Vote ya!
Ak cepatkan alur nya...ingin segera tamat.
3 bulan kemudian renovasi rumah pun sudah selesai, biaya yang tidak kecil itu membuat dia harus menggunakan tabungan nya yang sudah bertahun tahun dia kumpulkan untuk masa depan perth...sejak kecil perth selalu mengatakan jika dia ingin menjadi pilot! Cita cita perth adalah menjadi seorang pilot maka dari mulai itu lah zee menabung untuk bisa menyekolahkan perth di bidang yang cocok sehingga suatu saat nanti dia bisa menjadi apa yang dia inginkan.
"Maafin papa nak...uang untuk kamu sekolah penerbangan kepake buat renovasi rumah"
"..."
"Tapi jangan khawatir ya nak, papa akan berusaha untuk mencari ganti nya dan papa pastikan kamu akan masuk ke salah satu sekolah penerbangan terbaik"
"..."
"Papa janji nak, percaya ya sama papa?"
Perth menatap papa nya sendu, dia sangat bersyukur karena memiliki zee sebagai orang tuanya dia hanya tidak sengaja mengatakan bahwa dia sangat ingin menjadi pilot saat masih kecil dulu...tapi dia tidak hanya iseng dia memang benar-benar ingin menjadi pilot, dulu sih karena dia sangat senang dengan mainan pesawat yang papa nya belikan, tapi sekarang dia sangat ingin membawa papa nya pergi keliling dunia.
Perth sangat ingin...lalu mengapa dia tidak menabung saja untuk pepergian keluar negri sama saja kan? Tapi perth memikirkan lebih dari itu.
"Perth akan selalu percaya sama papa...papa tidak perlu khawatir Sekarang yang terpenting adalah rasa aman dan nyaman kita...dengan kita pindah mungkin saja akan menjadi awal yang bagus untuk kita kan?"
"..."
"Sebenarnya aku tidak terlalu mengharapkan untuk bisa sekolah penerbangan, aku bisa kok lanjutin kuliah dia universitas negeri dengan mencari beasiswa"
"Papa tidak menuntut tapi papa ingin kamu menjadi apa yang kamu inginkan, menjadi pilot adalah cita-cita kamu dari kecil"
"Pa, tak apa...selain ingin menjadi pilot perth juga sebenarnya mau jadi guru kaya papah! Kata temen temen perth orang nya berkarisma dan cocok jadi guru"ucap perth menaik turun kan alis nya membuat zee seketika tersenyum lebar.
"Sejak kapan kamu narsis gini..."
"Ahahha aku emang gini kok dari dulu, tetap menjadi anak papa yang paling tampan dan berkarisma"perth kembali tertawa sambil memeluk tubuh papanya dari samping.
"Kalo kamu emang yakin...papa akan dukung kamu, kalo keputusan kamu kayak gitu rencana nya kamu mau jadi guru apa?"
"Matematika!"
Zee tertawa renyah
"Oh ya? Anak yang suka mengeluh tentang angka ini mau jadi guru matematika?"
Ada rasa bahagia ketika orang yang dicintai tertawa lepas seperti itu, tapi perth berpura-pura cemberut atas ucapan papanya.
"Ih papa, tapi nilai ku dalam matematika bagus kok!"
"Papa percaya sayang, papa hanya bercanda...perth kan memang anak yang pintar dalam segala hal! Papa bangga sama kamu!"
"Terimakasih papa...perth sangat sangat menyayangi papa!"
"Papa juga sayang perth banyak banyak!"
Percakapan keduanya diakhiri dengan sebuah pelukan hangat dan makan malam bersama dengan tenang dan khidmat.
***
Zee sungguh tak pernah menyangka bahwa orang di hadapan nya ini pernah menjadi teman nya dan bagian hidup nya, pasal nya orang di hadapan nya ini adalah orang yang sudah menyebabkan kerusakan pada kehidupan nya.
Terlepas dari itu semua zee tidak dendam, zee hanya merasa kecewa tapi dia juga tidak bisa melakukan apa pun.
Orang itu menggenggam tangan nya lalu berkali kali mengatakan kata maaf dan penyesalan.
Zee hanya terdiam, ini mungkin terakhir kali nya mereka akan bertemu.
"Maaf kan aku zee... sungguh aku menyesal aku di butakan amarah atas penolakan mu aku minta maaf karena aku karir mu hancur! Aku minta maaf"
Zee bisa melihat nya jika max benar benar menyesali perbuatannya, perlahan tapi pasti dia balas genggaman tangan nya.
"Aku akan pindah..."
"Hah?kemana?"
"Ini mungkin terakhir kali nya kita bertemu"
"Kemana zee?"
"Aku minta doa nya, aku dan perth akan memulai kehidupan baru di sana"
"Aku benar-benar minta maaf, jika saja aku tidak merusak semua nya kamu akan tetap disini menjadi guru favorit anak anak-"
"Sudah lah max, aku sudah iklas!"
Max maupun zee terdiam lalu beberapa detik kemudian terdengar isak tangis max yang masih menggenggam tangan nya.
"Aku minta maaf zee, aku benar benar menyesal, aku merusak kehidupan mu!"
"Max"
"Seharusnya aku memikirkan nya"
"Max!"
"Kamu mungkin sudah iklas tapi aku masih menyesal!"
"Max cukup!"
"Padahal kamu sudah bersusah payang mengejar mimpi mu"
"Max cukup!"
"Aku minta maaf..."
"Max... selamat ulang tahun"
"Hah?"
Zee tersenyum tipis lalu menarik tangan nya, mengambil sesuatu dari Tote bag yang dia bawa.
Zee mengeluarkan tempat makan susun dari sana.
"Aku memasak spesial untuk mu, kau lupa hari ini hari ulang tahun mu?"
"Aku tidak pantas mendapatkan ini..."
"Kamu pantas!...aku hanya ingin mengantarkan ini dan pamit... sekarang aku harus pulang perth sendirian di rumah, kami akan pindah besok"
Max terdiam dan menatap mata zee.
"Ini mungkin terdengar kurang ajar, tapi boleh kah aku memeluk mu? Untuk terakhir kalinya?"max bertanya dengan takut tapi dia lega karena zee mengangguk.
Mereka berdiri lalu berpelukan dengan hangat, max memang berada di dalam penjara dan saat mereka bicara ini ada setidaknya 3 orang penjaga mangkanya max tidak di borgol atau apalah itu.
Max mengusak rambut zee saat mereka berpisah, max tersenyum lebar lalu memegang kedua bahu zee.
"Kamu akan bahagia, semoga kamu tidak bertemu dengan orang seperti aku"
"Tapi kamu baik"
"Aku sudah jahat pada mu bagaimana bisa aku baik... sekarang pulang lah perth menunggu mu"
Ze mengangguk lalu pamit untuk pulang tapi beberapa langkah dia pertgi max memanggil nya lagi
"Ya?"
"Terimakasih untuk makanan nya"
"Sama sama... selamat ulang tahun sekali lagi"
"Terimakasih"
Zee mengangguk lalu benar benar pergi dari tempat max di tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUANA•saintzee
FanfictionPerth tiba tiba tak sengaja bertemu dengan 'jemari' nya setelah 18 tahun.