3.1

103 12 2
                                    


Vote, comment dan follow


"Segera datang"seperti kebiasaan nya jika ada seseorang mengetuk atau memencet bel, pasti itu yang zee katakan.

"Ibu jong"zee tersenyum manis kepada jong tetangganya.

"Zee, ibu kan sebulan yang lalu ke jepang sekarang baru sampai, ibu mau ngasih oleh oleh buat kamu"

Zee terkekeh, ada rasa tidak enak dalam benak nya.

"Repot sekali bu, kenapa gak istirahat dulu saja kita kan tetangga, oh ya ayo masuk buk, ada yang mau zee kenal kan"

"Anak mu ya! Ayo ayo ibu gak sabar"

Zee kembali terkekeh dan mengangguk, jong begitu bersemangat untuk bertemu perth dan ketika mereka telah sampai di ruang tv jong kaget karena ternyata ada dua anak laki laki yang mirip mirip.

"Anak mu kembar zee? Astaga, hallo anak anak!"

Belum sempat zee ingin mengatakan sesuatu tapi jong sudah lebih dulu menghampiri perth dan mark yang tengah menonton tv.

"Perth, mark perkenalkan ini ibu jong, tetangga kita dan beliau adalah teman dekat ibu nya papa dulu"

Keduanya hanya mengangguk mengerti sedangkan jong sudah sibuk mengusap satu persatu rambut mereka dengan gumam an kagum.

"Astaga aku ingin menangis rasa nya, luffi bai lihat lah cucu kalian cakep cakep, siapa nama kalian sayang?"

"Saya perth"

"Saya mark..."

"Panggil aku nenek, kalian cucu ku juga"jong memeluk keduanya sambil mengeluarkan air matanya dia begitu terharu.

"Kalian kembar ya sayang, coba nenek mau tau yang mana yang abang"

Perth dan mark sontak menatap zee yang duduk tak jauh dari mereka.

"Mark yang abang, mereka selisih tiga bulan"

"Eh? Bukan nya mereka kembar?"

"Bu, mereka bahkan beda rahim"zee tersenyum.

Jong mengerti dia pun hanya tersenyum tipis.

"Ah sama saja kalian berdua tetap cucu ku, aduh ganteng nya kalian"
Puji jong, karena dia benar benar terpesona dengan kedua remaja itu, mereka memiliki sesuatu yang membuat mereka terlihat begitu menarik.

Mark senang bukan main, karena merasa di di terima oleh semua orang.

"Malam ini, makan malam di rumah nenek ya sayang, nanti ada kakek dan paman mew"

Keduanya kembali menatap zee.

"Aduh, gitu aja kok segala natap papa nya, papa kalian juga di ajak kok"ucap jong sambil tertawa gemas.

"Nenek harus siap siap, nenek pulang dulu ya, zee ibu pulang ya"

"Iya nek/ iya bu terimakasih oleh olehnya"ucap ketiga nya berbarengan.

"Papa paman mew itu siapa?"tanya perth.

"Dia putra nya nenek, dia adalah teman baik papa waktu kecil, papa selalu dia jaga oleh nya dulu"ucap zee sambil tersenyum manis menjelaskan kedekatannya dengan mew semasa kecil dulu.

Entah mengapa mark merasa tidak nyaman, dia menatap zee gelisah sambil memainkan jari jarinya.

Malam pun tiba, mereka bertiga segera pergi kerumah sebrang untuk memenuhi undangan ibu jong, mereka membawa buah tangan berupa makanan penutup buatan zee yang di sukai semua orang.

Sama seperti jong, reaksi suami nya pun sama saja begitu kagum terhadap perth dan mark.

Mereka menikmati makan malam, malam itu sambil di selingi obrolan ringan yang melibat kan semua orang.

BUANA•saintzeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang