Chapter 17

638 38 15
                                    

Happy reading



"Terima kasih buat hari ini" ucap kai pertama kali saat mereka sudah sampai di rumah.

"Hmm, ah ya aku ingin mengatakan sesuatu"

"Apa?"

"Buat satu Minggu ke depan aku nggak bakal ke rumah Kai" jelas Taro, sebenernya ini juga tujuan dia ngajak kai jalan-jalan.

"Emang kamu mau kemana?"

"Ada deh jadi kai jangan kangen ya~" ucap Taro pede dan mengedipkan sebelah matanya yang membuat kai ingin memukul nya.

"Males! Ngapain kangenin kamu kek orang ngga punya pekerjaan aja"

"Kamu kan emang gak kerja jadi bisa lah kangenin aku buat jadi pekerjaan kamu"

"Udah sana kamu pulang!" Usir kai seperti biasa.

"Iya iya aku pulang!" Taro yang akan balik ke rumah nya berhenti karena panggilan Kai.

"Udah kan-"

Cup...

Sambil sedikit berjinjit Kai mengecup bibir Taro, yang di kecup hanya diam oleh perbuatan Kai.

"Baiklah sampai jumpa"

Bam.....

Sebelum Taro sadar kai segera masuk ke rumah nya dan tidak lupa mengunci nya.

"Eh ap-apa yang baru saja terjadi?" Otak Taro seketika berhenti bekerja, disentuh nya bibir nya yang tadi di kecup oleh kai.

"Manisnya" jantung Taro berdetak kencang, rasa bahagia menyelimuti dirinya, dia memang sudah merasakan bibir kai tapi itu dia yang terlebih dahulu, saat ini dia tidak percaya bahwa kai akan mencium dia meski hanya sebuah kecupan.

"Baiklah kai ku sayang sampai jumpa Minggu depan" ucapnya dan pergi dari rumah Kai.




Sedangkan sang pelaku pengecupan tadi saat ini sedang mengatur nafas nya.

"Aaahhh kai kenapa kamu melakukan hal seperti itu" wajah kai memerah, dirinya seperti remaja yang baru saja jatuh cinta.

"TARO SIALANNNN!!" Umpat nya pada akhirnya, padahal jelas-jelas dia yang melakukan itu ke Taro.

"Lupakan saja mungkin aku melakukan itu karena hari ini dia mentraktirku!" Jelasnya ke diri nya sendiri.



3 hari kemudian.

"Eh lu kenapa nggak pernah ke rumah Kai selama tiga hari ini?" Tanya Louis ke Taro yang sedang fokus membaca buku matematika.

Mendengarkan ucapan Louis, Taro menaikkan sebelah alisnya bertanda bingung kenapa Louis bisa tau kalau dia sudah tiga hari tidak ke rumah Kai.

"Kenapa lu tau kalau gue nggak ke rumah Kai lagi?"

"Oh itu si kai yang nanya ke gue" jelas Louis dan memperlihatkan isi chattan dia sama Kai.

"Ciyeeee ada yang yang kangen sama lu makanya sampe nanya lu ngelakuin apa" goda Louis.

Taro yang mengetahui hal ini hanya bisa tersenyum, ternyata kucing kesayangannya merindukan diri nya.

"Siapa sih yang nggak bakal kangen sama orang seganteng gue"

"Jangan mulai lagi deh!" Ucap Louis malas dan juga jijik melihat ekspresi Taro.

"Syirik lu!"

"Mana ada gue syirik!" Pengen banget Louis pukul kepal Taro tapi di urungkan karena kalau Taro jadi bodoh karena pukulannya nanti siapa yang bakal ngasih mereka berdua nyontek.

"Eh ya, gue belum balas ni chat kai karena gue bingung mau bilang apa ke dia tentang lu yang nggak muncul di depan kai"

"Lu bilang aja kalau gue lagi sibuk"

"Hidihh sibuk apa nya? Lu cuma belajar doang!"

"Belajar juga pekerjaan sibuk yang bisa menguras tenaga dan pikiran ya" jelas Taro.

"Iya orang pinter mah bebas, gue yang modal nyontek dari lu diem aja"

"Nah tu bagus! Ya udah lu balesin ayang Kai gue dan inget jangan chattan lebih dari itu lu sama kai" peringat Taro ke Louis.

"Ya kagak papa lah kalau lebih, itung-itung gantiin lu buat sementara waktu hehehe" cengir Louis tetapi cengiran tersebut nggak lama karena melihat tatapan membunuh Taro.

"G-gue cuma bercandaan kok, jangan liat gue kek gitu! Sumpah lu serem anjir!"

"Nah bagus!" Taro kembali mengatur ekspresi nya.

"Sumpah ini anak punya kepribadian berapa sih!" Ucap Louis dalam hati dan segera pergi dari hadapan Taro yang auranya kek dedemit alias gelap.



TBC
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Terima kasih
KimLisa_14

Janda batang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang