Jeongharu
Jeongwoo : Samudra
Haruto : Ruru
Yedam : Ramahttps://twitter.com/harubeeiys/status/1539619964835229696?t=z0KlkGCMEpYUjVu4HAJKdQ&s=19
.
"Dia pikir gue anak kecil kali, segala dikirim boneka?!"
Semua bermula dari kisah tragis seorang Samudra. Lelaki berumur 22 itu belum pernah merasakan indahnya cinta. Membuat Rama sebagai teman, merasa sedikit kasihan. Makanya kakak tingkat Samudra itu memberikannya sebuah boneka. Bermaksud supaya Samudra tidak lagi merasa kesepian. Begitu kata Rama, sih.
Samudra meletakkan box berisi boneka itu di atas nakas, tepat bersebelahan dengan kasur kecil kamar kosnya. Dengan terheran, Samudra memandangi boneka itu. Seperti ada sesuatu yang membuatnya ingin terus menerus memandangnya.
Bergidik sendiri, Mudra- teman-teman biasa memanggilnya- akhirnya pergi keluar. Niat awalnya memang ingin membeli makan malam, sebelum Awan memberikan titipan Rama itu.
"Random banget lagian, kepikiran aja lagi. Gue kasih siapa ya?"
Masih di jalan, Mudra berbicara sendirian.
"Yakali gue sebagai lelaki jantan, nyimpen boneka di kosan?"
Pikirnya, itu adalah hal memalukan. Padahal aslinya juga sebenarnya merasa senang diberi hadiah. Cuma ya kenapa harus boneka?!
"Balikin aja deh besok." Katanya final bertepatan dengan sampainya Mudra di kedai nasi goreng langganannya.
"Biasa mas, dua ya~"
Kalian ga salah lihat, Samudra memang biasa memesan dua porsi. Bukannya dia rakus, tapi karena Samudra ini suka malas keluar pagi-pagi untuk mencari sarapan, makanya dia beli sekalian saja.
"Pacarnya lagi main, ya?"
Dan alasan lainnya. Samudra cuma ngangguk sambil senyum dikit.
"Ko ga pernah diajak makan di sini, mas?"
"Malu dianya, mas. Ansos."
Si penjual cuma menanggapinya dengan tawa. Dalam hati, Mudra bergumam maaf sebanyak-banyaknya, sebab telah membohongi satu orang di dunia. Semoga Mudra cepat dapat pacar deh, biar bisa diajak makan di tempat langganannya ini. Dan yang lebih penting, biar Rama diam dan tidak terus mengejek dirinya.
.
Setelah selesai membersihkan kekacauan bekas makannya, Mudra bersiap untuk istirahat. Matanya tidak sengaja kembali melirik boneka di sebelah lampu tidur. Sebenarnya Mudra merasa gemas pada boneka itu. Terlihat halus kalau dipegang.
"Anboksing dulu kali ya?"
Mudra bangkit dari acara rebahannya untuk menggapai bonekanya. Dan sesuai bayangannya, boneka itu terasa halus juga mungil, karena satu boneka itu sudah tenggelam dalam genggaman tangan besar Mudra.
KAMU SEDANG MEMBACA
One shot | Haruto Harem
FanfictionHaruto x All (BxB) Seringkali menjadi lapak 'menyakiti Ruto' •́ ‿ ,•̀ Tolong untuk bijak dalam memilih bacaan! ©harubeeiys