Jangan lupa vote:)Klik bintang dulu!
Ok?
Vote dan komenn......
Zee mengalihkan pandangan nya ke saint, di hadapan nya saint menatap dia dengan tatapan teduh dan hangat zee merasa lebih tenang di buat nya.
"Kau siap untuk keluar sekarang?"tanya saint setelah memberi zee waktu di balas anggukan oleh zee.
Mereka berjalan bersisian siapa pun yang melihat nya pasti mengira mereka adalah seorang pasangan.
Tapi saya mau di tutupi sebagai mana pun zee tetap bisa di kenali oleh beberapa siswa dan guru yang berlalu lalang, tatapan sinis dan tidak suka zee rasakan.
Tapi saint di sisi nya mendekati tubuh zee lalu merangkul pinggang yang dulu pernah dia rangkul untuk dirinya sendiri rasa nya nyaman dan saint menemukan bahwa pinggang itu mengecil dari terakhir dia merangkulnya.
"Maaf aku harus melakukan ini"bisik saint sadar bahwa zee terkejut atas tindakan nya itu.
Setelah sampai di tempat duduk untuk orang tua mereka duduk bersisian dapat mereka lihat bahwa acara sudah di mulai karena kepala sekolah sudah memberikan pidato nya di atas panggung.
Acara berjalan dengan lancar pengalungan medali, reward untuk siswa berprestasi dan foto bersama telah selesai, wajah zee maupun saint tampak bangga dengan pencapaian putra putra mereka.
Sekarang mereka berada di kantin, acara masih berlanjut dengan penampilan penampilan untuk hiburan.
"Kalian memang hebat..."zee menatap dua remaja di hadapan nya dengan tatapan bangga, dia memang selalu mengharapkan yang paling terbaik untuk perth tapi dia tidak membayangkan bahwa perth memang selalu jadi yang paling baik dari yang terbaik.
Saint sama bangga nya kepada kedua putranya, dari dulu dia memang selalu bangga pada mark tapi sekarang dia memiliki dua putra yang bisa di bangga kan.
Saint tatap wajah ketiga orang yang duduk di meja yang sama dengan nya satu persatu terakhir pada mantan istrinya, dari samping begitu cantik wajah nya tapi sayang dia pernah membuat si cantik nya ini menangis dalam kehancuran, si cantik yang memiliki mimpi paling sederhana yaitu menjalani kehidupan pernikahan yang harmonis dengan kehadiran buah hati mereka tapi itu semua hanya angan angan yang dia sendirilah penghancur nya.
"Daddyyyy...."
"Ah iya mark ada apa?"saint melamun sampai tidak sadar mark terus memanggilnya.
"Daddy ni liatin guru terusss sampai gak sadar aku panggil iya kan perth?"anak itu merajuk dengan main main dan saint menjadi salah tingkah di buat nya, bukan kah dia terlalu terlena?
Zee hanya tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya, ada hal yang harus dia ralat dalam kata kata mark.
"Saya bukan lagi guru mu mark, jadi kamu bisa memanggil saya dengan panggilan lain-"
"Papa boleh?"
Mark terdiam setelah nya begitu juga zee.
"Aku minta maaf"cicit mark, saint menatapnya penuh kasih.
"Kamu tidak perlu minta maaf dan sepertinya itu ide yang bagus...papa bangga kepada kalian berdua"
Zee mengusap lembut pipi mark lalu perth kedua remaja itu tersenyum dengan lebar bak baru saja menemukan kebahagiaan mereka.
"Terimakasih papa"kata mark malu malu tanpa mereka sadari saint mengalihkan pandangan untuk menyembunyikan wajah nya yang tersipu malu, mungkin salah tingkah?.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUANA•saintzee
FanfictionPerth tiba tiba tak sengaja bertemu dengan 'jemari' nya setelah 18 tahun.