Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad iniHappy Reading
Hamdan kembali kerumah jam setengah 12 malam, dia melepas sepatunya dan masuk kedalam rumah
Dimeja makan dia menemukan makan malam yg masih utuh belum tersentuh sama sekali artinya Adhifa pun meninggalkan makan malamnya hari ini
Hamdan berganti pakaian dan melihat sang istri tidur dengan tenangnya ditempatnya
"Mas tau niatmu baik, tapi kehidupan mas gak seindah kehidupanmu sayang, mas tau kamu gak betah akan pertengkaran karna dirumahmu dulu gak ada pertengkaran sehebat ini, mas minta maaf sayang" ucapnya setelah berbaring disamping sang istri dan mengusap lembut pipi istrinya
Hamdan tidur dalam keadaan terlentang hingga diwaktu subuh Adhifa terbangun dan melihat suaminya sudah tidur disampingnya artinya sang suami bohong akan piket itu
Sebab piket selesai itu jam 6 dan sekarang masih subuh suaminya sudah pulas disampingnya
Adhifa bangung dan turun dari ranjang melewati suaminya karna dia tidur disamping tembok
Makan malamnya masih utuh diatas meja, Adhifa langsung membuangnya ke tempat sampah
Dan dia langsung mandi untuk siap siap sholat subuh, saat dia baru keluar setelah mandi, sang suami sudah didepan kamar mandi untuk mandi juga
Adhif menggelar 2 sajadah karna gak mungkin suaminya Sholat dimasjid sebab jamaah di Masjid sudah selesai, yah dirinya bangun kesiangan mungkin efek lelah kemarin
Keduanya Sholat subuh berjamaah, setelahnya Hamdan benar benar menampilkan bahwa dia menghindari sang istri karna dia langsung bangun dan berganti pakaian untuk lari pagi tanpa sepatah katapun yg terucap
Adhifa tau dia salah, dia berusaha meluluhkan hati sang suami dengan membuat salah satu makanan favorit suaminya yaitu nasi kecap
Adhifa menggoreng ayam dan tempe tahu lalu menyajikannya di meja makan tak lupa kecapnya sedangkan nasi masih dia taruh di ricecooker karna sang suami tak suka makan nasi dalam keadaan dingin
Dia juga bersiap berganti pakaian karna ada giat rapat pagi ini, Adhifa menggunakan PSH nya lengkap dengan Lencana dan nametag
Pukul 6 sang suami selesai jogging dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi kedua kalinya
Adhifa sudah menyiapkan PDH untuk suaminya bekerja juga yg dia taruh dipintu seperti biasa
Selesai itu, Hamdan duduk dimeja makan dan Adhifa menyiapkan dengan menaruh nasi di piring dan menyiramnya dengan kecap
Hamdan benar benar belum mengeluarkan suara apapun, dia makan dalam keadaan diam
Keduanya makan sudah rapi menggunakan seragam masing masing biasanya Hamdan akan bertanya tentang kegiatan hari ini namun tak ada apapun yg dia tanyakan
Setelah makan dia pun meneguk air dinginnya lalu bangkit dari meja makan dan hendak oergi bekerja
Adhifa langsung mengejarnya
"Mas, Salim" ucapnya yg langsung diulurkan tangan oleh sang suami namun tak dibalas oleh kecupan di pipinya seperti biasa
Adhifa pun menghembuskan nafas beratnya, dia memilih tak menemani suaminya memakai sepatu dan mengantar suami ke gerbang rumah
Dia memilih membereskan meja makan dan mencuci piring
Selesai itu, Adhifa menyemprotkan parfum, melepas gelang nya dan hanya memakai 1 cincin. Dia pun menggunakan jam tangan hitam pemberian suaminya lalu memasukkan beberapa keperluannya ke tas Khusus persit dan merapikan penampilannya
Barulah dia bersiap berangkat kegiatan
Seharusnya memamg bareng dengan suami namun Hamdan sudah terlebih dulu berangkat
Adhifa memilih menggunakan motor saja, dijalan menuju gedung banyak Persit persit yg diatar suami mereka berbeda dengan Adhifa
Dijalan pula dia bertemu suaminya yg berjalan kaki menuju gedung tempatnya bekerja hari ini
Adhifa menekan klakson tanpa memanggil karna suasana rame, malu
Sampai di tempat Giat, tak banyak persit yg sudah datang namun Dhifa langsung duduk ditempat duduk yg sudah dinamai
Ny. Adhifa Hamdan Fauzan
Nama itu yg selamanya akan melekat di dirinya, tanda kesiapannya mendampingi sang suami berdinas
Acara Giat dimulai, ada pengarahan dari ibu Ketua Persit lalu dari Brigif pun ada dan beberapa hal lain yg dilakukan di gedung aula ini
3 jam mereka berkegiatan kini acara sudah selesai, Adhifa merasa sedikit pusing, mungkin karna semalam dia lupa makan malam dan mungkin asam lambungnya naik, tapikan tadi sudah sarapan
Sampai diluar gedung, Adhifa berpegang pada salah satu tiang disana
"Dek Hamdan kenapa ?" Tanya salah satu persit Senior bernama SintaRaditya
Adhifa menggeleng namun tiba tiba darah kelaur dari hidungnya
"Ya Allah dek mimisan dek, duduk dulu dek" ucapnya namun baru menggiring Dhifa untuk duduk, wanita yg tengah hamil 2 bulan itu tak sadarkan diri dan membuat Persit lain panik
Om om TNI yg melihatnya langsung memanggil ambulan klinik milik Yonif untuk datang dan tak lama Adhifa dinawa ke klinik sedangkan om om yg lain memanggil Hamdan
Semuanya panik karna melihat sebercak darah di rok Adhifa, tak mungkin darah Haid karna Adhifa tengah hamil, mereka takut keguguran
Adhifa sampai di klinik sementara Hamdan belum sampai karna tengah rapat dengan Danyonif
Tak lama Hamdan menyusul dan ternyata Adhifa sudah di infus, menurut pemeriksaan dokter, Adhifa mengalami flek karna kelelahan dan efek fikiran
Hamdan menghembuskan nafas beratnya, dia langsung izin pada Danyonif untuk menemani sang istri
Dia merasa bersalah, apa keterlaluan sikapnya semalam dan pagi tadi sampai membuat kesehatan istrinya drop
Hamdan mengusap kepala sang istri, dia duduk disamping brankar istrinya
Tangan kanannya digunakan untuk mengusap kepala istrinya sedangkan tangan kirinya mengusap perut istrinya
"Yang kuat yah de, Baba sama Bunda nunggu kamu, bertahan yah nak, maafin Baba" ucapnya mendekatkan bibirnya ke perut sang istri
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Perwira
Romance"saya dilahirkan berbeda dengan abang saya, Bang Fajrin dilahirkan dengan penuh kebahagiaan karna dia anak lelaki pertama, pewaris Pesantren. sementara saya ? saat umi mengandung saya semua berharap saya perempuan, tapi ternyata yg lahir adalah saya...