Tiga Puluh Delapan 🕊

71.4K 4.2K 62
                                    


Follow Ig @widyaarrahma20_
Yg ada _ nya
Untuk keseruan cerita wattpad ini

Happy Reading


























Sudah 1 bulan Shofia berada di Gresik, bahkan dia meninggalkan kuliahnya dan memilih mengabdi di Jiddahnya yg merupakan Pesantren khusus tahfidz putri

Umi Ruqoyah sudah mati matian membujuk putrinya untuk pulang namun Shofia selalu menolak, parahnya Shofia malah meminta sang umi pisah saja dengan abahnya dan kembali ke Gresik kerumah Jiddahnya

Umi Ruqoyah menepis itu, meskipun beliau sudah lelah denga kelakuan istrinya namun tak mudah baginya berpisah dengan Suaminya

Pesantren ini memang tak terlalu besar namun disini hanya Abah Ibrohim yg mengelola dan bisa hancur jika beliau pisah dengan Umi Ruqoyah

Kondisi Umi Ruqoyah pun semakin kurus, fikirannya terkuras habis memikirkan bagaimana cara mendamaikan keluarganya

"Umi, umi kenapa ? Umi nangis lagi ?" Khawati Reni saat mendapati Umi Ruqoyah menangis setelah sholat Dhuha di lantai 2 didekat kamar Hamdan

"Ndak papa nduk, kenapa kesini ? Ada yg cari umi ?"

"Ndak, dibawah sepi makanya Reni naik mi"

"Oh, abah sama Fajrin masih ngajar ?"

"Masih mi"

"Ya sudah umi mau disini dulu, kamu mau disini juga"

"Gak ganggu umi kan kalau Reni disini ?"

"Ndak sama sekali kok"

"Ya udah Reni disini ya mi"

"Iya nduk"

Umi Ruqoyah kembali berdzikir memutar tasbihnya lalu 5 menit kemudian hpnya berdering

Senyumnya mengembang saat melihat Hamdan mengirimkan pesan padanya, beliau berharap Hamdan menanyakan kabarnya namun ternyata salah

Hamdan hanya mengirimkan bukti transfer sudah mengirimkan uminya uang bulanan

Umi ndak butuh uangmu lagi, umi kirimkan lagi ke kamu, yg umi butuhin tuh kamu sekarang, adikmu sekarang udah gak disini, umi disini sendirian Dan

Balas beliau pada Hamdan namun nyatanya Hamdan sudah tak lagi online, bahkan centang 1

"Kenapa umi, umi sedih ?" Tanya Reni

"Umi, kangen sama Hamdan dan Shofia, sebulan umi ndak ketemu mereka ndak denger suara mereka"

Reni langsung memeluk mertuanya yg kembali meneteskan air mata, posisi umi Ruqoyah masih diatas sajadah dan Reni di sisi kanannya

"Reni gak tau harus apa mi, nomor Reni diblokir Hamdan sama Adhifa, chat Reni juga gak dibales sama Shofia mi"

"Hhhhh umi gak tau kesalahan besar apa yg umi perbuat sampai umi mendapat balasan sesakit ini, anak anak umi semuanya seakan bermusuhan padahal itu hal yg umi benci"

Gus PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang