Limapuluh Delapan 🕊

78.3K 3.9K 72
                                    

Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading



























Hamdan berlari tergesa gesa menuju ruang dimana istrinya ditempatkan

HPL Adhifa maju 1 hari seharusnya lahir besok namun harus lahir hari ini, Hamdan langsung mengurus cutinya, cuti khusus menemani istri melahirkan 2 hari ditambah Cuti tahunan yg dia ambil 1 minggu tidak dihitung sabtu minggu

Kemarin sore baru Hamdan akan bersiap membereskan bajunya dia ditelfon uminya bahwa Adhifa kontraksi dan dia langsung mengurus cuti agar bisa pulang di pagi harinya

Dan dia tak telat, dia langsung mengganti pakaian dan masuk ke ruang bersalin dimana sang istri tengah menahan sakit dengan kanan kiri ditemani ibu dan mertuanya

Hamdan langsung mengambil alih disebelah kanan istrinya

"Kuat yah sayang, kuaat, sama mas yah"

"Aku gak mau oprasi mas, mau normal aja"

"Kita ikuti arahan dokter yah, sebagusnya yah"

Genggaman Adhifa pada tangan suami dan ibunya semakin mengencang tanda rasa sakitnya semakin menambah

Umi langsung memanggil dokter dannsetelah dicek ternyata pembukaan sudah 8

Ini beryambah sangat pesat dari yg semalam hanya 2 hingga dokter menyarankan untuk oprasi saja

"Ibu tarik nafas pelan yah, dorongnya dalam sekali dorong yah bu, jangan di potong bu" arah dokter berjilbab biru itu

Adhifa mengangguk sementara Hamdan masih mendekatkan wajahnya didekat wajah istrinya

Mulutnya tak henti berdzikir, tangannya mengusap semua tubuh istrinya dari kepala, lengan, perut, sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan istrinya

1 jam proses persalinan berlangsung karna BB Bayi yg cukup besar membuat persalinan ini agak lama

Suara bayi pun terdengar menggema diruang bersaling itu, Hamdan langsung mencium kening istrinya lama, keduanya sama sama menangis haru atas kelahiran putri pertamanya yg terlahir normal dengan BB 4,3 kg

"Makasih sayang makasiiihh, mas akan jaga kalian, makasiiiih" ucap Hamdan yg sedari tadi tak lepas menciumi sang istri

Adhifa tersenyum bangga akan pencapaiannya, dia tak menyangka bisa melahirkan putri pertama nya secara normal walaupun normal ataupun cessar sama sama menjadi ibu

Hamdan langsung ditepuk umi untuk mengadzani putrinya yg dibawa suster untuk dibersihkan

"Titip Dhifa yah mi"

"Iya nak"

Hamdan langsung berlari ke ruang bayi tak mengindahkan panggilan ayah mertuanya maupun abahnya

Sampai diruang bayi, putrinya masih dimandikan, dia masih menunggu didepan pintu namun Ayah Pras menjemputnya

"Lancar Dan ?"

Gus PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang