2.4

102 13 4
                                    


Ketukan pintu membuat perth tergerak dari rebahan nya, untuk membuka dan melihat siapa orang yang tidak punya kerjaan bertamu sepagi ini...

Dengan kaos oblong juga celana pendek sepaha membuat perth mau tak mau hanya mengembulkan kepalanya untuk melihat tamu nya.

Seorang pria di sana dengan setelah mahal dan rapi memberi nya senyum tipis.

"Hai perth..."

"Paman saint, ada apa?"

"Boleh kita bicara?"

Perth terdiam sejenak, dia melihat ke dalam rumah nya yang kosong, masa harus sambil berdiri sih? Saint yang paham pun menyarankan untuk mereka bicara di dalam mobil nya saja.

"Ehmm ada apa paman?...paman?"

Saint tak juga merespon dia hanya diam menatap mata perth, jika bukan karena ada tes DNA resmi yang dia lakukan sendiri saint tidak ada percaya bahwa remaja laki laki di hadapan nya ini adalah putra nya, darah daging nya karena dia tidak menyumbang sedikitpun rupa dari perth ada sih tapi sedikit saking sedikit nya saint jadi tidak bisa melihat diri nya dari perth, anak ini mengambil banyak zee...senyum nya, hidung nya, mata berbinar nya, bibir tipis nya, mirip zee.

Lihat saat perth menatap nya penasaran sambil memiringkan kepalanya, zee memberi semua nya pada perth, tidak membiarkan dia memberi sedikit pun.

Lihat saat perth menatap nya penasaran sambil memiringkan kepalanya, zee memberi semua nya pada perth, tidak membiarkan dia memberi sedikit pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























"Perth...saya sadar jika saya bukan ayah yang baik untuk mu, juga bukan suami yang baik untuk papa mu, untuk itu boleh beri saya kesempatan untuk memperbaiki semuanya?"

"Memperbaiki seperti apa yang paman maksud? Paman ingin kembali dengan papa?"

"..."

" Kalo itu paman bilang saja ke papa, paman...perth bukan nya meremehkan paman tapi perth pikir papa tidak akan mau lagi dengan paman"

"..."

"..."

Keduanya terdiam, saint sudah tahu perth akan mengatakan itu dia juga sadar diri dengan apa yang dia lakukan kepada zee dahulu.

"Saya hanya ingin memberikan hak kalian, saya sudah terlalu lepas tanggung jawab terhadap mu perth, tolong biar kan saya menebus nya"

"Apa lagi paman? Menebus apa? Perth yakin jika pun paman mengatakan ini pada papa dia tidak akan mengerti"

Saint beranikan menatap mata perth, dia raih tangan anak kedua nya lalu dia kecup punggung tangan nya.

"Saya tidak biasa bicara dengan papa mu, mungkin dengan mu dia akan luluh..."

"Kenapa paman tidak bisa? Papa tidak mungkin menolak jika paman datang dengan baik dan tidak mengatakan sesuatu yang menyinggung nya, seperti memintanya mengijinkan paman atau keluarga paman mengambil alih yang menurut nya tanggung jawab nya, paman paham kan?"

"Itu yang ingin saya minta sama kamu, saya tidak pernah mengeluarkan uang sepeser pun untuk kamu sebagai anak kandung saya...dan jika kamu berkenan mau kah kamu memanggil saya ayah? Atau daddy? Seperti mark memanggil saya?

"..."

"saya ingin menanggung semua kebutuhan kamu dan papa mu selayak nya seorang ayah bagi mu, saya berjanji akan memberikan apa yang kalian inginkan dan butuhkan sebagai rasa bersalah saya karena-"

"Jadi ini semua karena rasa bersalah? Rasa bersalah paman dan keluarga paman pada ku dan papa?"

"Bu-bukan seperti itu perth"

"Lalu apa? Kalau pun memang iya tak apa paman tak perlu merasa bersalah pada kami, aku baik baik saja papa ku baik baik saja hidup kami cukup meskipun tidak semewah paman"

Saint tidak lagi bisa berkata kata saat melihat lelehan air mata yang mulai membasahi pipi tembam anak nya...

Dia tidak bermaksud untuk melukai hati perth, dia memang merasa bersalah tapi di balik itu dia hanya ingin dekat dan melakukan tanggung jawab nya sebagai ayah kepada perth.

Dia saint sangat tulus menyayangi perth...dan kalau pun dia bisa serakah dan tidak tahu diri perth benar, dia masih mencintai zee dan akan selalu mencintai seseorang yang telah dia lukai itu...dia ingin kembali bersama zee tapi itu semua mustahil.

"Sayang...ayah tidak bermaksud seperti itu nak, dengarkan papa naa?"

Saint tidak bisa tidak ikut menangis bersama perth dia raih pipi remaja itu dia kecup kedua mata anak remaja itu dan menjelaskan jika saint hanya ingin perth merasakan kehadiran seorang ayah, dia ingin perth hidup nya tercukupi seperti dia yang tidak pernah hidup kekurangan tanpa tahu hadirnya perth di antara dia dan zee.

Mendengar kata kata saint yang kini menyebut nya sayang dan menyebut diri nya sendiri ayah membuat hati perth menghangat tapi di sisi lain dia tidak bisa menahan air matanya sendiri sehingga itu semakin deras ditambah isakan perth yang begitu pilu.

***

Perth menutup pintu setelah dia kabur dari ayah nya sendiri dan menolak berbicara lebih banyak.

Dia berlari menuju kamar nya lalu mengambil handphone nya yang tergeletak di tengah tengah tempat tidur nya.

Dia mencari nama papanya untuk dia panggil tak lama kemudian zee menerima panggilan nya, perth kembali menangis membuat zee di sebrang sana khawatir.

Sambil terus terisak perth mengadukan perihal saint yang mendatangi nya dan mengajak nya bicara, tapi siapa saja akan mengira perth menangis seperti itu karena sudah mendapatkan kata kata yang membuat nya tak enak tapi yang sebenarnya terjadi adalah...

"Dia mengajak mu bicara? Ini yang buat kamu nangis? Bilang sama papa apa yang dia katakan sehingga membuat bayi papa menangis?"

"...dia meminta aku memanggil nya ayah pa...dia juga memanggil aku sayang, aku-aku tidak tahu apa yang aku rasakan tapi perth merasa nyaman tapi sakit pa, hati perth sakit"tangis nya membuat zee terdiam dan menyarankan untuk perth kembali memikirkan di antara sakit dan nyaman lebih dominan mana, maka itu yang harus perth pilih.

Zee sendiri sudah mengatakan jika saint meminta atau perth sendiri yang ingin memanggil saint ayah itu tidak apa apa, zee inginkan karena itu hak saint maupun perth tapi hanya itu, tidak boleh meminta lebih!.

(KOK AKU NANGIS?? PADAHAL INI BIASA AJA????😌)

BUANA•saintzeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang