Happy reading
Sesampainya dikamar kai, Taro menurunkan tubuh kai di atas ranjang.
Mencium kembali bibir milik Kai, memasukkan lidah nya kembali ke dalam mulut hangat milik Kai, mengabsen setiap deretan gigi tersebut.
Sedangkan tangan Taro menjelajah ke dalam baju kai, meraba perut datar milik Kai, merambat ke atas ke dada milik Kai yang cukup empuk untuk di pegang.
"Enghhh taro~" Lenguhan kai keluar saat Taro memutuskan ciuman mereka, diri nya mengambil nafas.
Taro yang belum merasa cukup mencium leher milik Kai, mengigit kecil sehingga menimbulkan bekas.
"Ja-jangan di gigit akhhh nanti di liatin orang" kai mencegah Taro untuk kembali membuat bekas di leher nya.
"Kenapa? Biarkan saja orang melihat nya"
"Jika kamu membuat tanda di leher ku maka pergi saja dari sini" ucap kai kesal, Taro yang mendengarkannya tentu mematuhi ucapan kai.
"Ya aku tidak akan melakukannya"
"Aku akan membuka baju kai" ucap Taro, saat ingin melepaskan baju kai, sang pemilik menahan tangan Taro.
"Ku-kurasa kita tidak perlu melakukan ini, cukup sampai disini saja"
"Tidak!" Tolak Taro dan langsung melepaskan baju kai.
"A-apa yang kamu lakukan!"
"Aku sudah muak mendengarkan ucapan itu, jadi biarkan malam ini aku melakukan itu kepada mu" bisik Taro.
Tentu saja Taro tidak akan berhenti, mereka sudah setengah jalan dan milik Taro sudah berdiri sejak mereka masih ada di sofa.
"Ta-tapi a-aku"
"Tenang saja aku tidak akan melakukannya dengan kasar, mungkin kai takut karena sudah lama tidak melakukan ini"
Cup...
Taro mengecup bibir kai sekilas dan melanjutkan untuk melucuti semua kain yang ada ditubuh Kai.
Taro melihat semua bagian tubuh kai.
'indah'
Itu kata yang cocok untuk menggambarkan tubuh kai.
Sedangkan yang ditatap merasa malu, kai memalingkan wajahnya.
Menarik wajah yang malu itu, Taro tersenyum melihat wajah kai yang memerah.
"Kita lanjutin ya?" Minta Taro dan di balas anggukan oleh Kai, karena jujur saja milik nya dibawah juga sudah berdiri karena perbuatan Taro yang meremas dada nya.
Taro kembali mencium bibir kai sedangkan tangan nya mengocok penis kau yang sudah menegang, mengurut milik kai yang ukurannya tidak terlalu besar.
"Ahhhh tark~"desahan kai keluar saat tangan Taro mengocok miliknya.
"Ah ah ta-taro ah" kepala kai pening karena tangan Taro yang sangat lihai memuaskan pen*s nya, tangannya meremas sprei dengan kuat, sebentar lagi dia akan muncrat.
"Ahh taro aku ahhh mau keluar ahhh~" cairan putih kental milik kau mengenai tangan Taro.
"Hah~" kai mengatur nafas nya, organisme yang baru saja sangat nikmat.
"Nghhh~"kai sedikit kaget saat jari Taro mengelus lubang belakangnya, satu jari Taro menelusup masuk kedalam.
"Sthhh sa-sakit" meski sudah melakukan hal ini tetapi jujur saja Kai merasakan sakit sama seperti pertama kali melakukannya.
"Jangan tegang aku akan melakukan nya dengan cepat agar kai merasakan nikmat nya"
Cup..
Tari mengecup pucuk kepala kai, menenangkan kai sekaligus mengalihkan rasa sakit nya.
"Ahh taro" desahan keluar saat jari Taro mengenai titik kenikmatannya.
Suara desahan terus keluar dari mulut kai, merasa perlu menambahkan Taro memasukkan satu jari nya lagi kedalam agar saat memasuki kai dia tidak kesulitan.
"Ahhh taro ahh aku ahh mau keluar lagi ahhh"belum sempat kai mengeluarkan cairan nya, jari Taro mencegah nya membuat raut kecewa dan juga sakit di wajah kai karena organisme yang tertunda.
"Nghhh kenapa di tahan~"
"Kai sudah keluar sebelumnya, jadi kai boleh keluar lagi kalau sudah aku masuki" kata Taro seperti perintah.
"Jadi cepat masukan penis mu kedalam lubang ku ahhh cepat~" minta kai karena milik nya terasa sangat ngilu.
"Memohonkan kepada ku" ucap Taro dan menarik keluar jari nya.
"Aku mohon masukan penis mu kedalam lubang ku~"
Fuck!
Segera Taro membuka seluruh pakaiannya dan mengeluarkan milik nya yang sudah tegang.
Wajah kai memerah melihat ukuran penis Taro, waktu itu ukuran milik Taro tidak sebesar ini.
"I-itu bi-bisa masuk gak?" Tanya kai yang mendadak takut dan juga gugup.
"Kai tenang saja" ucap Taro dan melebarkan kaki kai,menarik tubuh kai agar semakin dekat dengan diri nya.
"Kalau sakit kai boleh cakar atau gigit pundak ku" ucap Taro.
Kai hanya mengangguk kepala nya bertanda mengerti, dalam hati dia sangat takut tetapi jika berhenti akan mustahil.
"Aku masuki ya?" Taro mengurut milik nya, bersiap-siap untuk memasuki kai.
Reflek mata kai tertutup, kuku nya menggores punggung mile saat penis Taro mulai memasuki diri nya.
"Akhhh sakit Taro hiks" bagian bawah kai terasa sangat sakit, air mata nya keluar padahal yang masuk baru setengah, diri nya tidak akan menduga kalau milik Taro akan sebesar ini.
"Sthhhh tenang, kai pasti bakal merasakan enak nya nanti " Taro berusaha menenangkannya kai.
"Hiks sakit taro hiks tolong keluarkan hiks" Taro mengusap air mata kai, mengecup bibir kai.
"Aku tidak akan mengeluarkannya dan tolong percaya saja pada ku hmm?"
"Hiks i-iya"
TBC
Nganu nya kepanjangan kalau dijadiin satu chapter 😁Jadi sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasihKimLisa_14
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda batang✅
Short StoryTaro Lin remaja SMA yang memiliki wajah baik dan lugu, dengan memiliki wajah seperti itu banyak yang tidak menduga kalau kelakuan Taro jauh dari kata lugu dan polos. "nikah sama saya atau om saya perkosa?"Taro "bisakah kamu menyingkir? tubuh mu bera...