Jeongharu
Jeongwoo : Gio re; Jio
Haruto : Nanda.
"Nan, please~"
Nanda menghela napas untuk yang kesekian kalinya. "Gue yang pergi kalo gitu."
Dia bangun dari duduknya dan melenggang pergi tanpa memperdulikan panggilan Gio. Oh, dia juga meninggalkan dua temannya bersama Gio tadi.
"Bukan begitu cara deketin Nanda, Lo agresif banget si! Ayo Ni, tiba-tiba gue kenyang."
Aska menggamit lengan Niar supaya ikut pergi meninggalkan meja makan mereka yang sekarang diisi oleh Gio dan temannya.
Gio menghela napas juga akhirnya. Agak frustasi juga, karena ini sudah bulan keempatnya mendekati Nanda. Namun belum ada tanda-tanda keberhasilan.
"Yo, udahlah dia tuh ga suka kali sama Lo. Lagian masih banyak cewek atau cowok yang lebih manis di sekolah, tinggal pilih Yo."
Gio merotasikan bola matanya, kalimat yang Rey katakan sudah ratusan kali ia dengar. Namun hatinya tidak juga tergerak untuk menyerah.
"Tapi, seenggaknya sekarang dia udah mau bales omongan gue, Rey. Itu kemajuan tau!"
"Bales omongan Lo dari mana? Dia ngusir Lo, Ji. Astaga otak Lo ga pindah ke tumit, kan?"
"Biarin aja sih, Rey. Orang jatuh cinta emang kadang susah dibilangin. Tunggu aja ntar, pokoknya kalo sampe jadian gue mau PJ yang no kaleng-kaleng."
Gio tersenyum mendengar celotehan Alvin, sedikitnya dia merasa terhibur dengan kata "jadian". Dalam hati pun mengaminkan.
"Gue traktir kalian hari ini."
"Hah?"
Gio mengangguk, dia benar-benar merasa senang walaupun dijudesin Nanda tadi. Siswa kelas 11 itu hanya merasa senang karena teman-temannya selalu mendukungnya. Padahal, mereka hanya membiarkan Gio berlaku sesuka hati. Kasihan anak itu.
"Asyik! Gue doain semoga Lo semakin ada kemajuan sama Nanda."
Lagi.. Gio mengaminkan dalam hati sambil mengangguk diiringi senyum bahagianya.
.
"Lo ga ngerasa keterlaluan sama Gio tadi, Nan?"
"Maksud Lo?"
Niar menggeser kursinya agar lebih mendekat ke meja Nanda. "Udah hampir 4 bulan loh dia ngejar-ngejar Lo. Kasih kepastian kek, kasian tau."
"Gue ga peduli."
Nanda kembali melanjutkan kegiatannya mendengarkan lagu. Malas membicarakan orang yang tidak penting untuknya.
"Udah lah Ni, jangan ikut campur. Ini urusan Nanda."
Aska menambahkan, dia memang enggan mencampuri urusan Nanda. Pernah sekali, saat mereka masih kelas 9. Aska mengetahui sesuatu dan ingin membantu Nanda untuk menyelesaikannya, namun bukannya mendapat balasan positif dari temannya itu, dia justru mendapat hal yang jauh berbanding terbalik dari itu. Makanya sekarang, Aska tidak ingin mencampuri urusan temannya kalau tidak diperlukan.
"Jangan terlalu kejam, Nan. Bilang kalau Lo ga suka, biar dia ga ngerasa dikasih kesempatan sama Lo."
"Ni, gue tau apa yang gue jalanin. Kalau Lo ngerasa terganggu, pergi."
Niar memang teman barunya, laki-laki itu pindahan dari luar kota dan kebetulan mendapat kelas yang Nanda dan Aska huni. Makanya dia masih kurang paham dengan sifat yang Nanda miliki.
![](https://img.wattpad.com/cover/358450103-288-k874584.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One shot | Haruto Harem
Fiksi PenggemarHaruto x All (BxB) Seringkali menjadi lapak 'menyakiti Ruto' •́ ‿ ,•̀ Tolong untuk bijak dalam memilih bacaan! ©harubeeiys