3.0

139 11 0
                                    


Klik bintang dulu....



Berawal dari zee yang memergoki saint yang tidak bisa tidur berakhir dengan mereka yang menonton film random yang zee temukan, di ruangan tempat saint tidur.

"Apa kau tidak lelah? Kau sudah mengemudi berjam jam tadi siang istirahat lah"ucap zee dengan wajah yang penuh ke khawatiran, takut jika saint kelelahan.

"Aku tak tahu mengapa, aku juga merasa lelah tapi aku tidak bisa tidur"jawab saint menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa tanpa membalas tatapan zee.

Zee diam sejenak mengingat akan sesuatu yang tidak pernah bisa dia lupakan, saint bukanlah pengemudi yang terbiasa menyetir lama, jika dia pepergian jauh pasti akan menggunakan jasa sopir tapi dalam hal yang menyangkut zee atau diperhalus saja menjadi demi perth, saint melakukan itu.

"Saint..."

"..."tanpa mengatakan apapun, saint hanya menatap zee yang memanggil nama nya.

"Boleh kamu duduk di bawah sini!?"tunjuk zee pada karpet di bawah kaki nya.

Saint menatap zee bingung tapi tanpa protes saint segera menurut, mungkin zee ingin membaringkan tubuh nya.

Tapi saint tidak expect ketika tangan halus nya memijat perlahan bahu lebar sang dominan.

"Zee, kamu tidak perlu melakukan ini... istirahat lah"

"No... tidak apa apa saint, aku tahu kamu susah tidur karena kurang enak badan kan, biar aku pijat ya"

Pipi saint merona, bagaimana bisa dia se-salah tingkah ini? Come on saint mungkin zee hanya berbalas budi.

Tapi siapa sangka jika keduanya merasa dejavu dengan posisi masing masing.

Jika di ingat lagi, membuat saint sadar betapa bodoh nya dia saat itu...memiliki otak yang cerdas? Menawan? Bauk hati? Bisa memasak dan lain nya kurang apalagi zee?

"Terimakasih"saint meraih sebelah tangan zee yang berada di bahu nya, dia genggam tangan lentik nan cantik itu dengan erat seolah tak ingin pisah.

"S-sama sama"

"Boleh aku pegang tangan mu?"izin saint padahal dia telah melakukan hal itu beberapa menit lalu.

"Silahkan, tapi aku jadi susah untuk memijat mu"

"Tidak perlu, begini saja aku sudah enakan"

Wajah zee memanas, pipi nya memerah sampai ke telinga, dia menggelengkan kepalanya demi kembali fokus pada film daripada saint yang membuat jantungnya tak karuan.

Zee bukan tipe yang sulit peka, tapi dia hanya bingung dengan tingkah saint akhir akhir ini dia juga bingung mengapa tidak menghindar dari sikap aneh saint itu malah merasa nyaman bak belum pernah di lukai hati nya.

Zee sempat merasa konyol dengan dirinya, kenapa hati nya begitu murahan sehingga menjadi terbawa perasaan dengan sikap saint yang bisa saja hanya merasa bersalah pada putra mereka.

"Kenapa kamu melamun"

Zee tersadar dari lamunannya, menatap saint yang sudah membalikan tubuhnya sehingga menghadap ke arah nya dengan masih duduk di atas karpet.

"Tidak apa, hanya sedikit ngantuk"

"Istirahat saja...aku akan lanjut menonton"ucap saint sambil kembali duduk di samping zee.

Zee menolak dengan menggelengkan kepalanya, saint tersenyum sambil membawa tangan zee dengan tangan nya.

Lalu di simpang di pangkuan nya dan berkata.

"Bukan kah malam ini terasa dingin? Istirahat ya?"

"Sebenarnya saint, aku juga tidak bisa tidur"ungkap zee memang benar adanya, padahal mata nya sudah berat tapi kepala nya penuh dengan berbagai hal sampai zee lelah sendiri dengan pikiran yang random masuk ke kepala nya.

BUANA•saintzeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang