Duapuluh Enam 🕊

72.7K 3.8K 16
                                    

Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading


































Sore ini Hamdan sudah bersiap membawa pakaian seadanya untuk pulang karna besok acara seserahan dimulai

Dia menaikki motor dan mulai berjalan menyusuri batalyon hingga keluar gerbang utama menyapa kawan nya yg tengah bertugas piket

Senyumnya mengembang meskipun tertutup ketika melewati gedung yg nantinya akan menjadi tempat akad dan resepsi

Posisinya dekat dengan Batalyon karna sebenarnya Letkol Pras adalah orang luar jawa, dan merepotkan rasanya jika Adhifa harus mengadakan acara disana jadilah keluarganya saja yg di datangkan kesini menginap di rumah yg Letkol Pras beli saat baru berdinas disini

Tak terasa adzan maghrib berkumandang tepat saat motornya memasukki gerbang Pesantren

Suasana Pesantren sudah ramai, janur kuning sudah menempel dimana mana, banner pernikahannya sudah terpasang besar dibeberapa sudut

Hamdan sampai di teras ndalem disambut Adiknya yg tengah menerima paket entah paket apa

Shofia dengan girang menghampiri sang kakak dan langsung memeluknya

"Mas bau loh Shof, belum mandi tadi pulang kerja langsung kesini" ucap Hamdan saat Shofia memeluknya erat

"Iya kecium sih mas hahahaha"

"Ya udah mas mau mandi dulu, ini paket apa ?"

"Handbouqet buat mba Adhifa"

"Oh, sana sholat ikut jamaah, mas mau mandi"

"Iya iya calon manten"

Hamdan langsung naik ke lantai 2 tanpa mencari uminya karna keadaan badannya yg sudah lengket dan bau badan

Dia memang pulang kerja langsung bersiap pulang ke Pesantren demi mengejar waktu karna harus lapor juga ke koramil

Usai membersihkan diri serta sholat maghrib barulah dia yg sudah rapi dengan baju koko dan sarungnya turun ke lantai satu karna para saudara sudah datang untuk menginap dan menyiapkan makanan yg akan dibawa besok seserahan

Total ada 90 seserahan berupa makanan dan 60 seserahan berupa sandangan untuk Adhifa

"Lah iki calon mantennya baru keliatan" ucap salah satu kakak dari Umi Ruqoyah

Hamdan tersenyum lalu mengangguk, tujuannya sekarang adalah mencari uminya karna dia belum bersalaman

Dan ternyata uminya sedang merapikan buah buahan ditaruh dikeranjang untuk seserahan besok

"Umi" panggilnya

"Alhamdulillah bujangku muleh"

Hamdan langsung mencium tangan uminya dan duduk disamping uminya yg tengah menyusun buah jeruk didalam keranjang

"Sudah semua mi ? Ada yg kurang ndak ?"

"Ndak, udah ndak usah mikirin ini, ini tanggung jawab umi sama abah"

Gus PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang