Chapter 21

831 40 44
                                    

Happy reading




Sesampainya dikamar Taro segera memakan kue itu tanpa memperdulikan teriakan mommy nya, mengambil ponsel nya untuk menelpon kai.

"Ngapain nelpon" tanya kai di seberang sana dengan nada malas.

"Kamu bikin kue kenapa cuma ngasih mommy sama Daddy aja?"

"Nggak tau kalau kamu suka kue, lagian pas ke sana cuma liat mommy kamu doang kamu nya nggak ada" jelas kai, lagian kalau kai kasih Mey pasti Mey bakal ngasih kai makan juga kan.

"Aku suka apalagi kalau kai yang bikin kue nya"

"Ya sudah makan saja kue yang ku kasih ke mommy mu"  suruh kai.

"Kue nya dihabiskan semua oleh mommy ku jadi aku tidak bisa makan" bohong taro padahal saat ini dia sedang memakan kue buatan kai.

"Terus?"

"Kai harus memberikan ku" minta Taro.

"Baiklah aku akan ke sana untuk memberikan mu"

"Tidak perlu aku yang akan ke rumah mu"

Tuttt....

Taro langsung mematikan ponsel nya karena dia tidak mau kai menolak diri nya, setelah menghabiskan semua kue nya Taro segera keluar dari kamar nya, berlari dengan cepat saat melewati Mey.

"AKU KE RUMAH TARO MOM BYEEE" teriak nya dan membuat diri nya mendapatkan tatapan sinis dari Mey.

"JANGAN BIKIN ULAH KAMU!" peringat Mey

"IYAAAA"


Didepan rumah Kai.

"Kaiiiii" panggil Taro kali ini dia tidak mengetuk pintu karena kai ada dirumah.

Cklekk...

"Aku nggak ngasih kamu ke rumah ku ya!" Omel kai dan hanya di balas senyuman oleh Taro.

"Ughhh manis banget sih sambutannya, mana kue nya?" Tanya Taro.

"Cihh tidak tahu malu" cibir kai dan memberikan Taro jalan untuk masuk ke rumah nya.

"Aku hanya tidak tahu malu ke kai saja"

"Terserah, sekarang makan dan setelah itu pergi dari rumah ku"

"Aku pikir-pikir dulu kalau langsung pulang nanti" jawab Taro yang membuat kai menukikkan alis nya karena kesal dengan ucapan Taro.

"Jangan membuat ekspresi seperti itu nanti kamu yang ku makan bukan kue ini"

"Mphhhhhh" Taro kaget karena kai memasukkan potongan kue besar ke mulut Taro.

"Mulut mu lebih baik diam saja!"

"Ukhhhh kai jahat bagaimana jika aku tersedak lalu mati"

"Biarkan saja"

"Jangan berkata seperti itu nanti kai jadi janda lagi kalau aku mati"

"Kita bukan pasangan ya!"

"Nanti juga jadi pasangan, oh iya kai suka nggak dikasari pas disetubuhi?"

Burssssshhhh...

Wajah Taro disemprot oleh kai yang sedang minum.

"Kai?"

"Ahhh maaf a-aku tidak sengaja" segera kai mengambil tisu yang ada di atas meja untuk membersihkan wajah Taro.

Disaat kai fokus membersihkan wajah nya, Taro justru fokus ke bibir kai.

"Kai"

"Hmm"

"Apa aku boleh mencium mu lagi?" Tanya Taro, bisa saja Taro mencium kai tanpa minta izin tapi kali ini entah dia ingin kai mau berciuman dengan diri nya tanpa dipaksa.

Kai menghentikan gerakan tangan nya, melihat wajah Taro, kai akui kalau Taro ini sangat tampan dengan mata hitam, rahang tegas nya dan hidung mancung nya.

"Iya" tanpa sadar kai mengiyakannya.

Wajah Taro mendekat ke wajah Kai, menempel kan bibir nya dengan bibir kai.

Manis itu rasa yang pertama dirasakan oleh Taro.

Bibir Taro mulai melumat bibir milik Kai, mengigit kecil bibir tersebut agar terbuka, kai yang sedikit sadar segera membuka mulut nya, Taro yang mendapat izin segera melesat kan lidah nya ke dalam mulut kai.

Kedua lidah itu saling beradu, Saliva mereka bercampur.

"Enghhhh~" desahan keluar dari mulut kai, tangan Taro yang tidak tahan menjelajahi tubuh kai, meraba pinggang kai yang ternyata sangat ramping, tanpa kai sadari diri nya sudah duduk di atas pangkuan Taro.

Tangan Taro yang satu meremas pantat kai yang membuat sang empuk kembali mengeluarkan desahannya.

"Akhhh~"

Merasa tidak puas dengan hanya meremasnya, Taro memasukan tangannya ke dalam celana kai, kembali meremas bongkahan kenyal itu.

"Ta-taro akhhh~" ciuman mereka terlepas.

"Ja-jangan diremas mphhhh" kali ini kai menahan desahannya dengan tangannya.

Taro yang tidak suka melihat kai menahan desahannya meremas penis kai.

"Akhhh taro!"

"Mendesah saja jangan ditahan"

Karena perbuatan Taro, milik Kai terbangun dan bagian belakangnya menjadi gatal.

"Ingin melanjutkannya?" Tanya Taro, kai tidak ingin melanjutkannya tetapi tubuh nya berkata lain.

Dirinya hanya menganggukkan kepala.

Dengan cepat Taro mengangkat tubuh kai dan berjalan ke kamar kai.

Dilain sisi.

"Dasar anak ceroboh! Bagaiman jika ada orang yang melihat mereka!" Omel Mey yang sudah mimisan, diri nya tadi ingin menghampiri Taro agar tidak pulang larut tetapi malah di perlihatkan adegan mesum anak nya.

"Sebaiknya aku tidak pulang dulu agar memastikan mereka aman saat melakukannya!" Mey masuk ke dalam rumah Kai dan menutup pintu nya.






TBC
Chapter selanjutnya ada nganu nya 🌚
Oke Sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasih

KimLisa_14

Janda batang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang