Chapter 23🔞

1.5K 45 19
                                    

Happy reading



Taro mencium bibir kai, memasukkan lidah nya langsung ke dalam mulut kai yang sangat hangat, merasa terbuai dengan ciuman dari Taro tanpa kai sadari Taro menghentakkan penis nya ke dalam lubang nya.

"Mphhhh~" suara kai tertahan, air mata nya kembali terjatuh saat penis Taro sepenuh nya masuk, bagian bawah nya terasa sangat panas dan sedikit robek.

"Sthhhh~"Taro sedikit meringis karena bibir nya digigit oleh kai, tetapi milik nya terasa sangat hangat dan di jepit kuat oleh lubang kai.

"Hiks sakit" tangis kai.

"Kai jangan nangis, taro janji nggak bakal gerakin kalau kai masih belum nyaman" Taro mengusap pipi kai yang penuh dengan air mata.

Mengecup bibir kai berulang kali agar kai tidak terlalu fokus dengan sakit nya.

"Ka-kamu boleh gerak sekarang" ucap kai dengan mata tertutup.

"Aku bakal gerak tapi kai nggak boleh tutup mata dan harus fokus ke Taro" perintah Taro.

Kai kembali membuka mata nya dan melihat wajah Taro yang juga penuh dengan keringat tetapi semakin membuat dia tampan.

"Kamu tampan" jujur kai.

Cup....

"Taro mulai gerakin ya" setelah berkata seperti itu, Taro langsung mengerakkan pinggulnya, suara ringisan dan desahan mulai keluar dari bibir kai.

"Ahh ahhh taro~" kai mengaku kalau sekarang rasa sakit yang dia dapatkan tadi kini berubah menjadi nikmat, mulut nya terus mengeluarkan suara desahan.

"Akhh akhhh lebih cepat akhh~"mohon kai yang tanpa perlu di minta Taro akan melakukannya, penis nya terasa di himpit dengan keras karena lubang kai sangat sempit dan juga nikmat.

"Sthhh kai sempit banget" Taro mengangkat tubuh kai sedikit tinggi agar milik nya semakin dalam masuk ke lubang kai.

"Ahhh Ta-taro ahhhh ahh~"

"Fuck nikmat banget" umpat Taro dan membuat kai semakin terangsang dan ingin di kasari oleh Taro.

"Aahh aku mau keluar akhh~" penis kai berkedut bertanda akan segera mengeluarkan sperma nya, tangan Taro dengan cepat mengurut penis kai agar segera mencapai klimaksnya.

"ahhhhhh taro~"cairan sperma milik Kai keluar begitu banyak di tangan Taro

"Aahhh mphhh ahhh" tentu saja kai kembali mendesah karena Taro masih di dalam diri nya.

Sret....

Dalam sekali angkat tubuh kai sudah berubah posisi, diri nya kini menungging, Taro kembali memasukkan penis nya ke dalam lubang Kai.

"Akhh Taro enghhh akhhh" kai menyembunyikan wajah nya ke bantal saat Tari bergerak dengan brutal di belakang nya.

"Jangan sembunyikan wajah mu ini membuat ku terganggu" taro menarik rambut Kai agar tidak menyembunyikan wajahnya, jika seperti itu Taro merasa dia sedang bersama orang lain bukan Kai.

"Nghhh taro akhhh ahhh" tubuh mereka berdua sangat penuh dengan keringat, suara decitan ranjang juga terdengar dalam kamar kai.

"Sthhh aku akan keluar~" penis Taro semakin membesar di dalam bertanda akan segera klimaks.

"Akhh taro akhh jangan keluar di dalam akhh" minta kai tetapi Taro tidak terlalu fokus hingga.

Crottt...

taro mengeluarkan semua spermanya didalam lubang kai.

Taro segera mencabut penis nya, menahan tubuh kai agar tidak langsung ambruk, menarik tubuh kai yang sudah tidak bertenaga ke atas tubuh nya.

"Kenapa di dalam?" Tanya kai lemah dengan suara nya yang sangat serak.

"Lebih enak kalau keluar di dalam" jujur Taro dan kembali mengecup wajah kai yang sangat berantakan tetapi masih cantik di mata Taro.

"Jadi sekarang kita sudah resmi pacaran?" Tanya Taro sambil tangannya mengusap rambut Kai.

"Tidak" ucap kai pelan.

"Kenapa tidak?" Heran Taro.

"Kamu sudah punya cewek mana mungkin pacaran sama aku" jelas kai dengan mata berkaca-kaca ingin menangis.

"Aku tidak punya cewek"

"Kamu pasti bohong"

"Ngapain aku bohong? Aku cuma suka sama kai serius!"

"Lalu siapa cewek yang kamu bonceng waktu itu?" Tanya kai penasaran.

Taro mengingat siapa cewek yang pernah dia bonceng dan senyuman terbentuk di bibir Taro.

"Jadi kai cemburu aku bonceng sama cewek dan ngira cewek itu pacar aku kan?"

"Ngapain cemburu!" Elak kai.

"Dia Ziyi sepupu nya Natt, waktu itu Nat minta tolong buat bawa sepupu nya beli buku" jelas Taro.

Kai yang ternyata salah paham wajah nya langsung memerah karena malu.

"Udah jelas kan? Jadi kita pacaran sekarang?" Tanya Taro lagi dan di balas anggukan oleh kai, senyuman Taro semakin lebar.

"Terima kasih" ucap Taro dan memeluk kai dengan erat.

Sedangkan di sisi lain.

Mey membersihkan darah yang terus keluar dari hidung nya.

"Desahannya mantap banget! udah cocok jadi mantu gue sthhh aduhh ini hidung kagak berhenti-henti ngeluarin darah"

Untung aja tadi Mey sempat ambil tisu yang ada di atas meja kalau nggak mungkin darah hidung nya udah berceceran dilantai.







TBC
Maaf udah bikin nunggu lanjutan adegan nganu nya karena sibuk bantuin ibu nya Author.

Author mau nanya ini cerita bagusnya di jadiin m-preg atau nggak? Menurut kalian gimana?

KimLisa_14

Janda batang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang