Haru!

1.6K 60 2
                                    

Hwanharu

Haruto : Haru
Junghwan : Junghwan

★★★


(Haru pov)

Saat itu, hari-hariku hanya diisi dengan menghabiskan waktu di dalam rumah kaca. Melihat semua orang dan segala sesuatu bersliweran di luar.

Membuatku takut hanya dengan melihatnya saja. Hingga kamu datang dan membawaku bersamamu dihari itu.

"Ibu, menggemaskan sekali. Hwan mau ibu, mau yang itu!"

Serumu kala itu sambil menggoyangkan lengan ibu yang kamu genggam. Memandangku dengan mata berbinar yang aku yakini sama seperti milikku. Aku begitu senang, ibu mau menuruti permintaanmu.

Aku tak lagi merasa takut melihat dunia luar, karena dirimu selalu bersamaku. Menggenggam tangan mungilku dengan tanganmu yang sama mungilnya dengan tanganku.

"Haru!"

Senyum cerahku terbit begitu saja saat mendengar kamu memanggil namaku. Itu adalah nama pemberian darimu, cantik dan aku suka!

"Hwan senang sekali bisa bertemu Haru! Haru tidak boleh pergi ya~"

Junghwan, ketahuilah, saat senang ataupun sedih, aku telah memutuskan untuk selalu bersamamu. Selalu berada di sampingmu. Kau adalah orang yang begitu berharga bagiku.

Waktu demi waktu terlewati. Semakin kamu tumbuh dewasa, semakin banyak juga teman yang kamu punya. Mereka begitu mirip tapi juga begitu berbeda denganmu. Karena sejak pertama mata kita bertemu, kamulah satu-satunya yang aku cintai.

Hwanie, Haru sudah mencintaimu saat kita pertama bertemu.

"Junghwan, ayo waktunya ke rumahku!"

Itu adalah kalimat yang tidak pernah ingin aku dengar. Karena setelahnya, kamu akan meninggalkanku sendiri. Makanya, aku selalu mendusal padamu saat teman-temanmu mulai berdatangan ke rumah.

"Lihat! Haru sepertinya enggan melepas mu, Hwan."

Bahkan temanmu mengerti perasaanku. Apa kau merasakan yang sama? Apa kamu akan tetap pergi meninggalkanku?

Tawamu mengalun begitu merdu diiringi elusan dari tanganmu, membuatku candu. Membuat semakin aku sulit melepasmu.

"Haru di rumah saja ya, aku tidak akan lama."

Ya, sejak kamu sekolah menengah, kamu sudah sering sekali meninggalkanku. Aku sudah biasa, lagipula aku mana bisa menolak keinginanmu? Walaupun itu berarti aku harus tinggal sendirian di rumah selama seharian penuh. Tidak apa, kan sudah biasa.

Tahun-tahun berlalu dan kamu dengan tingkah anehmu mencuri perhatianku. Yang mana memang tidak pernah teralih darimu.

Parfum yang kamu pakai akhir-akhir ini begitu menyengat di hidungku. Hidungku memang sensitif dari dulu, tapi belakangan aku merasa kamu begitu boros akan parfum yang menyelimuti tubuhmu.

Aku penasaran, apakah kamu akan pulang terlambat seperti sebelumnya. Saat kamu dengan begitu semangat menyemprotkan air wangi itu.

"Haru, aku pergi dulu ya!"

Aku tersenyum mengiringi kepergianmu. Ya, pergilah untuk kembali.

Aku sendiri lagi. Saat kamu tidak berada di ruangan ini. Ruang tengah tempat kita sering bermain saat kita belum dewasa. Aku memimpikan hari itu, lagi.

Hari dimana kamu membawaku ke tempat yang disebut rumah, dan memiliki keluarga yang begitu hangat.

Hari dimana kamu pertama kali memanggilku 'Haru', membuat pipiku bersemu.

Meski aku merasa kesepian, tapi aku tetap pada pendirian. Tetap bersamamu, tetap di sampingmu. Orang yang begitu berharga untukku.

Malam itu, saat kamu baru saja pulang. Dan kamu memberitahu bahwa kamu akan tinggal dengan orang lain. Sambil mengelus suraiku dengan lembut, aku yakin itu adalah salam perpisahan kita.

Tak apa, aku senang bisa melihatmu sebelum berpisah.

"Haru.."

Ya, panggil aku Haru. Karena itu adalah nama pemberian darimu.

"Maafkan aku."

Ini adalah saat pertama kalinya aku melihat binarmu menghilang.

Kamu membelai wajahku dengan tangan yang lebih besar dari hari itu. Ah, waktu sudah benar-benar begitu jauh berlalu.

"Haru.."

Aku senang dengan nama yang kamu berikan. Namaku begitu merdu didengar dari belah bibirmu. Jangan pernah lupakan itu Junghwan, jangan pernah lupa bahwa aku begitu menyukai nama yang kamu berikan.

Kita menghabiskan malam dengan menangis bersama, bahkan sampai lelah dan tertidur di ruangan penuh kenangan.

Tidak apa, Junghwan. Tinggalah bersama orang yang kamu cintai, walau itu bukanlah aku. Tak apa. Berikanlah nama lain pada seseorang yang baru.

Aku akan tetap berada di sisimu saat kamu jatuh dan butuh penopang. Hanya pulang temui aku dan sebut namaku.

"Haru."

Wooff! Wooff!

-fin-

Note : Haru adalah puppy yang diadopsi junghwan waktu hari ulang tahunnya.

One shot | Haruto HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang