Gadis penyuka bunga Daisy,” gumam Tiara melihat foto itu.
“Vibes di ruangan ini, bikin nyaman banget. Sayangnya gak pernah diurus.” Resya menatap keramik berwarna putih yang dipenuhi dengan debu.
“Dia bilang kita harus ke sini, tapi gak ada apa-apa.” Kenzie memutar bola matanya menatap ruangan tersebut.
“Maksud dia itu, kita ke sini dan cari barang bukti yang bisa buat kita nyelesaiin kasus di SMA Citra Bangsa.” Sagara mulai melangkah menuju laci meja belajar dan membongkar sesuatu disana.
Mereka semua pun langsung mengikuti, mencari sesuatu didalam kamar ini. Beberapa foto didalam ruangan itu di foto oleh Tiara, takutnya jika mereka nanti akan membutuhkan foto ini.
Bahkan, tidak tau apa yang ingin mereka cari. Hanya bergerak kesana-kemari, berharap menemukan sesuatu agar semuanya cepat selesai.
Jika selesai, mereka pasti bisa bertemu dengan orang tua mereka, dan juga keluarga mereka yang lain.
“Guys,” panggil Devan.
Mereka semua langsung menoleh ke arah Devan, lelaki itu berdiri dengan sebuah buku dan juga memegang sebuah flashdisk. Ya ... buku dan flashdisk itu adalah barang yang mungkin dimaksud oleh hantu tersebut.
“Banyak debu banget.” Tiara menerima buku tersebut dan sedikit mengebas agar debunya berkurang.
“Ya ... wajar banyak debu. Buku ini disembunyikan di bawah tempat tidur.” Devan menatap kembali tempat yang tadi ia ambil buku tersebut.
“Kita keluar aja dulu, kuncinya kita pegang aja. Aku yakin banget, kalau pak Frans gak mungkin curiga sama kita.” Rinjani mengusulkan agar sebaiknya mereka keluar dari kamar ini.
“Ya udah, ayo kita keluar.” Tiara mengangguk sembari melangkah menuju pintu dan keluar.
Tidak ingin berlama-lama dan takutnya ketahuan, merasa semua langsung keluar dari dalam. Tidak lupa juga untuk mengunci pintu itu kembali, setelah itu langsung menuju kamar milik Tiara dan Rinjani yang berada di lantai dua.
Berjalan dengan hati-hati, walaupun keadaan asrama sepi tapi tidak menutup kemungkinan kalau ada yang melihat mereka dan curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My School Mystery
Teen FictionSebelum baca follow dulu, ya 🙌😇 Sebuah peraturan baru, membuat seisi SMA Citra Bangsa gempar. Peraturan yang sudah ditetapkan oleh kepala sekolah, membuat hampir seluruh siswa-siswi terkejut. Tiara Arunika Euthalia, Gadis pintar dan genius di SMA...