Empat puluh Delapan 🕊

68.4K 3.9K 52
                                    

Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading




























Hamdan kalah dalam perdebatannya dengan sang istri, Hamdan ingin ke rumah mertuanya dulu sedangkan Adhifa pengin ke Pesantren, keduanya berdebat panjang hampir 1 jam namun Hamdan kalah saat mertuanya mengabari bahwa ada kegiatan mendadak yang mengharuskan Letkol Pras dan ibu ke luar kota saat itu juga

Dengan wajah masam, Hamdan masuk kegerbang Pesantren

Namun ada perasaan tak enak dalam hati Adhifa melihat wajah suaminya yg sedingin itu

"Mas"

"Dalem"

"Mas marah ?"

"Ndak"

Kan ? Jawabannya pun singkat

"Puter balik aja mas, Dhifa gak papa kok"

"Umi udah liat mobil kita"

Adhifa menatap kedepan dan terlihat mertuanya sedang menunggu diteras, menunggu kedatangannya

"Mas, maaf nggeh"

Hamdan menghembuskan nafas beratnya, kembali lagi kesini seakan membuka luka lama, entah apa yg ada difikiran Adhifa sampai wanita itu kekeh ingin sekali kesini, apa dia tidak takut traumanya kembali terulang

"Mas, jangan gini"

Keduanya masih belum keluar dari mobil karna mobilnya tak bisa masuk gerasi, ada motor Ndalem yg menghalangi

Adhifa menggenggam tangan suaminya, sungguh tak enak hati menatap wajah suaminya

"Mas, ngomong jangan gini, Dhifa tau Dhifa salah, Dhifa minta maaf mas"

"Turun, umi sudah nunggu"

Hamdan keluar mobil meninggalkan istrinya untuk bersalaman dengan uminya

Adhifa menghapus setitik air matanya dan ikut turun menyalami mertuanya

"Alhamdulillah umi seneng kamu mau kesini lagi" ucap Umi sembari memeluk erat putranya itu sedangkan Hamdan berwajah datar

Ketiganya masuk ke ruang tamu, Hamdan masih bersikap dingin sedangkan Adhifa benar benar merasa tak enak pada sang suaminya

"Sudah makan ?" Tanya Umi

"Sampun umi" jawab Dhifa

"Hamdan kenapa nak ?"

"Gapapa mi" jawabnya singkat

Hamdan dan Dhifa seakan tamu, bukan dzuriyah

Umi Ruqoyah pun kehabisan topik untuk mengobrol dengan putranya yg menjawab selalu singkat dan dingin

Minuman dan makanan yg disuguhkan pun belum tersentuh oleh keduanya

Baru satu jam disana, mereka belum bertemu abah dan Fajrin, Hamdan sudah memaksa untuk pulang

Gus PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang