“perbanyaklah bersabar,maka Allah akan memperlihatkan skenario yang tak terduga duga”—Nazhira Al-hafidzah
•
•
•Udah sholat belum?kalau belum sana gih, sholat dulu
***
'ceklek
Sosok paruh baya masuk ke dalam kamar yang bernuansa beby blue
"Neng zira,den gala udah nunggu di meja makan, katanya udah mau sarapan," ucap nya
Zahwa Nazhira Al-hafidzah remaja SMA yang duduk di bangku kelas 11 saat ini,dia tidak seperti pelajar pada umumnya,jika pelajar di luaran sana pergi ke sekolah,Nazhira beda,ia mengambil homeschooling atau sekolah di rumah karena sebuah alasan
Bude-sisil.art di rumah Nazhira menggoyangkan lengan Nazhira agar terbangun dari tidurnya
Nazhira pun perlahan membuka kedua kelopak mata nya, matanya memicing menatap bude Sisil yang sudah ia anggap Tante sendiri
"Kenapa bude?"
"Itu neng,den gala udah nunggu di bawah buat sarapan,karna sebentar lagi den gala bakal berangkat ke sekolah nya," papar bude Sisil
Zira mengangguk lemah lalu bangun dari tidurnya, zira tersenyum menatap sosok paruh baya yang selama ini merawat nya sedari kecil."baik bude,zira minta tolong sampein ke gala kalau bentar lagi zira nyusul ke bawah," pinta nya.
Bude Sisil mengangguk,lalu mengelus rambut zira yang sudah ia anggap anak nya sendiri
***
"Makan yang banyak gala,biar semangat belajar nya," ucap zira sembari memberikan lauk untuk adik nya
Gala mengangguk lesu, apalagi di saat melihat kakaknya itu memberikan sayur berwarna hijau apalagi kalau bukan si bayam
"Kak gak usah sayur nya ya," pinta gala menatap kakaknya memelas
"No!,harus makan sayur gala,kalau enggak,kakak bakalan lapor ke umi dan abi biar sekalian uang jajan mu di potong," ancam nya
Gala merenggut kesal,tapi tak urung sayur itu ia makan juga, setelah ia kunyah, ternyata enak juga ya
Mereka pun sarapan bersama dengan bude Sisil sebagai pelengkap di meja makan itu
"Abi sama umi kapan pulang nya kak zira?" tanya gala di sela sela kunyahan nya
Zira menghela nafas berat nya, setiap hari adiknya ini menanyakan keberadaan kedua orang tua nya
Tangan zira terulur untuk mengelus kepala adik nya."sabar ya gala,nanti kalau udah waktunya pasti abi sama umi balik lagi ke sini."
"Tapi kapan kak,gala capek sabar terus..."
"Hust,gak boleh bilang gitu,Allah itu suka sama seorang hamba yang penyabar,jadi kalau mau di sayang sama Allah harus banyak sabar ya,in sya Allah kalau sudah takdir nya,umi sama Abi pasti pulang."
Gala pun mengangguk bersamaan nasi nya sudah habis juga,alhasil ia langsung menyalami punggung tangan bude sisil dan kakaknya
"Gala pamit kak,bude,kalau ada apa apa telpon gala ya, assalamualaikum," pamit nya
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakathu"
"Hati hati di jalan ya gal," pesan bude Sisil yang diangguki oleh gala
"Jangan jajan sembarangan kamu, kalau ada hal hal aneh, langsung lari aja ya!" zira juga ikut memberikan pesan kepada gala mengingat adiknya ini sangat polos
"Iya kak."
Setelah nya gala langsung mengayuh sepeda nya meninggalkan pekarangan rumah nya
Zira berbalik badan setelah melihat kepergian adiknya,zira merogoh saku celana nya mengecek notifikasi,namun di sana tak ada pesan atau notif yang masuk
"Huft,kapan coba abi sama umi hubungi aku, padahal udah hampir satu bulan," gumam nya lirih.
***Tunggu kelanjutanya ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ELZIO:LELAKI PILIHAN ALLAH
SpirituálníSeharusnya di dalam pernikahan yang membimbing adalah suami,namun jika suami saja tak tau bagaimana membimbing istrinya bagaimana rumah tangga mereka kedepannya? Ghazi Elzio adibrata lelaki dingin nan kejam harus menuruti permintaan konyol orang tua...