Happy reading
Kai menatap tes pack yang ada di tangannya, garis dua itu berarti dia positif hamil, kai bingung untuk saat ini, apa yang akan dia lakukan.
"Tenang kai semua nya akan baik-baik saja, taro pernah berkata dia akan bertanggung jawab penuh" kai berusaha menenangkan pikirannya.
Mengambil ponsel nya dan mengirim pesan kepada Taro agar datang ke rumah nya.
"Aku cukup memberitahu taro dan menunggu reaksinya saja" kai memasukan tes pack tersebut kedalam sebuah kotak, kemudian keluar dari kamar nya menunggu kedatangan Taro.
"Kangen aku ya makanya nyuruh ke sini?" Ucap Taro dan memeluk tubuh kai.
"Ihhh lepasin jangan peluk aku!" Ucap kai kesal dan memukul wajah Taro, entah kenapa kai ingin sekali memukul Taro tanpa sebab.
"Aduhhhh sakit sayang~ biasanya nggak marah kalau aku peluk" protes Taro, menatap Kai yang memasang wajah galak nya.
"Nggak tau pokoknya jangan peluk!"ulang kai lagi.
"Mana bisa sayang nanti meriang aku kalau nggak peluk kamu" ucapan alay Taro membuat kai mual.
"Huekkk mpphhhh" kai menutup mulutnya, segera berlari ke kamar mandi untuk muntah.
Taro yang melihat kai lari ke kamar mandi segera menyusul kai.
"Kamu kenapa?" Tanya Taro panik, masa karena ucapan Taro yang tadi kai ingin beneran muntah.
Kai terus mengeluarkan cairan bening dari mulut nya dengan Taro yang membantu mengelus punggung nya.
"Hah~ ini tuh gara-gara ucapan alay kamu makanya aku muntah!" Omel kai dan menatap tajam Taro.
"Ya ampun sayang masa gara-gara itu kamu mual nggak masuk akal banget" heran Taro.
"Pokoknya salah kamu!"
"Iya sayang iya salah ku" ngalah Taro, mau diperpanjang juga tetap nggak bakal menang si Taro.
Kai melebarkan kedua tangan nya ke arah Taro, yang di kasih kode nggak ngerti.
"Mau ngapain?"
"Cihh nggak peka banget! Kamu nggak mau gendong aku gitu?" Tanya kai kesal tetapi menggunakan nada manja.
Tanpa menunggu lama Taro langsung menggendong kai ala koala.
"Manja banget sih padahal tadi katanya nggak mau dipeluk" goda Taro, mencium bibir kai dengan semangat (padahal baru muntah si kai tapi yang namanya udah bucin di gas aja 🌚)
"Enghhhh lepasin ahhh" kai memutus ciuman mereka, dia tidak ingin di cium Taro.
"Jangan cium!"
"Apalagi sih yang?" Tanya Taro dengan nada memelas.
"Nggak mau aja"
"Iya iya"
Taro membawa kai ke sofa, mendudukkan kai diatas pangkuannya.
Kai menatap wajah Taro yang ditatap membalas balik tatapan tersebut.
"Kamu mau sesuatu makanya panggil aku kesini?" Tanya Taro, mengelus rambut Kai yang lembut.
"Aku mau ngasih kamu sesuatu" ucap kai, mengambil sebuah kotak dan menaruhnya ke tangan Taro.
"Apa ini?"
"Bukalah dan nanti kamu akan tahu" suruh kai.
Taro menuruti perkataan kai, membuka kotak tersebut, melihat isi nya adalah sebuah tes pack bergaris dua.
"I-ini pu-punya kamu?" Tanya Taro gagap.
Kai hanya menganggukkan kepala sebagai pertanda iya.
"Kamu nggak suka?" Tanya kai dengan nada sedih melihat reaksi Taro yang hanya diam.
Mendengarkan ucapan kai, taro segera sadar dan memeluk tubuh kai.
"A-aku aku sangat senang!" Balas Taro semangat dan mencium bibir kai sekilas.
Cup...
"Tentu aku suka dan aku semakin mencintai mu"
Hiks..
Kai menangis dan membuat Taro panik.
"Kenapa menangis hmmm?"
"A-aku hiks senang hiks ternyata kamu menerima dia hiks" kai menangis tersedu-sedu yang mana membuat Taro gemas.
"Cup cup tenang lah, tentu saja aku akan menerimanya, dia adalah anak ku, anak kita" Taro mengusap air mata kai.
"Terima kasih hiks"
"Seharusnya aku yang berterima kasih karena diberikannya malaikat kecil didalam diri mu yang cantik ini"
"Sekarang berhenti lah menangis hmmm?" Pinta Taro dan di balas anggukan oleh kai.
"Tapi bagaimana dengan ibu mu? Orang tua mu? Apa mereka akan marah" kai menundukkan kepala nya, apa yang akan dia katakan nanti jika orang tua Taro mengetahui hal ini.
"Sthhhh tidak usah dipikirkan, sekarang kai hanya fokus Ke diri sendiri dan bayi kita"
"Baiklah, aku percayakan semuanya kepada mu"
"Tentu saja"
TBC
Holaaaa author balik lagi! Ada yang kangen cerita ini nggak? Kalau kangen author udah pasti nggak🗿 muehehehe.Oke kalau begitu sampai jumpa di chapter selanjutnya.
Terima kasih
KimLisa_14
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda batang✅
Short StoryTaro Lin remaja SMA yang memiliki wajah baik dan lugu, dengan memiliki wajah seperti itu banyak yang tidak menduga kalau kelakuan Taro jauh dari kata lugu dan polos. "nikah sama saya atau om saya perkosa?"Taro "bisakah kamu menyingkir? tubuh mu bera...