Chapter 18

486 38 21
                                    

Happy reading

"TAROOOO!!" Teriak Nat ke Taro yang hendak naik ke motor nya.

"Apa?" Jawab Taro seadanya, pengen banget pulang dia terus ngegalau karena nggak bisa ke rumah ayang Kai nya.

"Gue boleh minta tolong nggak?"

"Nih tolong bawa sepupu gue beli buku" ucap Nat padahal Taro belum iyain.

"Kenapa nggak lu aja?" Jawab Taro datar dan menatap Ziyi sepupu nya Nat.

"Gue mau kencan sama Louis" jawab Nat jujur.

"Ya lu bawa lah sepupu lu dulu baru pergi kencan sama Louis"

"Langsung jalan ini gue, please bantuin gue ya? Kapan lagi kan Louis mau kencan sama gue jadi bantuin gue ya?" Mohon Nat dengan wajah memelas yang bikin jijik pengen nabok.

Taro hanya menghela nafas pasrah, kalau di pikir kasian juga si Nat, kapan kan bisa kesempatan kek gini.

"Ya sudah gue bantuin kali ini"

"Lu emang sahabat yang terbaik love you Taro"

"JIJIK ASUUUU" teriak Taro ketika Nat hendak memeluk diri nya.

"Ya Ziyi kamu sama Taro ya? Tenang aja dia kagak gigit meski tampang nya kek gitu" Ziyi yang mendengarkan ucapan Nat hanya bisa tersipu malu, siapa juga yang nolak sama cowok modelan Taro, kalau di gigit pun Ziyi ikhlas.

"Nggak doyan cewek gue, ya kali gigit sepupu lu!"

Wajah Ziyi langsung berubah, ternyata Taro sama juga kek sepupunya si Nat.

"Ya udah gue cabut dulu ya!" Pamit Nat dan pergi dari sana untuk menyusul kesayangan si Louis.

"Buku yang lu cari beli dimana?" Tanya Taro ke Ziyi.

"Di toko yang deket cafe kucing" ucap Ziyi karena lupa nama tokonya.

"Oh, ya udah ayo lu naik" suruh Taro, dengan senang hati Ziyi segera naik ke motor Taro.

"Nih pake helm biar aman"

"Terima kasih" wajah Ziyi memerah karena perbuatan Taro, sebenarnya Taro sadar akan perubahan wajah Ziyi tapi dia nggak ambil pusing karena di hati nya tetap ayang Kai nya.




Di lain sisi.

"Tuh bocah sibuk ngapain sih?" Saat ini kai sedang berada di Cafe kucing, tiba-tiba dia ingin memakan kue stroberi sambil bermain kucing.

"Kenapa malah inget si Taro sih?" Diri nya bingung kenapa harus memikirkan Taro.

Kai terus memasukkan kue stroberi ke dalam mulut nya, membuat pipi nya mengembung, jika ada Taro mungkin pipi nya akan di unyel  sama Taro karena gemas.

"Ukhhh!" Kai mendadak tersedak saat melihat pemandangan yang baru saja dia lihat, dia melihat Taro yang sedang membonceng perempuan dan di lihat-lihat seragam sekolah yang di pakai perempuan itu sama dengan Taro.

Segera Kai meminum susu coklat nya, dan berjalan ke depan untuk memastikan kalau dia tidak salah lihat.

"Wahhh itu yang dinamakan sibuk? Sibuk pacaran cih?" Komen kai yang melihat kejadian dimana Taro membukakan helm untuk Ziyi.

Kai terus mengedumel sampai tidak sadar seseorang mempertahankan diri nya.

"Jangan ngomel terus nanti di kira kerasukan" ucap seseorang membuat kai kaget.

"AHHHH!" Kai memegang dada nya karena terkejut, mendongak untuk melihat siapa yang berbicara tadi.

"Gemesin kek bocah" ucap seseorang tersebut dalam hati, melihat tampang kai seperti bocah yang pengen di masukin ke dalam karung.

"Maaf membuat mu terkejut" ucap orang itu dengan suara ramah.

"Tidak apa!" Segera Kai berdiri, dan segera untuk pulang karena jujur saja mood nya langsung menjadi jelek sejelek wajah Taro!

"Dia manis sekali dan aku harus berkenalan dengan dia"




Dirumah.

"Apa-apaan itu! Cih percintaan monyet!"ucap kai kesal dan membanting tubuh nya ke kasur.

"Awas saja dia datang ke rumah ku!"

"Dasar pembuat omong kosong! Tidak berguna! Dasar bocah mesum sialan!" Kai sangat kesal dan ingin rasa nya memukul wajah taro.

"Ak-aku hiks tidak suka~" kai menangis begitu saja, diri nya heran kenapa dia harus menangis.

"Aku hiks tidak suka hiks~"







TBC
Pengen Taro sama kai cepat-cepat jadian tapi nanti cerita nya cepat end, jadi bikin drama dulu sedikit :v

Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasih

KimLisa_14

Janda batang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang