"ini kita cuma mau praktek lho, ke studio banget nih?"ucap chimon."Ya kamu mau nya di mana, latihan musik kan emang lebih efektif di sini"jawab nanon
"Kemewahan gak sih?"ucap chimon lagi.
"Sadar! Setiap saat kamu di kelilingi kemewahan!"sinis ohm.
Chimon cemberut karena mendapatkan ke-sinisan ohm yang jarang dia lihat, ohm orang nya kalem dan selalu bertutur kata lembut.
Saat ke empat teman chimon sedang tertawa seorang laki laki tampan menghampiri mereka.
"Mark..."
"Eh kak jeff! Guys kenalin ini kak jeff yang akan jadi pelatih kita...dia orang hebat lho, bisa bikin lagu dan bisa mainin segala jenis alat musik...ini juga studio dia, aku ngefans sama kak jeff"kata mark seperti nya telah mengenal jeff.
"Kamu berlebihan mark...ayo masuk masuk, ikuti kakak"
Kelima remaja itupun mengikuti laki laki yang lebih tua masuk lebih dalam ke sebuah ruangan yang sudah tersedia alat alat musik seperti gitar elektrik, drum, dll.
"Mark, daddy kamu bilang kamu pernah less gitar di Amerika?"
Mark mengangguk begitu pula dengan jeff
"Disini siapa yang bisa bermain gitar lagi? Besik juga gapapa"
Perth dan nanon mengacungkan tangan nya.
"Kamu?"tunjuk jeff pada ohm
"Aku bisa sih gitar tapi dram juga aku bisa..."
"Kalo bernyanyi? Siapa yang bisa"
"Kak!"nanon mengacungkan tangan nya.
"Chimon pernah juara nyanyi solo waktu kelas 10 dan 11"ujar nya.
"Perth juga bisa! Kamu juga bisa non!"ucap chimon.
"Oke oke jadi kalian bertiga bisa bernyanyi...kakak mau tes kalian satu satu ya, dan akan tempatin kalian di posisi yang cocok"
Jeff benar benar menguji mereka berlima, sehingga dia bisa menentukan siapa yang akan di posisi apa...
Perth dan mark gitaris
Nanon bassist
Chimon vokalis
Dan ohm drummer.Jeff di bantu oleh teman nya yang juga seorang musisi ibu kota bernama lee thanat, dia adalah mantan gitaris kadang vokalis sebuah band yang dia dirikan dengan teman teman nya, sayang mereka harus menjalani kehidupan mereka masing masing setelah semua member telah berkeluarga.
***
"Bagaimana sekolah nya kesiangan gak? Oh kamu kan di rumah mark, masih di sana?"
Saat ini zee dan anak nya sedang melakukan panggilan vidio, yang biasanya bertemu setiap hari kini tidak membuat zee selalu menelpon perth dua kali saat siang dan vidio call saat malam.
Sedikit berlebihan? Tentu tidak karena mereka sama sama tidak bisa di pisahkan.
"Iya pa aku masih di rumah nya mark, gak papa kan? Soal nya mark juga sendirian di rumah nya"
"Tidak apa apa kalo mau mau dan nyaman, papa udah kirim uang jajan kamu minggu ini ya...jangan boros"
"Oke perth tidak boros kok pa, terimakasih papa"
"Iya, oh ya rawat paw dengan baik ya"
"Siap papa...papa aku harus mengerjakan tugas, mau di matikan atau lanjut aja?"
Fyi paw adalah motor Scoopy milik zee.
"Papa masih mau liat perth..."
Perth yang mendengarnya pun terkekeh, padahal sore tadi mereka berbicara...perth jadi membayang kan betapa manja nya sang papa jika dengan pasangan nya, tapi pemikiran itu tidak lama karena perth tersadar papa dan ayah nya menjalin hubungan karena perjodohan, bisa saja sih mereka saling mencintai saat itu tapi ah sudahlah perth bukan cenayang yang tahu tentang mereka sebanyak itu karena dia pun belum ada saat papa nya menjalin rumah tangga dengan saint.
"Boleh papa, tapi aku dengerin papa ngomong aja ya, aku mau nyalian catatan ku"
"Hmm"
Perth pun membuka meja belajar kecil milik mark yang dia pinjam sedangkan sang empunya kamar entah pergi kemana, katanya sih keluar sebentar.
Perth mulai membuka buku nya dan memposisikan sedemikian rupa handphone nya agar zee di sebrang sana masih bisa melihat nya.
"Perth tampan ya...dulu sih papa pas hamil sempet sebel lihat mukanya aktor korea siapa lupa papa namanya tapi dia tuh ganteng banget"
"..."
"Papa sebel soal nya di drama dia brengsek banget sama pasangan nya"
"..."
"Tapi dia ganteng perth! Papa sebel tapi, mungkin karena itu ya kamu jadi ganteng banget sekarang"
"..."
"Atau karena papa nya ganteng anak nya juga ganteng ya?"
Perth terkekeh mendengan celotehan zee, dia melanjutkan menulisnya tanpa sadar berkata...
"Iyalah ayah sama papa nya aja ganteng masa anak nya tidak"
"..."
"..."
Kedua nya terdiam, perasaan tak enak hati perth rasakan tapi mendengar papa nya kembali bicara sekarang hanya dia yang terdiam.
"Kamu boleh kok deket sama ayah kamu dan berhenti manggil dia paman, tapi jangan tinggalkan papa ya?"
"..."
Mark masuk kedalam kamar membawa dua keresek yang berisi banyak makanan ringan dan minuman.
"Nggak, perth udah nyaman kaya gini ...papa tenang aja perth tidak akan kemana mana"
"...papa mau peluk perth tapi perth jauh, eh itu mark ya?"
"Hallo guru, apa kabar?"sapa mark dengan ceria, mark mengambil alih panggilan itu dan tanpa sadar mark yang menemani zee ngobrol malam ini.
Entah apa yang mereka bicarakan perth terlalu fokus mencatat sampai tidak tahu mereka membicara kan apa sehingga bisa tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUANA•saintzee
FanfictionPerth tiba tiba tak sengaja bertemu dengan 'jemari' nya setelah 18 tahun.