Duapuluh Satu 🕊

72.5K 4.1K 45
                                    

Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading






























"Widih mau pengajuan nih Letda"

"Alhamdulillah, yuk kapan biar bareng"

"Hahaha duluan saja Letda, cewe saya mintanya setelah dia lulus kuliah"

"Oke lah, saya duluan yah"

"Sukses Letda"

"Siap Terimakasih"

Hamdan tersenyum pada salah satu kawan kerjanya, dia baru saja membeli seragam Persit untuk Adhifa disalah satu ibu Persit yg memang mempunyai toko khusus perlengkapan Persit dan TNI, juga menjual perlengkapan khusus istri prajurit dari angkatan lain dan memang kualitasnya bagus

Hamdan menaruh baju itu di motornya lalu melajukan motornya menuju kediaman Mayor Pras namun ditengah perjalanan dia bertemu Adhifa bersama ibunya menggunakan motor menuju arah masjid, mungkin Adhifa ingin ikut giat Pengajian atau malah dia yg mengisi pengajian sore ini

Hamdan tersenyum saat anak dan istri komandannya itu melewatinya dan menyapanya, Dia urungkan niat untuk kesana dan memilih untuk pulang ke rumah

Berkasnya dan Adhifa sudah masuk pagi tadi, karna orang tuanya Adhifa adalah seorang tentara jadi mudah bagi Adhifa mengumpulkan berkas karna sebagian sudah orang tuanya siapkan

Dan rencana mereka akan pengajuan minggu depan bersama 5 pasangan Perwira lainnya

Seragamnya sudah saya beli, minggu depan jadwalnya kita pengajuan Dhif

Hamdan mengirimkan pesan itu setelah sampai dirumahnya dan dia sudah duduk selonjoran di shofa

Tak ada tanda aktif di wa wanita tersebut ya mungkin masih malu membuka hp didepan banyak ibu persit lainnya

Hamdan masih dalam posisi yg sama, duduk selonjoran di shofa ruang tamu sembari membuka akun tiktok yg dia buat hanya untuk melihat lihat vidio saja bahkan nama akunnya pun bukan namanya, tak ada foto maupun vidionya

Murni hanya untuk melihat lihat vidio saja

Berbeda dengan Hamdan yg tengah santai, sore ini Adhifa sedikit gugup karna mau memimpin pengajian ibu persit yg dilakukan sebulan 2x setiap jum'at sore

Bukan tanpa alasan ini semua paksaan dari ibunya karna katanya biar gak mubazie ilmunya ndak diamalkan

Adhifa masuk kemasjid yg sudah ramai oleh ibu persit lain, dia maju paling depan menghadap ibu persit lain

Hanya ditemani oleh ibunya didepan Adhifa memimpin pembacaan Yasin dan Tahlil disambung tausiah singkat

Singkat memang hanya 1 jam namun sukses membuat Adhifa tremor, meskipun sering berbicara didepan banyak umum saat di Pesantren namun kali ini berbeda

Dia berbicara pada ibu ibu yg berwibawa, intinya berbeda rasanya sekarang, ada malu, degdeggan, bahkan rasanya ingin lari dari sana namun dia akan menanggung malu yg berkelanjuttan setelahnya

Gus PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang