Chapter 5

1.1K 70 2
                                    

Happy reading



"Pssthhh taro sthhhh taro!" Panggil Louis padahal tinggal colek si taro bakal nengok.

"Apa?"

"Lu mau liat sesuatu nggak?" Tanya Louis sedangkan si taro membuat wajah datar.

"Kalau lu cuma mau liatin gue foto sempak lu yang bolong lagi gue nggak mau" ucap Taro malas mengingat kejadian waktu Louis tanpa dosa memperlihatkan sempak Spongebob nya yang bolong.

"Muehehehe waktu itu mah gue cuma bercanda" cengir Louis tanpa dosa.

"Terserah"

"Kalian berdua bisik-bisik ngomongin apa sih?" Nimbrung Nat dari tadi cuma bisa nyimak aja dan akhirnya kepo.

"Udah lu nggak usah ikut nimbrung mendingan lu tulis apa yang pak guru tulis di depan" perintah Louis, si Nat nya cuma nurut aja, emang dasarnya bucin akut.

"Jadi lu mau liatin gue apa?"

Louis mengambil ponsel nya dan dalam getakan kilat memperlihatkan sebuah sebuah status wa berupa foto.

Louis mengambil ponsel nya dan dalam getakan kilat memperlihatkan sebuah sebuah status wa berupa foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gimana?"

"What the fuck! Gimana lu bisa punya kontak kai!" Wajah Taro udah memerah karena kesal, kesal karena Louis punya nomor kai dan kesal karena Louis melihat aset yang seharusnya hanya taro yang boleh lihat.

"Muehehehe gue kan anak baik jadi bisa lah dapet" sombong Louis dan memasukkan kembali ponsel nya.

"Eh gue belum puas ya liat nya!" protes Taro.

"Bayar lah kalau mau lihat lagi" segera Taro mengambil uang nya, meletakkan uang seratus ribu ke meja Louis.

"Sekalian sama nomor nya"

"Sip gue kirim nih" Louis tersenyum bahagia hari ini bisa jajan yang banyak.

"

Taro merebahkan tubuhnya di atas ranjang, mengambil ponsel nya yang di atas meja.

"Pinggang nya mantap apalagi kalau tangan gue di sana" air liur taro hampir saja jatuh saat melihat foto kai, setelah dikirimkan oleh Louis tampa ragu Taro membuat nya menjadi wallpaper ponsel nya.

"Coba kirim pesan aja dah"

Tingg.....

Kai yang sedang melamun di kamar nya kaget saat ada notifikasi dari ponsel nya.

Sebuah pesan dari nomor yang tidak dia kenal? Merasa malas kai mengabaikannya.

Tingg....

+08**********

P

Sayang

Kai mengerutkan kening nya saat melihat pesan nya.

"Apaan nih orang manggil sayang!" Kesal nya dan memutuskan untuk membalas nya.

Siapa?

Di bls juga😍

🙄?

Ini Taro

Entah mengapa rasanya kai ingin membanting ponsel nya, kenapa bisa bocah ingusan itu mempunyai nomor ponsel nya.

Sayang
Udah tidur ya?

Pala kau sayang!
Dapat dari mana no ku?

Ngegas amat sih?
Lagi pms ya🤨

Tolol!
Mana bisa pms gue cwok

Tapi kamu kan pihak bawah sayang
Nanti nya kan aku tusuk

Berhenti panggil sayang!

Terus mau di panggil mama?
Ihhh mama romantis banget
Papa jadi sange🌚

Anda memblokir nomor ini.

" Yahhh kok di blokir? Aduhhh gimana ini" panik Taro, segera bangkit dari kasur nya dan keluar kamar.

Tentu saja akan ke rumah Kai.

"Mau kemana?" Tanya mommy Taro saat melihat taro berjalan terburu-buru.

"Mau kerumah ayang beb" balas Taro dan segera ke rumah Kai, mengerti siapa yang di maksud Mey cuma menganggukkan kepalanya.

Di rumah Kai.

Tok...tok...

"Kai buka pintu nya!!!" Taro terus mengetuk pintu rumah Kai agar segera di buka kan.

"Sayang bukain dong!!" Teriak Taro kali ini.

Cklek...

Pintu rumah kai terbuka, terlihat sang pemilik rumah yang sedang menahan emosinya.

"Diem!" Ucap kai dan menarik Taro masuk ke dalam, takutnya nanti taro teriak yang aneh-aneh dan membuat tetangga penasaran dan melihat mereka.

Taro yang di tarik kai cuma senyum bahagia, diri nya di seret ke ruang tamu.

"Boleh duduk?" Tanya Taro

"Terserah!" Taro nya tetep duduk, emang goblok kalau bakal tetep duduk ngapain nanya pikir kai.

"Kenapa di blokir nomor ku?"

"Terserah aku lah!"

"Jahat banget sih, ayo buka blokirannya"

"Nggak mau! Kenapa juga aku harus nurut apa ucapan kamu!"

"Ohh nggak mau ya?" Segera Taro menarik tubuh kai yang dari tadi berdiri, mendudukkan nya di atas pangkuannya.

"Heii apa yang kamu lakukan!" Panik kai dan berusaha untuk berdiri lagi.

"Memberikan sedikit pelajaran agar mulut ini menurut apa ucapan ku"

"Apa maksud mu! Lepasin!" Kai berusaha melepaskan tangan taro yang ada pinggang nya.

Srett...

Taro menarik tubuh kai agar semakin mepet dengan diri nya.

"AHHHH!!!"

"sthhh jangan teriak atau tetangga akan terganggu atau kamu mau tetangga melihat kita seperti ini?" Kai langsung terdiam dan juga berhenti meronta.

"Aku mohon lepasin~"

"Ughhh gemesin banget sih, jangan kek gini nanti aku kelepasan"

"Sialan bocah mesum, bocah setan" umpat kai dalam hati.





TBC
Udah segini dulu, author dah ngantuk
Sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasih

KimLisa_14

Janda batang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang