Empat puluh Tiga 🕊

74.3K 4K 66
                                    


Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading






























"Ndak mau nginep sehari lagi Dan ? Besok kan Ahad, libur toh kerjanya ?"

"Ndak bisa Jiddah, besok Hamdan ada kegiatan, nanti Hamdan kesini lagi deh"

"Ya sudah kalau gitu"

"Hamdan sama Dhifa pamit yah jiddah"

"Iya le, ini buat jajan" bisik Jiddah Halimah sembari menyelempitkan uang ke tangan Hamdan

Dan sontak membuat Hamdan juga Adhifa tertawa, Jiddahnya selalu lupa bahwa cucunya sudah dewasa

"Jiddah, Hamdan udah gede, udah punya istri"

"Sssttt udah gapapa, buat jajan dijalan"

"Iya makasih ya Jiddah, pamit yah Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Adhifa pun sama bersalaman dengan Jiddah suaminya yg juga diselempitkan selembar uang dari wanita berumur 73 tahun itu

Kalian tanya dimana yg lain ?

Abah dan Umi tengah bersambang kerumah adiknya umi sedangkan Fajrin dan Reni tengah ke tempat wisata, Shofia tengah drakoran dikamar

"Aku dikasih seratus ribu mas"

"Mas juga, nih pegang"

Adhifa menerima uang dari suaminya, sekarang semua keuangan suaminya memang dia yg pegang.

ATM suaminya dia yg pegang, semua gaji dan tunjangan juga masuk ke dirinya

Hamdan hanya minta uang saku saja jika akan bekerja, seperti anak mau sekolah namun meskipun dipegang Adhifa, Hamdan tetap meminta Adhifa mengerti bahwa dia harus tetap memberi uminya juga adiknya dan tak lupa juga memberi Nadhif adik Adhifa

"Mas"

"Hmm dalem"

"Mas sayang aku gak ?"

Hamdan terkekeh mendengar pertanyaan konyol itu

"Sayang lah, kenapa nanya gitu ?"

"Ya kan cuma pengen nanya aja"

"Kan udah mas ungkapin juga mas buktikkan, mas bawa kamu kedepan orang tua mas, mas bawa kamu ke kerjaan mas, mas beri kamu seragam kebanggaan khusus istri istri tentara, mas kasih semua uang buat Dhifa, masih kurang pembuktiannya ?"

"Hehehhee makasih mas Hamdan, sayang Gus Lettu Hamdan"

"Hahahaha Gus Lettu, baru denger mas"

"Mas kenapa gak suka dipanggil Gus sama orang lain ?"

"Mas merasa bukan Gus"

"Ko gitu ? Kan mas anak kyai, banyak loh yg pengin jadi kaya mas"

"Penginnya kan cuma karna gelarnya Dhif, jadi Gus itu ndak mudah, ada beban tersendiri, kaya kalau kita mau nakal orang orang pasti bakal bilang anaknya kyai nakal banget, yg dibawa bukan nama kita tapi nama orang tua kita"

Gus PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang