Sembilan 🕊

74.9K 4.4K 88
                                    


Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini


Happy Reading































Selepas Sholat Dhuha, Hamdan langsung bersiap membawa peci serta sorbannya ke Aula. Pakaiannya masih dengan pakaian loreng hanya saja baretnya berganti peci dan ditambah sorban

Disana ternyata sudah ramai oleh para penghuni Batalyon, acara pun sudah dimulai dengan pembacaan maulid diiringi rebana milik para bujangan tamtama batalyon

Hamdan duduk disamping Mayor Pras yg mengintrupsinya agar duduk disampingnya

Setelah pembacaan maulid dan sambutan dari Mayor Pras selesai kini berganti dengan dirinya yg mengisi ceramah singkat hanya setengah jam

Hamdan membawa ceramah yg cukup ringan, hanya tentang bagaimana kita agar tak khawatir akan kehidupan yg ada

Sebagaimana kita tau kita adalah Hamda dari Sang Maha Kaya, Sang maha segalanya. Bayi di perut saja Allah beri rezeki apalagi kita yg sudah terlihat wujudnya, sudah bekerja dengan keras

Ibarat kita menaiki kereta api / pesawat, kita tak kenal siapa masinis maupun pilotnya tapi kita yakin bahwa kita akan sampai dengan selamat, seperti itulah kehidupan.

Apalagi kita tau siapa yg menyetir kehidupan, sang maha Penyayang yg tak mungkin memberi kesulitan diluar batasan HambaNya

Begitulah kira kira potongan ceramah yg Hamdan isi, setengah jam tepat dia mengakhirnya dan dilanjut untuk makan bersama. Makanan yg sudah dipersiapkan oleh ibu ibu Persit sedari pagi

***********************************************

Sorenya Hamdan berniat ke minimarket untuk membeli keperluan dapur dan kamar mandinya.

Meskipun minimarketnya ada didepan batalyon namun Kompi yg dia tempatti jauh dari gerbang utama batalyon jadilah dia memilih menggunakan motor untuk mengefisienkan waktu

Sampai disana dia langsung mengambil apa saja yg sudah biasa dia beli dan langsung mengantri dikasir.

Dahinya mengerut seakan mengenali siapa yg ada didepannya dan tak salah lagi, dia anak dari komandan Pras

"Jadi 147 ribu kak"

"Oh ya sebentar"

Wanita didepannya merogoh saku gamisnya namun nihil, tak ada apapun yg dia temukan

"Mba maaf saya orang Batalyon, saya titip dulu saya ambil uang dulu nanti kesini lagi gapapa mba ?"

"Duh ini sudah ke Scan mba"

"Saya pasti bayar kok mba, rumah saya di batalyon itu"

"Gak bisa telfon orang rumah suruh kesini mba ?"

"Mba gak percaya sama saya ? Hp saya juga gak ada ini mba"

"Saya bayarkan dulu saja" ucap Hamdan menengahi kedua wanita itu

Hamdan memberikkan 2 lembar uang pecahan seratus ribuan lalu langsung diterima oleh kasirnya

"Gus Hamdan ?" Panggil wanita itu

Gus PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang