Chapter 27

626 41 20
                                    

Happy reading



"Lu kok nggk bilang kalau mau bawa kai juga" Bisik Louis ke Taro.

"Dia mau ikut, sempet gue larang tapi malah nangis dia" jelas Taro.

"Kenapa kalian bisik-bisik? Nggak suka aku kalau aku ikut?" Tanya kai dengan dengan wajah yang siap-siap mau nangis.

"Eh nggak kok! Kita seneng kalau kai ikut ya kan Nat?"

"Iya kita seneng jadi nambah ada temen juga" balas Nat.

Sebenernya mereka nggak masalah kalau kai ikut tapi yang jadi masalahnya kenapa taro nggak kasih tau mereka berdua kalau kai ikut, mereka bisa mengganti tempat nongkrong mereka di kafe bukan di club seperti sekarang ini.

"Aku haus"

Mendengar ucapan kai, taro langsung mengeluarkan susu yang sudah dia buat dari rumah.

"Kamu bawa?"

"Tentu saja, mana mungkin aku biarin kamu minum alkohol apalagi saat hamil"

Ukhhh!!

Bushhhhh

Nat dan Louis tersedak bersama dan memuncratkannya ke wajah Taro.

"Apaan sih lu berdua! Jorok banget!" Kesal Taro.

"K-kai hamil?" Tanya Louis ragu-ragu.

"Iya kenapa?"

"Ohh nggak papa" dalam hati Louis cuma bisa terheran-heran dan sedikit kagum, Taro sekali dapat malah langsung jadi.

Sedangkan Nat cuma bisa terdiam karena sedikit syok.

"Kamu tunggu sebentar aku mau cuci muka dulu, lu berdua jagain kai awas aja sampai lecet!" Peringat Taro dan pergi untuk membersihkan wajah nya.

Louis dan Nat fokus memperhatikan Kai yang sedang asik meminum susu nya.

"Nanti anak mereka mirip siapa ya?" Tanya Louis.

"Kalau gue sih moga aja sifat sama wajah nya mirip kai" jawab Nat.

Mereka membayangkan bagaimana kalau anak Taro mirip dirinya, pasti sangat menyeramkan jika ada Taro versi kecil.

Louis dan Nat yang terus membayangkan wajah anak Taro sampai tidak sadar kalau kai yang sedang mereka jaga sudah tidak ada.




"Ini Taro pergi nya lama banget" kai merasa gelisah, dia sedikit kesusahan mencari Taro karena jujur Kai tidak pernah pergi ke tempat seperti ini.

"Hai kita bertemu lagi" sapa seseorang.

Kai melihat wajah orang yang menyapanya, mengingat siapa pria ini.

Melihat wajah kebingungan kai, pria tersebut hanya menggelengkan kepala nya karena merasa gemas.

"Aku Wayne, orang  yang menyapa mu di kafe waktu itu"

"Ahhh ya aku ingat! Salam kenal aku kai" balas Kai.

"Nama yang manis seperti orang nya" puji Wayne.

"Terima kasih"

"Apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku sedang mencari Taro"

"Siapa Taro?"

"Hmm pacar ku" Jawab kai dengan wajah bersemu merah.

Krekkk...

Suara hati yang patah, kenapa Wayne harus menerima nasib seperti ini, baru saja dia tau nama pria manis ini tetapi hati nya harus patah hati karena kai sudah mempunyai pacar.

"Ah pacar mu"

"Iya, apa Wayne bisa menolong ku mencari dia?"

"Tentu saja aku akan menolong kai mencari Taro" Wayne tersenyum, setidaknya dia sudah mengetahui nama pria ini dan semoga kelak dia bisa mendapatkan pasangan semanis kai.

Dilain sisi.

"Mampus kita Nat ini kai nya hilang!!!!!" Louis panik dan juga takut, bisa-bisanya mereka tidak sadar kalau kai hilang.

"Iya aku tau! Gimana kalau Taro tau kai nya hilang!"

"Apa maksud lu kai hilang!" Nat dan Louis membalikan tubuhnya dengan kaku, di belakang mereka sudah ada Taro dengan wajah menyeramkannya.

"Dengerin dulu Taro, ki-kita berdua nggak tau kenapa kai tiba-tiba hilang" jelas Nat.

"Mulai cari kai sekarang juga!" Tegas Taro, Nat dan Louis segera mencari kai.

Disaat seperti ini Taro tidak boleh panik, dan dia teringat kalau kai pasti membawa ponsel nya.

Drttt ...

Suara ponsel bergetar dari dalam tas yang dibawa Taro, ternyata kai tidak membawa ponsel nya.

"Sial!" Taro segera mencari kai.



Kembali ke kai.

"Aku lelah apa bisa kita berhenti?" Tanya kai, padahal mereka berjalan tidak lama apa karena dia hamil jadi mudah lelah.

"Tentu saja"

Saat ini mereka ada dilantai atas, Wayne yang melihat kai lelah mengajak kai duduk.

"Apa kamu ingin minum?" Tawar Wayne.

"Aku ingin air putih"

"Baiklah" Wayne memesan botol air putih ke bartender.

"Terima kasih" kai menerima botol air tersebut.

"Kenapa tidak menelpon saja?" Ucap Wayne tiba-tiba.

"Ah iya! Astaga kenapa aku bodoh sekali" kai segera meraba kantong celananya, ternyata dia melupakan ponsel nya.

"Aku lupa ponsel ku~" jawab kai lemas.

"Pinjam saja ponsel ku, kai ingat kan nomor nya?"

"Aku ingat! Terima kasih Wayne" kai segera mengetik nomor ponsel Taro.

Deringan kedua sambungan dijawab.

"Siapa?"

"Taro ini kai"

"Kai! Astaga sayang kamu dimana?" Tanya Taro di sebrang sana dengan nada khawatir.

"Aku di lantai atas, aku tersesat saat mencari mu tadi"

"Baiklah aku segera kesana, jangan kemana-mana!" Perintah Taro.

"Hmmm okehhh" kai memutuskan telponnya, mengembalikan ponsel Wayne.

"Taro akan segera kesini!"

"Iya dan aku akan menemani kai sampai pacar kai kesini" Wayne harus menggunakan kesempatan ini untuk sepuasnya melihat wajah kai sebelum Taro datang, mungkin setelah ini mereka tidak akan bertemu lagi.




TBC
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya
Terima kasih

KimLisa_14

Janda batang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang