Triangle

1.1K 32 2
                                    

Jeongharuhwan

Matahari - Junghwan
Bulan - Jeongwoo
Bumi - Haruto

★★★

Bumi, Bulan dan Matahari- seperti segitiga yang tak pernah menemukan titik temunya.

Matahari yang mengagumi Bumi, Bumi yang mengagumi Bulan, serta Bulan yang seringkali cemburu dengan kedekatan Bumi dan Matahari.

Ya aku adalah bintang. Bumi, Bulan dan Matahari, ketiganya punya keindahannya masing-masing, tapi aku tak bisa menyatukannya.

★★★

"Bumi, Lo keren banget tadi!"

Bumi terkekeh tak bisa fokus menanggapi pujian yang keluar dari mulut Matahari. Sebab, Bulan di depannya terlihat sangat menawan.

Memakai setelan yang begitu pas menyelimuti tubuhnya. Ah.. apakah Bumi bisa bersanding dengannya?

"Dipuji tuh makasih kek!"

Merasa tak ada jawaban, Matahari mengomel dengan iringan tangannya yang mencubit pipi tembam milik Bumi.

"Sakit ih, Hari!"

"Ya, Lo, malah bengong. Liatin apa sih?"

Bukannya menjawab, Bumi malah tersenyum cerah. Seperti hari ini yang luar biasa indah. Membuat matahari kian tenggelam dalam pesona karibnya.

Bumi, bisakah senyum itu terus terukir untuk Matahari saja?

"Hari, gue kepingin cepat-cepat malam deh."

Mengernyit kebingungan, Matahari hanya berkedip meresponnya. Tidak seperti Bumi yang biasa ia kenal.

"Kenapa?"

"Mau ketemu Bulan."

Jawabnya tanpa menatap Matahari. Pandangannya jatuh pada sosok di belakang si pemegang sabuk hitam taekwondo, membuat lagi-lagi Matahari harus menelan pil pahit imaginernya.

★★★

"Mereka deket banget ya, kayak ga bakal ada gitu yang bisa misahin mereka."

Bulan bermonolog sendirian. Dia mana ada teman. Kesehariannya di sekolah hanya menyambangi tiga tempat. Kelas, perpustakaan dan toilet. Itu pun kalau Bulan butuh menyalurkan kebutuhan biologisnya.

Di kelas pun dia tidak banyak berinteraksi dengan teman-temannya. Tapi bukan berarti Bulan itu anti sosial, dia hanya.. pendiam?

"Gue sebenernya mau banget ngehampirin mereka dan ajak berteman, tapi.. kok rasanya bakal susah ya?"

Gimana ya, Lan. Kamu nih kebanyakan takutnya, padahal kalau dilihat dengan jelas, Bumi dan Matahari sangat terbuka dengan orang baru. Dasarnya memang pemalu, mau diapakan lagi kalau tidak didekati langsung.

Oh ya, Bulan ini murid pindahan seminggu yang lalu.

"Bulan!"

Yang sedang meratapi nasibnya jelas terkejut saat ada tangan menepuk punggung lebarnya. Ia menoleh untuk mendapati Matahari di belakangnya sambil memiringkan kepala. Menatap Bulan dengan tatapan aneh, ya mungkin Bulan terlihat aneh dimatanya.

"Y-ya?"

"Malam ini Lo free ga?"

Mereka ini tidak pernah berinteraksi secara personal, dan pertanyaan Matahari jelas membuat Bulan bingung.

"Free, kenapa?"

"Nanti malam ulang tahun Bumi, Lo dateng ya?"

"Kenapa ga Bumi aja yang undang gue?"

One shot | Haruto HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang