Idol 2 (Galaxy tantrum)

590 40 6
                                    

Jeongharu

Haruto : Xavier
Jeongwoo : Galaxy
Junkyu : Bintang

★★★

.

"Piyer, lo serius bulan depan mau ke Jepang?"

Xavier menghela napas kesal. Sulit memang memberitahu manusia bebal macam Galaxy. Dari dulu sampai sekarang selalu saja menyebut namanya seenak jidat. Mengomel pun percuma, pasti akan diulang lagi.

"Sebut nama Vier yang bener, Galak!"

Padahal anak itu juga memanggil nama Galaxy secara suka-suka.

"Dih siapa eloo?"

Tuh kan, memang Galaxy nih minta dimarahin terus.

"Vier ga mau jawab kalau gitu."

"Gue ikut kalau gitu."

Vier menatap horor teman semejanya, Galaxy kalau sudah menginginkan sesuatu, itu harus. Sebenarnya gapapa sih, bisa jadi bodyguard Vier di sana nanti. Tapi kan.. Bintang cuma ajak Vier.

"Ga boleh!"

"Lah kenapa? Gue ga minta Lo beliin tiketnya ko."

Galaxy belum tahu alasan mengapa Vier hendak ke Jepang. Kalau diberitahu pun bukannya menyerah untuk ikut, lelaki tampan itu malah akan semakin menjadi.

"Tapi Vier mau nonton kak Bintang. Galak kan, ga suka?"

Akhirnya Vier memutuskan jujur, entah kenapa Galaxy seperti menaruh dendam pada sosok Bintang yang Vier kagumi. Padahal mereka belum pernah bertemu, tapi setiap Vier membicarakan Bintang, aura Galaxy langsung berubah begitu saja.

"Ko, Lo ga bilang dulu sama gue, kalau mau nonton dia?"

Tuh kan? Padahal Galaxy nanyanya pelan, tapi jadi terdengar galak di telinga bayi Vier. Takut.

"V-vier diajak kak Bintang, Galak~"

Helaan napas Galaxy didengar Vier, dia jadi merasa bersalah. Entah untuk apa.

"Gue tetap ikut. Lo ke sana cuma berdua sama dia?"

Vier mengangguk, tadinya mau sama Axel cuma kakak tunggalnya berhalangan. Sudah ada janji sebelumnya.

"Kak Acel ga bisa ikut, Ibun sama ayah juga ga bisa, pas tanggal Vier pergi nanti, ayah juga ada kerjaan."

Vier memang selalu jujur, tidak pernah sekalipun si bocah Aries ini berbohong pada orang-orang yang dikenalnya.

"Apalagi kakak Lo ga ikut, gue maksa. Bilang sama si Bintang, siapin satu tiket lagi buat gue."

Dan sifat 'seenaknya saja' Galaxy selalu menjadi yang paling Vier tidak suka.

"Galak minta sendiri aja! Jangan suruh-suruh Vier!"

.

Vier tidak pernah menyangka sebelumnya, kalau Galaxy akan sangat menyebalkan seperti ini. Lebih-lebih dari biasanya, anak kecil tantrum juga sepertinya kalah dengan tingkah Galaxy hari ini.

Sepanjang jam sekolah, lelaki sahabat sejak SMP Vier ini selalu saja menempelinya. Sudah seperti makhluk halus saja, bahkan menurut Vier lebih mending ketempelan makhluk halus ketimbang Galaxy yang badannya jauh lebih besar darinya.

"Galak ih! Vier mau makan~"

"Tinggal makan, atau mau gue suapin?"

"Ck! Vier bukan anak kecil, Galak minggir gak!"

"Bilangin Bintang dulu, gue mau ikut."

Demi kegiatan makannya tidak diganggu lagi, akhirnya Vier terpaksa mengiyakan. Padahal kan, Vier sendiri juga tidak begitu akrab dengan Bintang. Punya nomor ponselnya saja tidak, mau bilang dengan cara apa?

Tapi dengan begitu, kini Vier bisa makan dengan tenang. Walaupun pikirannya jadi sibuk, akibat bingung memikirkan cara untuk izin pada Bintang.

"Tapi Galak beneran mau nonton konsernya?"

Galaxy mengangguk disela kunyahannya.

"Ga akan ribut ajak Vier pulang kan, nanti?"

Kini gelengan diterima Vier. Dia bernapas lega, harusnya Galaxy bisa menepati ucapannya.

"Nanti Galak gapapa, bobo di hotel sendirian?"

Belum ada respon, Galaxy malah diam sambil menatapi Vier dengan kerutan di dahinya. Jangan lewatkan juga dengan alisnya yang kini tertaut.

"Maksud Lo?"

"Vier Bobonya di apartemen kak Bintang, kamar kosongnya cuma satu. Jadi Galak gapapa kan, di hotel?"

Dan setelahnya, mulai lagi agenda tantrum Galaxy yang disponsori oleh Telinga memerah Vier.

.

Sampai jam pulang berdering, Galaxy masih enggan untuk membiarkan telinga Vier beristirahat. Vier sebenarnya lelah, tapi dia sendiri bingung harus bagaimana.

"Ga usah pergi deh, Lo! Gue gak mau ya tidur sendirian di hotel!"

"Yaudah Galak gak usah ikut aja, apa susahnya sih?!" Sahut Vier kesal. Gimana ga kesal ya, yang buat repot itu kan, Galaxy sendiri.

"Nanti Lo ga selamat kalau gue ga ikut, bocah!"

"Apa sih? Kan Vier sama kak Bintang, Galak gak usah buat Vier pusing! Kalau mau ikut, ya ayo, tapi jangan atur-atur Vier!"

Oke, terimakasih Vier sudah speak up. Galaxy jadinya langsung diam dan tidak lagi mengoceh. Bahkan anak itu sudah berlalu meninggalkan Vier di belakangnya.

"Yang anak kecil tuh sebenarnya siapa?"

Vier tidak habis fikir, bisa-bisanya dia tahan berteman dengan Galaxy sejak SMP. Padahal kelakuannya selalu membuat Vier mengelus dada, saking banyak tingkahnya.

"Piyer, cepetan mendung nih!"

Hah~

"Gausah ngebut-ngebut, ya. Nanti Vier aduin kak Acel, biar ga perlu bilangin kak Bintang kal-

"Berisik!"

Oke?

Vier diam, agak lain memang Galaxy nih. Tapi anak itu mendengarkan permintaan Vier. Dia melajukan motornya dengan kecepatan sedang, padahal langit sedang mendung-mendungnya.

"Galak, boleh agak cepat sedikit gak? Vier mau pipis~"

Tawa Galaxy mengudara, ada-ada saja memang si bayi. Permintaan Vier adalah perintah untuknya, maka Galaxy langsung mempercepat laju motornya. Lagipula, rintik hujan sudah mulai turun, Vier gampang sakit kalau kehujanan dan Galaxy tidak mau itu terjadi.

.

-tbc-

.

Sayang banget Galaxy tuh sama Vier><

One shot | Haruto HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang