Empat Puluh Sembilan 🕊

67.9K 4K 11
                                    

Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading


























Hamdan kembali kerumah jam setengah 12 malam, dia melepas sepatunya dan masuk kedalam rumah

Dimeja makan dia menemukan makan malam yg masih utuh belum tersentuh sama sekali artinya Adhifa pun meninggalkan makan malamnya hari ini

Hamdan berganti pakaian dan melihat sang istri tidur dengan tenangnya ditempatnya

"Mas tau niatmu baik, tapi kehidupan mas gak seindah kehidupanmu sayang, mas tau kamu gak betah akan pertengkaran karna dirumahmu dulu gak ada pertengkaran sehebat ini, mas minta maaf sayang" ucapnya setelah berbaring disamping sang istri dan mengusap lembut pipi istrinya

Hamdan tidur dalam keadaan terlentang hingga diwaktu subuh Adhifa terbangun dan melihat suaminya sudah tidur disampingnya artinya sang suami bohong akan piket itu

Sebab piket selesai itu jam 6 dan sekarang masih subuh suaminya sudah pulas disampingnya

Adhifa bangung dan turun dari ranjang melewati suaminya karna dia tidur disamping tembok

Makan malamnya masih utuh diatas meja, Adhifa langsung membuangnya ke tempat sampah

Dan dia langsung mandi untuk siap siap sholat subuh, saat dia baru keluar setelah mandi, sang suami sudah didepan kamar mandi untuk mandi juga

Adhif menggelar 2 sajadah karna gak mungkin suaminya Sholat dimasjid sebab jamaah di Masjid sudah selesai, yah dirinya bangun kesiangan mungkin efek lelah kemarin

Keduanya Sholat subuh berjamaah, setelahnya Hamdan benar benar menampilkan bahwa dia menghindari sang istri karna dia langsung bangun dan berganti pakaian untuk lari pagi tanpa sepatah katapun yg terucap

Adhifa tau dia salah, dia berusaha meluluhkan hati sang suami dengan membuat salah satu makanan favorit suaminya yaitu nasi kecap

Adhifa menggoreng ayam dan tempe tahu lalu menyajikannya di meja makan tak lupa kecapnya sedangkan nasi masih dia taruh di ricecooker karna sang suami tak suka makan nasi dalam keadaan dingin

Dia juga bersiap berganti pakaian karna ada giat rapat pagi ini, Adhifa menggunakan PSH nya lengkap dengan Lencana dan nametag

Pukul 6 sang suami selesai jogging dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi kedua kalinya

Adhifa sudah menyiapkan PDH untuk suaminya bekerja juga yg dia taruh dipintu seperti biasa

Selesai itu, Hamdan duduk dimeja makan dan Adhifa menyiapkan dengan menaruh nasi di piring dan menyiramnya dengan kecap

Hamdan benar benar belum mengeluarkan suara apapun, dia makan dalam keadaan diam

Keduanya makan sudah rapi menggunakan seragam masing masing biasanya Hamdan akan bertanya tentang kegiatan hari ini namun tak ada apapun yg dia tanyakan

Setelah makan dia pun meneguk air dinginnya lalu bangkit dari meja makan dan hendak oergi bekerja

Adhifa langsung mengejarnya

"Mas, Salim" ucapnya yg langsung diulurkan tangan oleh sang suami namun tak dibalas oleh kecupan di pipinya seperti biasa

Adhifa pun menghembuskan nafas beratnya, dia memilih tak menemani suaminya memakai sepatu dan mengantar suami ke gerbang rumah

Dia memilih membereskan meja makan dan mencuci piring

Selesai itu, Adhifa menyemprotkan parfum, melepas gelang nya dan hanya memakai 1 cincin. Dia pun menggunakan jam tangan hitam pemberian suaminya lalu memasukkan beberapa keperluannya ke tas Khusus persit dan merapikan penampilannya

Barulah dia bersiap berangkat kegiatan

Seharusnya memamg bareng dengan suami namun Hamdan sudah terlebih dulu berangkat

Adhifa memilih menggunakan motor saja, dijalan menuju gedung banyak Persit persit yg diatar suami mereka berbeda dengan Adhifa

Dijalan pula dia bertemu suaminya yg berjalan kaki menuju gedung tempatnya bekerja hari ini

Adhifa menekan klakson tanpa memanggil karna suasana rame, malu

Sampai di tempat Giat, tak banyak persit yg sudah datang namun Dhifa langsung duduk ditempat duduk yg sudah dinamai

Ny. Adhifa Hamdan Fauzan

Nama itu yg selamanya akan melekat di dirinya, tanda kesiapannya mendampingi sang suami berdinas

Acara Giat dimulai, ada pengarahan dari ibu Ketua Persit lalu dari Brigif pun ada dan beberapa hal lain yg dilakukan di gedung aula ini

3 jam mereka berkegiatan kini acara sudah selesai, Adhifa merasa sedikit pusing, mungkin karna semalam dia lupa makan malam dan mungkin asam lambungnya naik, tapikan tadi sudah sarapan

Sampai diluar gedung, Adhifa berpegang pada salah satu tiang disana

"Dek Hamdan kenapa ?" Tanya salah satu persit Senior bernama SintaRaditya

Adhifa menggeleng namun tiba tiba darah kelaur dari hidungnya

"Ya Allah dek mimisan dek, duduk dulu dek" ucapnya namun baru menggiring Dhifa untuk duduk, wanita yg tengah hamil 2 bulan itu tak sadarkan diri dan membuat Persit lain panik

Om om TNI yg melihatnya langsung memanggil ambulan klinik milik Yonif untuk datang dan tak lama Adhifa dinawa ke klinik sedangkan om om yg lain memanggil Hamdan

Semuanya panik karna melihat sebercak darah di rok Adhifa, tak mungkin darah Haid karna Adhifa tengah hamil, mereka takut keguguran

Adhifa sampai di klinik sementara Hamdan belum sampai karna tengah rapat dengan Danyonif

Tak lama Hamdan menyusul dan ternyata Adhifa sudah di infus, menurut pemeriksaan dokter, Adhifa mengalami flek karna kelelahan dan efek fikiran

Hamdan menghembuskan nafas beratnya, dia langsung izin pada Danyonif untuk menemani sang istri

Dia merasa bersalah, apa keterlaluan sikapnya semalam dan pagi tadi sampai membuat kesehatan istrinya drop

Hamdan mengusap kepala sang istri, dia duduk disamping brankar istrinya

Tangan kanannya digunakan untuk mengusap kepala istrinya sedangkan tangan kirinya mengusap perut istrinya

"Yang kuat yah de, Baba sama Bunda nunggu kamu, bertahan yah nak, maafin Baba" ucapnya mendekatkan bibirnya ke perut sang istri

Gus PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang