2.5

96 6 4
                                    


Melihat perth pergi dan tidak mau bicara lebih banyak dengan nya membuat saint hampir frustasi di buat nya.

Semua yang terjadi adalah kesalahan nya, dan dia ingin memperbaiki semuanya tapi ternyata tidak segampang itu.

"Aku terlalu banyak bicara tapi tidak melakukan apa apa, ini tidak bisa aku lakukan terus menerus aku harus memperbanyak aksi daripada bicara"

Pikir saint, dia pun pergi dari pekarangan rumah mantan istrinya yang di saksikan langsung oleh perth yang mengintip dengan panggilan telpon yang masih terhubung dengan zee.

Beberapa menit kemudian, perth kembali mendengar suara ketukan pintu.

"Astaga...penting sekali seperti nya aku ini, pagi pagi sudah ada tamu lagi"
Celoteh nya sambil berjalan menuju pintu depan.

Seorang wanita cantik yang tidak perth kenal tersenyum kepada nya.

"Selamat pagi tampan , aku sekertaris ayah mu di tugas kan  mengantarkan ini untuk mu"

Perth sedikit terharu pasal nya saint tidak menutupi bahwa dia anak nya juga kepada orang asing di hadapan nya.

"Ini apa tante?"

"Eitt, jangan panggil aku tante anak tampan, nama ku namtan panggil kakak saja karena aku masih muda oke anak tampan?"

Perth tersenyum lalu mengangguk mengiyakan wanita cantik dan lucu ini.

"Iya kakak, ini apa?"

"Ini makanan rumahan, ayah mu berpesan agar kamu tidak terlalu banyak makan makanan cepat saji, oke? Dia tidak bisa mengantarkan nya sendiri karena ada meeting"

Perth mengangguk saja menerima bungkusan dari wanita itu.

"Aku pergi dulu ya, di makan makanan nya"

"Terimakasih kak nam!"

"Sama sama tampan, bye bye"namtan melampaikan tangan nya sebelum menghilang di balik pintu mobil dan dia pun pergi.

Perth tersenyum tipis membawa bungkusan itu masuk, baru saja dia akan memesan makanan cepat saji.

Saat dia membukanya ternyata ada sebuah kertas note di dalam nya, itu tulisan saint yang di titipkan kepada namtan untuk di masukan kedalam bungkusan dari rumah nya itu.

"Ini masakan koki di rumah, ayah gak mau adek terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji...habiskan ya?"

Adek? Pipi perth bersemu karena itu padahal papa nya sendiri yang selalu memanggil nya 'baby' tidak membuat nya seperti ini.

"Ayah, makanan nya enak akan adek habiskan" gumam nya sambil terus memakan makanan itu.

***

Zee di sisi lain merasa sedikit gelisah, saint semakin gencar mendekati perth.

Bukan apa apa hanya saja takut nya perth terlalu nyaman hingga memilih saint dari pada diri nya.

Padahal itu semua tidak akan pernah terjadi.

Tiba-tiba terdengar detingan dari handphone yang dia pegang dan ternyata masuk sebuah pesan dari perth, melihat pesan itu zee tersenyum rasa gelisah yang dia rasakan pun sirna begitu saja ketika melihat pesan yang perth tulis.

Dia percaya perth-nya tidak akan pernah meninggalkan nya, zee percaya itu.

Dia percaya perth-nya tidak akan pernah meninggalkan nya, zee percaya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Siang di hari yang sama, perth yang memang memanfaatkan hari minggunya untuk berleha leha sambil bermain sosial media kembali di kejutkan dengan ketukan pintu, lagi.

"Tuhkan aku itu orang penting"celoteh nya kembali beranjak dengan malas menuju pintu depan.

"Oi mark, kau ternyata masuklah"

Mark mengangguk lalu masuk mengikuti perth, mereka ke kamar perth yang masih ada perabotan lengkap, mereka duduk di kasur perth.

"Makan siang..."

"Kau kesini hanya untuk membawakan aku makanan ini? Oih aku begitu merepotkan kan?"

"Perth...aku tidak merasa di repotkan, aku juga belum makan jadi ayo makan bersama, koki sudah menyiapkan lebih untuk kita berdua"

Perth menyusul mark duduk di lantai, dia melihat ke arah makan siang mereka dengan mata berbinar, makanan di hadapan nya begitu terlihat menggugah selera.

"Nah, selamat makan"
Kata mark mulai memasukan daging sapi panggang kedalam mulutnya.

Perth di hadapan nya terdiam, menatap lekat wajah laki laki di depan nya.

Hidung dan bibir mark mungkin salinan saint, karena mereka begitu mirip di bagian itu.

Dengan mata sedikit belo dan rambut dengan gaya mullet menambah kesan manis pada wajah mark, dan aki laki manis itu adalah kakak yang beda tiga bulan dengan nya.

"Oih kenapa malah melihat ku, makan lah!"

"Ah iya iya, galak!"

Mark memelototi perth dengan main main.

"Siapa coba yang galak! Aku tidak!"

"Iya iya tidak...selamat makan"

Mark menatap perth aneh, ada ada saja pikir nya...di lihat lihat  perth lebih banyak menyalin guru nya ya dari pada ayah mereka, tapi mark sesekali merasakan bahwa di dekat perth dia sama nyaman nya seperti dekat dengan saint, daddy nya.

BUANA•saintzeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang