Chapter 2

1.7K 73 3
                                    

Happy reading



"Mom mau kemana?" Tanya Taro yang melihat mommy nya hendak keluar sambil membawa stoples nastar.

"Mommy mau ngasih tetangga baru kita nastar sekalian mau kenalan biar akrab" jelas mommy nya.

"Janda batang itu ya mom?" Tanya Taro semangat.

"Iyalah siapa lagi tetangga baru kita, kalau mau ikut ayo lah" ajak mommy nya mengerti dengan gelagat taro.

"Mom udah liat nggak gimana rupa tetangga kita itu?"

"Cakep nak kalau kamu mau gebet mommy setuju!" Jawab mommy Taro jujur, dia melihat tetangga nya itu saat sedang menyiram halaman rumah.

"Taro nggak sabar! Ayo buruan mom"

Kini mereka sudah sampai didepan pintu tetangga baru mereka.

"Kok aku deg deg kan ya mom hehehe" jujur Taro, nggak sabar banget liat calon nya ekhmm.

"Tenang nak,tahan nafas terus jangan di hembuskan"

"Oke!"

Ibu sama anak sama-sama stres.

Segera mommy Taro menekan bell rumah tetangga nya.

Cklekk...

Pintu tersebut terbuka, melihat kan seorang lelaki berambut hitam, memiliki kulit putih mulus.

"Selamat sore" sapa mommy Taro terlebih dahulu.

"Iya selamat sore" balas nya, suara tersebut masuk ke telinga Taro, rasa nya begitu halus dan merdu.

"Ini saya mau ngasih nastar sekalian mau kenalan sama anda" jelas mommy Taro.

"Ah maaf jadi ngerepotin anda"

"Nggak papa kok biasa aja, kenalin saya Mey tetangga anda yang rumah nya di depan rumah anda"

"Saya Kai salam kenal" balas kai sopan dan halus.

"Aduhhh suara nya halus banget" puji Mey.

"Terima kasih" wajah kai merah tersipu malu, kini perhatiannya beralih ke Taro yang sejak tadi hanya diam lebih tepat nya benggong.

"Ini siapa?" Tanya Kai.

"Oh ini anak saya namanya Taro" menyadari anak nya benggong Mey segera menyikuk Taro.

Taro hanya bisa menahan ringgisannya.

"Anak anda?, saya kira adik nya soalnya wajah anda terlihat sangat muda"

"Aduhhh jangan terlalu formal gitu panggil Bu Mey atau Mey saja"

"Baiklah"

"Ya sudah kami pamit pulang dulu, kalau perlu apa pun atau minta bantuan jangan malu ya datang ke rumah kita"

"Tentu terima kasih"

Mey segera berbalik untuk pulang baru beberapa langkah diri nya harus menahan malu.

"KAI NIKAH YUK!!" Teriak Taro yang bikin orang yang sedang berjalan menghentikan langkah nya dan melihat ke arah mereka.

Yang di ajak nikah wajah nya kaget, syok campur malu.

"Nikah yuk kai sama aku, nanti kita bikin anak yang banyak kalau bilang perlu selusin lah" ucap Taro tanpa henti, Mey hanya bisa menyembunyikan wajah nya malu.

Dengan rasa malu yang menyelimuti Mey segera berbalik dan menarik Taro sebelum anak nya berkata yang aneh dan membuat diri nya semakin malu.

"Maaf kai anak saya belum minum obat" ucap Mey canggung dan segera menyeret taro.

"

Di Rumah.

"Cantik banget kai nya mom" ucap Taro tanpa dosa.

"Kamu ini ya! Boleh begok nak tapi jangan bikin malu dong kayak yang tadi" omel Mey.

"Nggak tahan mommy, salahin aja kai nya siapa suruh dia cantik, putih, mulus sama montok sama suara nya yang merdu gitu!" ucap Taro jujur.

"Mulut mu ya pengen minta di cipok sama golok nak!"

"Taro cuma kata yang sejujurnya aja" bela Taro.

"Tapi nggak usah teriak juga kek tadi bikin malu aja kamu!"

"Mommy ngomong kek gitu kek nggak pernah bikin malu diri sendiri aja" sindir Taro.

"Nyindir mommy kamu ya!"

"Bukan nyindir mommy tapi emang fakta"

"Ohhh gitu ya kamu! Mommy doain si kai nggak bakal suka sama kamu"

"Mommy ngajak gelut ya!"  Tantang Taro.

"Ayok lah siapa takut!"

Keduanya terus beradu mulut hingga sang kepala keluarga pulang dan tentu saja untuk menghentikan mereka kalau tidak mereka akan terus saling melempar kata sindiran.

"Kuatkan hamba punya istri sama anak yang kelakuannya kek iblis" batin ziyan.




TBC
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasih

kimLisa_14

Janda batang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang