Idol 4 (berakhir)

460 31 10
                                    

Jeongharu

Haruto : Xavier/Vier
Jeongwoo : Galaxy/Galak
Junkyu : Bintang

.

Cw/ Mention of kissing

.

Galaxy's side

.

Pagi telah tiba, suara kicauan burung masih dapat Galaxy dengar, walaupun dirinya kini sedang berada di pusat kota. Suara bising kendaraan juga tak luput dari telinganya yang kini memerah, entah karena apa.

Pancake strawberry yang sialnya tidak cocok di lidahnya kini teronggok begitu saja di atas piring. Rindu Xavier sebagai alasannya memesan makanan tersebut, padahal jelas dirinya tidak begitu menyukai buah kesukaan Xavier itu.

Sejak pertengkarannya dengan si kakak-sebut saja Bintang, Galaxy belum juga memunculkan dirinya di depan Xavier. Ia malas saja kalau harus melihat wajah Bintang sekarang, padahal ponselnya sudah berdering sejak tadi. Menampilkan kontak Xavier dengan emoticon bunga sakura di layarnya.

Menghela napas, Galaxy mencoba memakan sedikit demi sedikit. Tidak boleh membuang-buang makanan, itu kata mama dan selalu diingatnya. Galaxy termasuk picky soal makanan, kalimat tersebut seringkali diucapkan Xavier juga kalau ia menyingkirkan beberapa makanan yang tidak disukainya.

Ah, Galaxy jadi makin rindu Vier, kan. Sedang apa anak itu sekarang? Sudah sarapan atau belum? Sudah mandi kah? Apa Bintang mengurusnya dengan baik? Kakaknya tidak menyakiti sahabatnya, kan?

Galaxy tersenyum masam. Sahabat. Betul kata Bintang semalam, bahwa ia dan Vier tidak lebih dari sepasang sahabat. Untuk apa ia melarang Bintang untuk menyukai Vier, juga?

"Ahelah, asem banget ini kue!"

Seperti senyum kamu tadi kan, Galak?

.

Baju, sudah oke. Dompet apalagi. Wajah.. hmmm tidak perlu ditanyakan. Oke, Galaxy siap menemui Vier sore ini.

Kenapa sore? Karena manusia yang sayangnya berstatus sahabat Vier ini, benar-benar butuh waktu untuk meyakinkan dirinya agar lebih bisa mengontrol emosinya. Kan tidak keren kalau sudah wangi begini memasang wajah masam. Bisa menjadi bahan olokan Bintang nantinya, dan Galaxy tidak sudi kalau itu sampai terjadi. Cukup kemarin malam saja, jangan lagi.

Dering ponselnya menyala, tanda ada pesan masuk disana. Senyum Galaxy langsung mengembang begitu melihat rentetan kalimat dari Vier. Sudah bucin sejak dini sih, jadi melihat pesan Vier saja sudah membuatnya senang.

Piyer🌸

Galak, vier tunggu di lobby apart kak bintang, ya~
Galak jadi, kan jemputnya? Awas aja kalau bohong😡

Iya, ditunggu yaa cantik!

Pesannya tidak dibalas, namun Vier membacanya. Ada sebersit kekhawatiran terlintas, takut Vier merasa tidak nyaman dengan panggilannya barusan.

Apa Galaxy bilang saja kalau ia hanya bercanda? Ah tapi paling Vier memang hanya menganggap itu sebuah candaan saja. Tapi kalau iya, kenapa Vier tidak kunjung membalas pesannya?

Meletakkan kembali ponselnya di meja, Galaxy menjatuhkan diri ke sofa. Berharap-harap cemas, ia tidak akan berangkat sebelum Vier membalas pesannya. Paling tidak, respon atau maki-maki saja dirinya, agar Galaxy tidak kepikiran.

One shot | Haruto HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang