Sorakan rakyat Kerajaan Fairytale menggema begitu keras ketika sembilan puluh sembilan ksatria Naois mulai memasuki gerbang kerajaan. Warna perak, hitam, dan hijau bersatu menjadi kesatuan yang menciptakan gemilang di mata rakyat.
Empat sosok yang paling mencolok menjadi pusat perhatian. Duke Naois, seorang pria paruh baya dengan wajah ramahnya melambaikan tangannya, di sebelahnya ada sang istri, Duchess Naois yang dengan anggun hanya menganggukkan wajahnya. Keduanya memang memiliki karakter yang berbeda.
Menurun pula pada kedua keturunan kembar mereka. Ruley Naois dan Riley Naois, keduanya memiliki sifat dan sikap yang kontras. Dimana Riley sang adik, merupakan laki-laki yang anggun, ramah, dan lemah lembut. Sosoknya kelak akan menjadi penerus gelar Duke Naois tanpa ada pertentangan dari saudari kembarnya.
Ruley sang kakak, merupakan gadis yang ketus, tak acuh, dan sedikit kasar. Tingkahnya lebih luar biasa dibandingkan adiknya, mengingatkan sang Duchess pada masa muda suaminya dulu. Benar-benar duplikatnya.
Duke, Duchess, dan Riley dengan gagah menaiki kuda mereka masing-masing, sementara Ruley cukup menyeramkan dengan menunggangi Nala, serigala hutan dengan tinggi satu setengah meter dan lebar satu meter. Nala merupakan serigala betina yang Ruley temukan dulu waktu bayi ketika sekeluarga Naois pergi berburu.
Dari kejauhan, sang Raja terlihat melambaikan salah satu lengannya dengan bangga. Sang ajudan di belakangnya hanya menghela napas melihat Rajanya yang memang tidak memiliki wibawa. Ketika jarak semakin dekat, para ksatria berlutut dengan kepala menunduk, menghormati sang Raja. Duke, Duchess, Riley dan Ruley menuruni tunggangannya dan melangkah lebih dekat kepada sang Raja sebelum akhirnya ikut berlutut.
"Lencana emas akan diberikan kepada Duke dan Duchess Naois beserta seluruh ksatria yang telah berjuang memusnahkan monster magis!"
Sorakan rakyat semakin kuat, air mata bahagia membasahi tanah Fairytale. Monster magis merupakan julukan yang diberikan kepada makhluk-makhluk besar dan ganas yang memiliki kekuatan magis untuk menipu manusia dan memangsanya. Untungnya, mereka hanya muncul selama lima puluh tahun sekali.
"Bangun, berdiri dan sapalah para rakyat!"
Keluarga Naois beserta ksatrianya berdiri tegap, menyapa rakyat dengan lambaian tangan dan senyuman. Tak menyadari sang Raja yang menyeringai aneh dan ajudannya yang menepuk dahinya lelah.
"Pada malam purnama akan diadakan pesta topeng untuk menghargai jasa Naois yang telah berjuang melawan monster magis, siapapun boleh hadir baik dari kalangan bangsawan maupun rakyat biasa!"
Ruley menoleh cepat dan melebarkan kedua matanya penuh ancaman pada sang Raja yang merupakan pamannya sendiri. Kedua kakinya melangkah mengejar pamannya yang mulai berlari dengan tawa bahagia. Meninggalkan sang ajudan yang mengeluh, Riley yang menggelengkan kepala, dan pasangan Naois yang menepuk dahinya melihat kelakuan adik mereka alias sang Raja.
Riley mendesah, "bisa-bisanya paman mengadakan pesta di hari ulang tahun kami dengan kedok menghargai jasa Naois. Dasar, sudah tahu Ruley benci pesta, apalagi pesta ulang tahun."
Kebahagiaan tanah Fairytale terpancar hingga ke langit. Bangsawan dan Rakyat biasa membaur tanpa beban, seakan status sosial hanyalah sebatas kata. Sang Raja berhasil mewujudkan harapannya, menciptakan tanah dongeng yang bebas dari konflik status sosial.
o --

KAMU SEDANG MEMBACA
Destroying Fairytale: Cinderella
FantasyUntuk menghargai jasa Duke dan Duchess Naois yang telah memburu monster magis selama lima tahun, sang Raja mengadakan sebuah pesta perayaan sekaligus pesta ulang tahun keponakannya yang boleh dihadiri oleh keluarga bangsawan maupun rakyat biasa. Sta...