Neighbor

433 32 2
                                    

Jeongharu

Haruto
Jeongwoo

Support cast

Abang Yoshi
Mas Junkyu
Kakak Asahi

.

-Kak Sahi ngambek-

.

"Kakak~"

Asahi tetap berjalan lurus, meninggalkan Haruto jauh di belakangnya. Sudah menjadi rahasia umum juga, kalau Haruto itu, kalau jalan memang lamban.

"Kak, Haru minta maaf~"

Asahi seperti tuli, muka datarnya juga makin datar saja dilihatnya.

"Kakak ih ambekan!"

Asahi hela napas, ya cuma itu. Dia tidak menyahuti Haru lagi, wong masih kesal  dengan adiknya kok. Lagian siapa suruh buat Sahi badmood dihari libur ini?

"Haru aduin abang nih ya!"

Sahi berdecih.
Cocok sudah, yang satu ambekan, satunya lagi tukang ngadu.

"Kakak, Haru capek~"

Iya, capek dicuekin. Dari rumah tadi sebelum berangkat, bahkan sampai sekarang sudah mau balik ke rumah lagi, Sahi bahkan tidak sedikitpun merespon Haru. Sahi memang bener-bener deh.

"Yaudah tinggalin aja, pergi aja sana! Ga usah peduliin adeknya!"

Siapa sih yang tidak kesal? Lagian kalau dipikir-pikir, Haru tidak berbuat kesalahan yang fatal. Hanya minta diantar ke minimarket saja marahnya sampai seperti ini, bagimana kalau ke tempat yang jauh?

Iya sih Haru mintanya maksa, ya habisnya siapa lagi yang mau dia ajak? Hanya Sahi yang sedang free. Mas Junkyu ada tapi dia sedang berkencan dengan kasurnya, susah untuk dipisahkan kalau holiday gini. Tadi Haruto juga sudah bilang sama abang Yoshi, kalau Haru bisa sendiri, tapi kakak tertuanya mengizinkan kalau ia pergi bersama Asahi. Apa masih bisa disebut kalau ini salah Haru?

"Heh, ngapain lo gelesoran di pinggir jalan gini? Beralih profesi lo?!"

Oh sial! Itu Jeongwoo, tetangga depan rumahnya. Satu kubu dengan Sahi, soalnya kadang kelakuannya benar-benar sama, sudah seperti kembar.

"Diem lo!"

"Dih galak~"

Haru diam saja, masih kerasa capeknya mengejar Sahi yang jalan sudah seperti dikejar setan.

"Berantem lagi ya, sama bang Sahi? Tadi gue sempet papasan sama dia."

"Bukan urusan lo."

Sensi saja gitu Haruto bawaannya kalau sama si Jeongwoo. Apalagi habis mataron dari minimarket depan.

"Bener berarti~ ngulah apa lagi sih lo? Seneng banget kayaknya tengkar sama dia."

"Bukan urusan lo dibilang! Sibuk aja sih!"

"Yee~ gue kan cuma mau bantu, siapa tau kan lo nyesel udah buat bang Sahi marah? Lo kan gitu, ujung-ujungnya nyesel."

Haru masih mengatur nafasnya, dia capek beneran loh.
"Iya kakak marah, soalnya tadi gue paksa buat anter ke minimarket depan."

"Idihh, ke minimarket aja minta dianterin~"

Ck! Jeongwoo berisik banget!

"Emangnya kenapa? Masalah buat lo?!"

"Mandiri dong, lo kan udah gede Harutoook~"

"Abang yang nyuruh, bukan kemauan gue ya!"

Nah kan diem. Jeongwoo ini sok tau sih, makanya Haru suka kesel sama dia.

One shot | Haruto HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang